48 yang stabil dan akurat sebagai cerminan situasi dan kondisi yang
sebenarnya, disamping ia telah tersedia sehingga murah memperolehnya. Dokumen yang dijadikan bahan pendukung dalam menganlisa
data ini diantaranya meliputi dokumen-dokumen resmi seperti, foto copy PP No. 84 Tahun 1999 beserta aturan pelaksanaannya, pernyataan sikap
masyarakat yang menolak maupun mendukung pelaksanaan PP No. 84 Tahun 1999, Inmendagri No. 1 Tahun 2008 tentang penyelesaian batas
wilayah, keputusan Gubernur Sumatera Barat tentang pembentukan tim sosialisasi dan pelaksana PP No.84, petisi masyarakat dan Keputusan
DPRD Agam, kliping Koran dan foto-foto yang bisa dipergunakan untuk menganalisa masalah implementasi kebijakan tersebut.
G. Prosedur Analisis Data
Analisis dan pengolahan data sekunder dan primer dilakukan dengan dua tahapan waktu. Pertama, Pada saat bersamaan dengan kegiatan pengumpulan data
berlangsung dan kedua, dilakukan setelah pengumpulan data berakhir. Tahapan
pertama dilakukan untuk mencari fokus serta untuk memperoleh data-data awal dalam pengajuan pertanyaan-pertanyaan selama dilapangan. Sedangkan analisis
yang kedua berfungsi untuk mengantisipasi berbagai temuan yang layak dieksplorasi lebih mendalam setelah data terkumpul. Rangkaian alur ini ditempuh
agar analisis data dapat dilakukan secara komprehensif serta mampu mengaktualisasikan antara tujuan dan sasaran penelitian dengan berbagai
kenyataan yang berkembang di lapangan.
49 Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif.
Melalui teknik ini data yang dikumpulkan berbentuk transkrip wawancara, catatan lapangan, komentar peneliti, gambar, foto, dokumen berupa laporan, dan
sebagainya dan kemudian diatur, diurutkan, diorganisasikan, dan dikategorikan ke dalam satu pola, secara sistematik dan kemudian dinterpretasikan. Data dalam
penelitian ini penulis menggunakan analisis data etik dan emik. Yang mana Analisis data etik
yaitu menganalisa data dengan menggunakan persepsi dari peneliti. Sedangkan analisa data emik adalah menganalisa data menggunakan
persepsi dari yang diteliti. Dan kedua pandangan ini akan disatukan sehingga dapat menarik suatu kesimpulan dari permasalahan yang akan diteliti nantinya
41
.
Peneliti memilih untuk menggunakan analisis data emik dan etik ini karena penulis berusaha mengurangi kesubjektifitasan penulisan nantinya, karena
data yang diperoleh dari orang diluar peneliti akan lebih akurat dari pada data yang diperoleh dari persepsi peneliti sendiri. Sehingga kefaliditasan data lebih
bisa terjaga.
H. Prosedur Keabsahan Data
Pada penelitian ini, peneliti memakai triangulasi sumber data yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif
35
Triangulasi data yang peneliti pakai disini adalah membandingkan hasil wawancara yang diperoleh dari masyarakat Nagari Padang Lua yang menjadi informan
41
Maleoang, Op Cit., hal 103
50
dengan hasil wawancara yang diperoleh dari Biro Pemerintahan dan KaBag Otonomi Daerah Gubernur Sumatera Barat. Selain itu peneliti juga membandingkan dengan
Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan polemik pengimplementasian PP No. 84 Tahun 1999 ini. Dan dalam penelitian ini peneliti juga membandingkan hasil wawancara
dengan Informan dengan hasil pengamatan Observasi yang peneliti lakukan selama di lapangan.
I. Kesulitan-Kesulitan di Lapangan
Secara keseluruhan dalam melakukan penelitian ini peneliti banyak mengalami kendala yang bersifat teknis. Hal ini disebabkan antara lain; pertama,
kasus penelitian yang bisa dibilang memiliki alur mundur kebelakang dan telah lewat walaupun belum berakhir, sehingga untuk mendapatkan data, peneliti
harus ekstra kerja keras dan memang data up to date tidak ditemukan lagi. Hanya berupa arsip-arsip dan dokumen-dokumen lama.
Kedua, karena sulitnya peneliti untuk mendapatkan data – data di Biro
Pemerintahan dan Bagian Otonomi Daerah mengenai dokumen tentang pembentukan tim penyelesaian PP No. 84 Tahun 1999. Pada tahun 2008, peneliti
sampai 7 kali ke sana untuk mencari data dan dijanjikan untuk wawancara. Hingga akhirnya data yang di beri tidak lengkap namun peneliti dapat melakukan
wawancara dengan staf biro pemerintah dan Kabag Otonomi daerah. Namun, walaupun begitu banyak kendala yang ditemui, dengan kesabaran
dan kerja keras akhirnya penelitian ini dapat juga berjalan. Disamping itu, juga banyak pihak yang membantu dalam upaya pencarian dokumen dan arsip yang
masih tertinggal, dan akhirnya penelitian ini selesai juga.
51
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN