64
mengembangkan kemampuan penalaran dan komunikasi matematik siswa. LKS tersebut dirancang dalam pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme.
Pembelajaran konvensional biasa diberikan melalui proses pembelajaran ekspositori, diawali dengan pemberian informasi melalui ceramah. Guru mulai
menerangkan suatu konsep, mendemosntrasikan keterampilannya mengenai polaaturanrumus tentang materi yang disampaikan, kemudian melalui Tanya
jawab guru memeriksa apakah siswa sudah menguasai materi atau belum, paham atau belum serta bisa dimengerti atau tidak.
Kegiatan selanjutnya guru memberi contoh-contoh soal, selanjutnya meminta siswa untuk menyelesaikannya di papan tulis. Materi ajar yang dipilih
adalah melukis garis singgung melalui satu titik pada lingkaran, melukis garis singgung melalui titik di luar lingkaran, melukis garis singgung persekutuan luar,
melukis garis singgung persekutuan dalam, melukis lingkaran luar segitiga, dan melukis lingkaran dalam segitiga serta menghitung panjang garis singgung
persekutuan luar dan dalam.
E. Prosedur Penelitian
Penelitian eksperimen ini dilakukan dengan prosedur dan tahapan-tahapan yang diawali dengan studi pendahuluan untuk mengidentifikasi masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian yang akhirnya diperoleh perangkat penelitian berupa bahan ajar, penyusunan instrumen penelitian.
Sebelum dilakukan uji coba instrumen, perangkat penelitian telah dilakukan uji validasi oleh para pakar pendidikan yang berkompeten dibidangnya.
65
Seterusnya dilakukan uji coba instrumen, menganalisis hasil uji coba, melakukan perbaikan instrumen, melakukan observasi di sekolah tempat penelitian
dilaksanakan untuk menentukan kelas paralel yang mempunyai kemampuan setara untuk dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol, melakukan tes awal pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap materi yang akan diberikan sebelum perlakuan dilaksanakan.
Kemudian melaksanakan
pembelajaran dengan
pendekatan konstruktivisme di kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional di kelas
kontrol. Melakukan observasi pada kelas eksperimen di setiap pembelajaran. Hasil observasi ini digunakan untuk analisis data secara kualitatif,
sedangkan, analisis secara kuantitatif dilakukan terhadap data sikap siswa terhadap matematika, serta data yang diperoleh dari tes awal dan tes akhir untuk
setiap kemampuan penalaran dan komunikasi matematik siswa. Analisis secara kuantitatif yang dilengkapi secara kualititatif berdasarkan
pendapat yang dikemukakan Glaser dan Strauss Saragih, 2007, yang mengatakan bahwa dalam banyak hal kedua data kuantitatif dan kualitatif
diperlukan, bukan kuantitatif menguji kualitatif, melainkan kedua bentuk data tersebut digunakan bersama dan apabila dibandingkan, masing-masing dapat
digunakan untuk menyusun keperluan teori. Untuk lebih jelasnya tahapan alur kerja dalam penelitian ini dapat di lihat
pada gambar 3.1 berikut ini.
66
Gambar 3.1 Tahapan Alur Kerja Penelitian
Identifikasi masalah dan tujuan penelitian
Penyusunan instrumen dan bahan ajar
Uji coba instrumen
Analisis hasil uji coba instrumen
Perbaikan instrumen
Observasi untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas
kontrol
Kelas kontrol Pembelajaran biasa
Kelas eksperimen Pembelajaran dengan
pendekatan konstruktivisme
Tes awal
Tes akhir
Data
Analisis Data
Kesimpulan dan rekomendasi
Observasi Angket Skala
Sikap
67
F. Jadwal Kegiatan Penelitian