67
F. Jadwal Kegiatan Penelitian
Penelitian ini direncanakan sesuai dengan jadwal, seperti pada Tabel 3.12 berikut:
Tabel 3.12 Jadwal Penelitian
No Bulan dan Tahun
2009 2010
Kegiatan Des Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agst
1. Membuat proposal penelitian 2. Seminar proposal penelitian
3. Perbaikan proposal penelitian 4.
Menyusun perangkat pembelajaran dan instrumen
penelitian
5. Ujicoba
dan perbaikan
instrumen 6. Pelaksanaan penelitian
7. Pengumpulan dan pengolahan
data 8. Penulisan Tesis
9. Ujian Tesis tahap I 10. Ujian Tesis tahap II
G. Pengolahan Data
Untuk mengolah data dalam penelitian ini berdasarkan pada hipotesis dalam penelitian ini. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Peningkatan kemampuan penalaran matematika siswa yang belajar
menggunakan pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme lebih baik dibandingkan dengan siswa yang belajar secara konvensional biasa.
2. Peningkatan kemampuan komunikasi matematika siswa yang belajar
menggunakan pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme lebih baik dibandingkan dengan siswa yang belajar secara konvensional biasa.
68
3. Terdapat kaitan antara kemampuan penalaran dan komunikasi matematika
siswa. Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua dilakukan analisisa dengan
menggunakan rumus statistik perbedaan dua rata-rata terhadap gain kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian dilakukan berdasarkan hipotesis statistik
berikut: H
: H
1
: Hipotesis 1:
H : peningkatan kemampuan penalaran matematik siswa yang belajar dengan
dengan pendekatan konstruktivisme dan siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional biasa tidak berbeda secara signifikan.
H
1
: peningkatan kemampuan penalaran matematik siswa yang belajar dengan pendekatan konstruktivisme lebih baik dibandingkan siswa yang belajar
dengan pembelajaran konvensional biasa. Hipotesis 2:
H : peningkatan kemampuan komunikasi matematik siswa yang belajar dengan
pendekatan konstruktivisme dan siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional biasa tidak berbeda secara signifikan.
H
1
: peningkatan kemampuan komunikasi matematik siswa yang belajar dengan pendekatan konstruktivisme lebih baik dibandingkan siswa yang belajar
dengan pembelajaran konvensional biasa.
69
Untuk menguji hipotesis ke-3 digunakan uji korelasi. Jika data sebaran normal maka perhitungan dilakukan dengan uji korelasi product moment Pearson,
sedangkan jika sebaran data tidak normal maka perhitungan menggunakan uji statistik non parametrik. Untuk memperjelas hubungan antara dua aspek tersebut
dilakukan pengujian assosiasi kontingensi. Untuk menguji hipotesis dilakukan pengolahan data secara statistik. Data yang diperoleh diolah melalui tahapan-
tahapan berikut ini: Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Menghitung rata-rata skor hasil tes akhir menggunakan rumus:
∑ ∑
= =
=
n i
i n
i i
i
f f
x x
1 1
, Ruseffendi 1998: 76
2. Menghitung standar deviasi skor hasil tes menggunakan rumus:
s =
∑
=
− −
n i
i i
n f
x x
1 2
1 , Ruseffendi 1998 : 123
3. Menghitung indeks gain ternormalisasi interpretasi. Interpretasi indeks
gain ternormalisasi dilakukan berdasarkan kriteria indeks gain dalam Meltzer 2002, dengan rumus:
Gain Ternormalisasi g =
+,- +.+ -0+ +.+
Dengan kriteria indeks gain seperti pada tabel 3.13. Tabel 3.13
Kriteria Skor Gain Ternormalisasi
Skor Gain Interpretasi
g 0,7 Tinggi
0,3 g
≤
0,7 Sedang
g
≤
0,3 Rendah
70
4. Menguji normalitas data skor hasil tes, dengan uji Chi Kuadrat
∑
=
− =
n i
e e
o
f f
f
1 2
2
χ , Ruseffendi 1998: 283
Keterangan: n = banyaknya subjek
f
o
= frekuensi dari yang diamati f
e
= frekuensi yang diharapkan Penerimaan normalitas data didasarkan pada hipotesis berikut:
H
o
: data berdistribusi normal H
1
: data tidak berdistribusi normal Untuk taraf signifikansi
= 0,05, H
o
diterima bila χ
1 2 3
4 χ
56 3
dengan χ
56 3
1-α
χ
2 dkj-3
Ruseffendi, 1998. Bila tidak berdistribusi normal dapat dilakukan dengan pengujian nonparametrik.
5. Menguji homogenitas varians menggunakan rumus:
F
maks
=
2 2
kecil besar
s s
, Ruseffendi 1998 : 295 Penerimaan homogenitas varians didasarkan pada hipotesis statistik
berikut: H
8
: σ
3
σ
3 3
H : σ
3
: σ
3 3
Untuk taraf signifikansi = 0,05, H
o
diterima bila F
hitung
F
tabel
. Dengan F
tabel
=
1-α
F
dk1; dk2,
dk
1
= n
1
– 1 dan dk
2
= n
2
– 1.
71
6. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan penalaran dan
komunikasi matematik siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata uji-t.
Penerimaan nilai t didasarkan pada hipotesis statistik berikut: ;
: ; :
Jika sebaran data normal dan homogen, uji signifikansi dengan statistik uji t berikut:
t =
+ −
− y
x y
x k
e
n n
s x
x 1
1
2
, dengan df = n
x
+ n
y
– 2 , dan
varians s
2 y
x −
=
2 1
1
2 2
− +
− +
−
y x
y y
x x
n n
n s
n s
, Ruseffendi 1998 : 315 Jika sebaran data tidak normal maka uji statistik yang digunakan adalah
nonparametrik. Untuk taraf signifikansi = 0,05 dan dk = n
e
+ n
k
- 2, H
o
diterima jika t
hitung
t
tabel
. 7.
Untuk mengetahui kaitan yang lebih jelas apakah siswa yang mempunyai skor yang baik pada tes kemampuan penalaran akan memperoleh skor
yang baik juga pada tes kemampuan komunikasi digunakan uji asosiasi kontingensi. Sedangkan untuk melakukan perhitungan asosiasi kontingensi
dibuat kriteria yang digunakan untuk menggolongkan data berdasarkan skor maksimalnya. Kedua data hasil tes digolongkan sebagai berikut:
72
Baik : total skor 70
Cukup : 50 ≤ total skor ≤ 70
Kurang : total skor 50
Ruseffendi, 1998 Untuk mengetahui asosiasi antara kemampuan penalaran dan kemampuan
komunikasi matematik, dihitung menggunakan rumus Chi Kuadrat χ
2
. χ
3
= =
3
= dengan: n
= banyaknya subjek f
o
= frekuensi dari yang diamati f
e
= frekuensi yang diharapkan Setelah dilakukan perhitungan, kemudian
χ
1 2 3
dibandingkan dengan χ
56 3
pada taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan dk = n-1n-2, dengan n menyatakan banyaknya subjek. Jika
χ
1 2 3
? χ
56 3
, maka dapat dinyatakan bahwa data tersebut terdapat asosiasi.
Untuk menentukan tingkat assosiasi, digunakan rumus koefisien kontingensi yaitu:
C =
n +
2 2
χ χ
Keterangan:
2
χ = chi- kuadrat
n = jumlah peserta tes Adapun penggolongan koefisien kontingensinya sebagai berikut:
73
C = 0 C
maks
, tidak mempunyai assosiasi 0,00 C
maks
C 0,20 C
maks
, maka assosiasinya rendah sekali 0,20 C
maks
≤ C 0,40 C
maks
, maka assosiasinya rendah 0,40 C
maks
≤ C 0,70 C
maks
, maka assosiasinya cukup 0,70 C
maks
≤ C 0,90 C
maks
, maka assosiasinya tinggi 0,90 C
maks
≤ C C
maks
, maka assosianya tinggi sekali C = C
maks
, maka assosianya sempurna. sedangkan C
maks
= m
m 1 −
, dengan m adalah maksimum jumlah kolom dan baris Nurgana, 1993.
8. Jika sebaran data normal dan homogen, uji signifikansi dengan statistik
uji-t. Jika sebaran data tidak normal maka uji yang digunakan adalah uji statistik nonparametrik, dalam penelitian ini digunakan Uji Kolmogorov-
Smirnov dan Uji Wilcoxon. 9.
Untuk mempermudah proses penghitungan data statistik digunakan program SPSS 17.00 dan Microsoft Excel 2007.
10. Data yang diperoleh melalui angket dianalisis dengan menggunakan cara
pemberian skor butir skala sikap pendekatan Likert. 11.
Dari data observasi akan dianalisis aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Analisis dilakukan dengan membandingkan skor rata-rata.
Sedangkan untuk data non tes atau data kualitatif yang berasal dari lembar observasi dan angket skala sikap siswa dideskripsikan jawaban
responden, kemudian dilakukan pengolahan data sebagai berikut:
74
1. Mengelompokkan jumlah siswa yang memilih SS, S, TS, dan STS.
2. Menghitung persentase dari jumlah siswa yang memilih jawaban SS, S,
TS, dan STS dengan rumus: =
A B 100 dengan:
p = persentase jawaban f = frekuensi jawaban
n = banyaknya responden Selanjutnya
persentase yang
diperoleh diinterpretasikan
dengan menggunakan klasifikasi persentase seperti pada tabel 3.14.
Tabel 3.14
Persentase Angket Sikap Siswa Besar Persentase
Interpretasi
Tidak ada 1 - 25
Sebagian kecil 26 - 49
Hampir setengahnya 50
Setengahnya 51 - 75
Sebagian besar 76 - 99
Pada umumnya 100
Seluruhnya
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab I telah dikemukakan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatkan kemampuan penalaran matematik siswa yang belajar
dengan pendekatan konstruktivisme dengan siswa yang belajar secara konvesional biasa, untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematik siswa
yang belajar dengan pendekatan konstruktivisme dengan siswa yang belajar secara konvensional biasa, dan untuk mengetahui kualitas peningkatan kemampuan
penalaran dan komunikasi matematik siswa yang belajar dengan pendekatan konstruktivisme serta untuk mengetahui keterkaitan antara kemampuan penalaran
dan komunikasi matematik siswa, selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dan sikap siswa terhadap pembelajaran dengan
pendekatan konstruktivisme, serta ingin mengetahui tanggapan guru terhadap pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme dikaitkan dengan kemampuan
penalaran dan komunikasi matematika siswa. Selanjutnya dari data responden sebanyak 80 orang siswa dianalisis sesuai
dengan tujuan penelitian ini. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2007, dan SPSS 17.00.
A. Hasil Penelitian
Data hasil penelitian dan pembahasan disajikan secara garis besar seperti pada Tabel 4.1.