Skema Pemikiran Penelitian KERANGKA TEORI

37

D. Skema Pemikiran Penelitian

Bagan 2.3 PP No. 84 Tahun 1999 Tentang Perubahan Batas Wilayah Kota Bukittinggi dengan Kabupaten Agam lahir dari agenda otonomi daerah, untuk mewujudkan sebuah pemerintah daerah yang mapan, efektif dan memberi pelayanan baik kepada masyarakatnya. Kota Bukittinggi yang memiliki pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat yang tinggi menghendaki perubahan batas wilayah kepada Kabupaten Agam, keinginan itu terwujud dalam PP No. 84 Tahun 38 1999 tersebut, namun setelah di implentasikan terjadi Pro-Kontra di tengah masyarakat. Dalam penelitian ini peneliti akan mencoba meneliti bagaimana masyarakat melihat faktor apa yang mempengaruhi implementasi kebijakan ini Untuk itu peneliti mencoba menggunakan pendekatan implementasi kebijakan yang dikemukakan oleh Goerge C Edward dimana, dia menyimpulkan sedikitnya ada empat faktor yang mempengaruhi proses sebuah implementasi kebijakan seperti yang sudah di jelaskan diatas, kemudian penulis menghubungkan pendekatan ini dengan polemik yang terjadi pada PP No. 84 tahun 1999 mulai dari bagaimana masyarakat melihat proses komunikasi yang terjadi dalam pelaksanaan kebijakan tersebut, bagaimana proses struktur birokrasi yang berperan, dan bagaimana sumber daya dan sikap mereka dalam menjalankan kebijakan ini. 39

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan desain Penelitian

Untuk mengamati, mengumpulkan informasi dan untuk menyajikan analisis penelitian maka diperlukan pendekatan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan tipe penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor seperti yang dikutip oleh Moleong, penelitian kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar belakang dan individu tersebut secara utuh. 35 Sedangkan Kirk dan Miller mengatakan bahwa secara fundamental penelitian kualitatif bergantung kepada pengamatan manusia dalam kawasannya dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasa dan peristilahannya. 36 Pemakaian pendekatan kualitatif disebabkan karena peneliti adalah instrumen utama yang akan mengamati secara langsung semua tingkah laku manusia yang akan menjadi objek penelitian, dan hal ini menurut peneliti sesuai untuk memahami makna dan realitas dari dampak kebijakan tersebut dengan mendeskripsikan fakta dan kondisi yang sedang berkembang. Dari penjelasan tersebut, maka relevan jika penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. 35 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2002, hlm.3. 36 Ibid.,