58
Hasil perhitungan
tingkat kesukaran
diinterpretasikan dengan
menggunakan kriteria tingkat kesukaran butir soal yang dikemukakan oleh Suherman 2003 yaitu pada tabel 3.6.
Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Kesukaran
Indeks Kesukaran Interpretasi
IK = 0,00 Terlalu Sukar
0,00 IK ≤ 0,30 Sukar
0,30 IK ≤ 0,70 Sedang
0,70 IK 1,00 Mudah
IK = 1,00 Terlalu Mudah
Dari hasil uji coba instrumen, diperoleh tingkat kesukaran soal kemampuan penalaran dan komunikasi matematik siswa seperti pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Hasil Uji Coba
Jenis Tes No.
Soal Indeks
Kesukaran Interpretasi
Tingkat Kesukaran
Kemampuan Penalaran
Matematik 3
0,708 Mudah
4 0,708
Mudah 7
0,342 Sedang
9 0,333
Sedang Kemampuan
Komunikasi Matematik
1 0,444
Sedang 2
0,417 Sedang
5 0,292
Sukar 6
0,333 Sedang
8 0,242
Sukar
d. Analisis Daya Pembeda
Daya pembeda sebuah soal adalah kemampuan soal tersebut untuk membedakan antara siswa yang pandai atau berkemampuan baik dengan siswa
59
yang berkemampuan rendah. Berdasarkan asumsi Galton dinyatakan bahwa suatu perangkat alat tes yang baik harus bisa membedakan antara siswa yang pandai,
rata-rata dan kurang pandai, karena dalam satu kelas biasanya terdiri dari ketiga kelompok tersebut Suherman dan Sukjaya, 1990.
Untuk menghitung daya pembeda atau indeks diskriminan dilakukan dengan membagi dua subjek menjadi 50 - 50 setelah diurutkan menurut
rangking perolehan skor hasil tes. Dalam menentukan daya pembeda untuk tiap butir soal mengacu pada perhitungan daya pembeda yang terdapat dalam
Suherman dan Sukjaya 1990. Untuk menentukan daya pembeda digunakan rumus:
dengan: DP
= daya pembeda S
A
= jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah S
B
= jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah I
A
= jumlah skor ideal salah satu kelompok pada butir soal yang diolah Hasil perhitungan daya pembeda, kemudian diinterpretasikan dengan
klasifikasi yang dikemukakan oleh Suherman 2003 seperti pada Tabel 3.8. Tabel 3.8
Klasifikasi Daya Pembeda
Daya Pembeda Interpretasi
DP ≤ 0,00 Sangat Rendah
0,00 DP ≤ 0,20 Rendah
0,20 DP ≤ 0,40 CukupSedang
0,40 DP ≤ 0,70 Baik
0,70 DP ≤ 1,00 Sangat Baik
60
Dari hasil perhitungan, diperoleh daya pembeda tiap butir soal seperti pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Perhitungan Daya Pembeda Soal Hasil Uji Coba
Jenis Tes No.
Soal Indeks
Kesukaran Interpretasi Tingkat
Kesukaran Kemampuan
Penalaran Matematik
3 0,150
Rendah 4
0,150 Rendah
7 0,350
Sedang 9
0,300 Sedang
Kemampuan Komunikasi
Matematik 1
0,163 Rendah
2 0,233
Sedang 5
0,183 Rendah
6 0,267
Sedang 8
0,183 Rendah
Berikut ini disajikan rangkuman perhitungan koefisien validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda hasil uji coba instrumen tes
kemampuan penalaran dan komunikasi matematik siswa seperti pada Tabel 3.10 dan Tabel 3.11 berikut:
Tabel 3.10 Koefisien Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda
Hasil Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Penalaran Matematik Nomor Soal
Indeks Daya Pembeda
Indeks Kesukaran Koefisien Validitas
3 0,150
Rendah 0,708
Mudah 0,602
Valid 4
0,150 Rendah
0,708 Mudah
0,573 Valid
7 0,350
Sedang 0,342
Sedang 0,792
Valid 9
0,300 Sedang
0,333 Sedang
0,703 Valid
Koefisien Reliabilitas
0,595 Sedang
61
Tabel 3.11 Koefisien Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda
Hasil Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematik Nomor Soal
Indeks Daya Pembeda
Indeks Kesukaran Koefisien Validitas
1 0,163
Rendah 0,444
Sedang 0,625
Valid 2
0,233 Sedang
0,417 Sedang
0,727 Valid
5 0,183
Rendah 0,292
Sukar 0,619
Valid 6
0,267 Sedang
0,333 Sedang
0,687 Valid
8 0,183
Rendah 0,242
Sukar 0,595
Valid Koefisien
Reliabilitas 0,675 Sedang
2. Bentuk Non-Tes