53
a. Validasi Butir Soal
Validitas  adalah  suatu  ukuran  yang  menunjukkan  tingkat  kesahihan  suatu instrumen.  Sebuah  butir  soal  dikatakan  valid  jika  mempunyai  dukungan  yang
besar terhadap skor total atau terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan  instrumen  secara  keseluruhan,  dengan  kata  lain  sebuah  butir  soal
dikatakan  memiliki  validitas  apabila  setiap  bagian  instrumen  mendukung  “misi” instrumen  secara  keseluruhan  yaitu  mengungkap  data  dari  variabel  yang
dimaksud.  Pada  penelitian  ini  variabel  yang  dimaksud  yaitu  kemampuan penalaran dan komunikasi matematik.
Perhitungan  dilakukan  dengan  menggunakan  rumus  korelasi  product moment Pearsons Arikunto, 2001:72 dengan rumus sebagai berikut:
r
xy
=
[ ]
[ ]
2 2
2 2
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− Y
Y N
X X
N Y
X XY
N
dengan:
r
xy
= Koefisien korelasi antara X dan Y N
= Jumlah peserta tes X
= Skor siswa pada tiap butir soal Y
= Skor total
Interpretasi  besarnya  koefisien  korelasi  berdasarkan  patokan  yang disesuaikan  dengan  Arikunto  2005:75  dan  dapat  dilihat  pada  Tabel  3.3  sebagai
berikut:
54
Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Interpretasi
0,80  r
xy
≤
1,00 Sangat Tinggi
0,60  r
xy
≤
0,80 Tinggi
0,40  r
xy
≤
0,60 Cukup
0,20  r
xy
≤
0,40 Rendah
0,00  r
xy
≤
0,20 Kurang
Kemudian  untuk  mengetahui  signifikansi  korelasi  diuji  dengan  uji-t dengan rumus sebagai berikut:
t
hitung
= r
xy
2
1 2
xy
r N
− −
Sudjana, 1996: 379
dengan: t
hitung
= daya pembeda dari uji –t N
= jumlah subjek r
xy
= koefisien korelasi Berdasarkan tabel harga kritis r product moment, jika harga r
xy
lebih kecil dari  harga  kritis  dalam  tabel  r
tabel
,  maka  korelasi  tersebut  tidak  signifikan.  Jika harga  r
xy
lebih  besar  dari  harga  kritis  dalam  tabel  r
tabel
,  maka  korelasi  tersebut signifikan.
Signifikansi  validitas  korelasi  juga  di  uji  dengan  uji-t.  Rumus  uji-t  yang digunakan  adalah  rumus  t  bila  diketahui  koefisien  korelasinya  Sudjana,
1992:380. Penerimaan signifikansi nilai t didasarkan pada hipotesis berikut: H
o
: tidak ada korelasi setiap butir soal terhadap skor total. H
1
: ada korelasi setiap butir soal terhadap skor total.
55
Untuk  taraf  signifikansi    =  0,05,  dk  =  n  –  2,  t
tabel
= ;  H
o
diterima  jika  –t
tabel
t
hitung
t
tabel
,  selain  itu  H
o
di  tolak.  Hasil  perhitungan koefisien korelasi dan signifikansi validitas koefisien korelasi t
hitung
dengan   = 0,05 ditampilkan dalam Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi dan Signifikansi serta Validitas Soal
Hasil Uji Coba Kemampuan Penalaran Matematik
Jenis Tes No.
Soal Nilai
Hitung r
xy
r
tabel
pada taraf siginifikansi
= 0,05 Interpretasi
Koefisien Korelasi
Signifikansi  Validitas
Kemampuan Penalaran
Matematik 3
0,602 0,297
Tingggi Signifikansi
Valid 4
0,573 0,297
Sedang Signifikansi
Valid 7
0,792 0,297
Tinggi Signifikansi
Valid 9
0,703 0,297
Tinggi Signifikansi
Valid
Kemampuan Komunikasi
Matematik 1
0,625 0,297
Tinggi Signifikansi
Valid 2
0,727 0,297
Tinggi Signifikansi
Valid 5
0,619 0,297
Tinggi Signifikansi
Valid 6
0,687 0,297
Tinggi Signifikansi
Valid 8
0,595 0,297
Sedang Signifikansi
Valid Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 seperti
yang terlihat pada Tabel 3.4 maka keempat soal kemampuan penalaran matematik diperoleh  tiga  soal  yaitu  nomor  3,  7  dan  9  mempunyai  validitas  tinggi  dan  satu
soal yaitu nomor 4 mempunyai validitas sedang. Begitu  pula  pada  soal  kemampuan  komunikasi  matematik,  kelima  soal
kemampuan  komunikasi  matematika  diperoleh  empat  soal  yaitu  nomor  1,  2,  5, dan  6  mempunyai  validitas  tinggi,  satu  soal  mempunyai  validitas  sedang  yaitu
nomor 8 mempunyai validitas sedang.
56
b. Reliabilitas Butir Soal