9 Unsur-unsur dalam izin adalah:
a. Para pihak
b. Objek pengaturan
c. Pengesahan
d. Pihak yang mengeluarkan
e. Jangka waktu tidak ada izin yang berlaku seumur hidup
f. Untuk apa izin digunakan
g. Alasan penerbitan izin; atribusi, delegasi dan mandate
Tujuan sistem perizinan adalah: a.
Adanya suatu kepastian hukum b.
Perlindungan kepentingan umum c.
Pencegahan kerusakan atau pencemaran lingkungan d.
Pemerataan distribusi barang tertentu
2. Pengertian Yayasan
Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan,
dan kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota.
9
Yayasan memperoleh status badan hukum setelah mendapat pengesahan akta pendirian Yayasan dari Kepala
Kantor Wilayah Departemen Kehakiman dan HAM atas nama Menteri yang wilayah kerjanya meliputi tempat kedudukan Yayasan.
10
9
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 jo Undang-Undang No. 28 Tahun 2004 tentang Yayasan
10
Pasal 11 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 jo Undang-Undang No. 28 Tahun 2004 tentang Yayasan
Universitas Sumatera Utara
10 Yayasan sebagai badan hukum membawa dampak bagi setiap orang yang
ingin mendirikannya dimana Yayasan tidak dapat lagi didirikan dengan sembarangan dan harus merujuk kepada Hukum Yayasan yang telah ada dan bagi
Yayasan yang telah ada sebelum Undang-Undang Yayasan muncul maka Yayasan tersebut diwajibkan untuk didaftarkan di Pengadilan Negeri dan dimumkan dalam
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia atau didaftarkan di Pengadilan Negeri dan mempunyai izin dari instansi terkait Paling lama 6 Oktober 2008
telah menyesuaikan Anggaran Dasar, dan paling lama 1 tahun sejak penyesuaian Anggaran Dasar wajib diberitahukan kepada Menteri Hukum dan HAM. Yayasan
yang diakui sebagai badan hukum tidak menyesuaikan Anggaran Dasarnya dalam masa 3 tahun paling lambat 6 Oktober 2008 dapat dibubarkan berdasarkan
keputusan Pengadilan.
11
Yayasan diurus oleh organ-organ Yayasan yang telah diatur dalam Undang-Undang Yayasan seperti Pembina, Pengurus dan Pengawas. Ketiga organ
tersebut saling berkerja sama mengurus Yayasan sesuai dengan tugasnya masing- masing sehingga Yayasan mampu melaksanakan hak dan kewajibannya. Pembina
sebagai organ tertinggi yang memiliki kewenangan sebagai berikut:
12
1. Mengambil keputusan mengenai perubahan anggaran dasar
2. Melakukan pengangkatan dan pemberhentian anggota Pengurus dan
anggota Pengawas
11
http:www. Apb.or.id, “Hukum Yayasan Indonesia”, diakses pada tanggal 8 Oktober 2014
12
Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 jo Undang-Undang No. 28 Tahun 2004 tentang Yayasan
Universitas Sumatera Utara
11 3.
Melakukan penetapan kebijakan umum Yayasan berdasarkan anggaran dasar Yayasan
4. Mengambil keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran Yayasan
Pengurus menjalankan pengurusan baik di dalam dan di luar Yayasan. Pengurus menjalankan roda Yayasan untuk mencapai maksud dan tujuannya.
Organ ketiga adalah Pengawas yang bertugas untuk mengawasi pekerjaan Pengurus Yayasan. Dalam Pasal 40 ayat 1 Undang-Undang No 16 Tahun 2001
disebutkan bahwa selain tugas tersebut Pengawas juga mempunyai tugas memberi nasehat kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan Yayasan.
13
Hal yang sangat penting untuk diketahui mengenai Yayasan untuk menghindari terjadinya penyimpangan adalah mengetahui apa saja unsur-unsur
yang terdapat dalam Yayasan tersebut. Adapun unsur-unsur tersebut adalah:
14
1. Yayasan adalah badan hukum
Terdapat beberapa teori mengenai badan hukum diantaranya yaitu teori fictie, teori harta kekayaan bertujuan, teori organ, teori propriete
collective, teori kenyataan yuridis, teori dari Leon Duguit, teori hukum kodrat tentang hak milik pribadi dan Leer van het ambtelijk vermogen.
Menurut teori Teori Fictie dari Von Savigny, badan hukum itu semata- mata buatan negara saja. Badan hukum itu hanyalah fiksi, yakni sesuatu
yang sesungguhnya tidak ada, tetapi orang menghidupkannya dalam bayangan sebagai subyek hukum yang dapat melakukan perbuatan hukum
13
Pasal 40 ayat 1 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 jo Undang-Undang No. 28 Tahun 2004 tentang Yayasan
14
A.B. Susanto,dkk, Reformasi Yayasan Perspektif Hukum dan Manajemen, Yogyakarta, Andi, 2002, hal. 13
Universitas Sumatera Utara
12 seperti manusia.
15
Menurut Teori Harta Kekayaan Bertujuan dari Brinz, yang menyatakan bahwa terdapat kekayaan yang tidak ada pemiliknya
tetapi terikat pada tujuan tertentu kemudian diberi nama badan hukum. Menurut Teori Organ dari Otto van Gierke, menyatakan bahwa badan
hukum itu adalah suatu realitas sesungguhnya sama seperti sifat kepribadian alam manusia ada di dalam pergaulan hukum.
16
Dimana badan hukum itu mempunyai kehendak dan kemauan sendiri yang
dibentuk melalui alat-alat perlengkapannya yaitu pengurus dan anggota- anggotanya. Kemudian Teori Kekayaan Bersama dari Planiol menyatakan
bahwa hak dan kewajiban badan hukum pada hakikatnya adalah hak dan kewajiban para anggotanya bersama-sama, dengan demikian badan hukum
hanya merupakan kontruksi yuridis saja. Teori Kenyataan Yuridis yang menyatakan bahwa badan hukum merupakan suatu realita yang kongkrit
dan riil meskipun tidak bisa diraba tetapi merupakan kenyataan yuridis. Maijers menyebut teori tersebut, teori kenyataan yang sederhana,
sederhana karena menekankan bahwa hendaknya dalam mempersamakan badan hukum dengan manusia itu terbatas sampai pada bidang hukum
saja.
17
15
Ridwan Syahrani, Selu-beluk dan Asas-asas Hukum Perdata, Bandung, Alumni, 2000, hal. 56
16
Agus Budiarto, Seri Hukum Perusahaan: Kedudukan Hukum dan Tanggung Jawab Pendiri Perseroan Terbatas, Jakarta, Ghalia Indonesa, 2002, hal. 28
17
Chidir Ali, Badan Hukum, Bandung, Alumni, 1999, hal. 35
Teori yang keenam yaitu teori dari Leon Duguit. Menurut Duguit, tidak ada persoon-persoon lainnya daripada manusia-manusia individual.
Akan tetapi manusiapun sebagaimana perhimpunan dan Yayasan tidak
Universitas Sumatera Utara
13 dapat menjadi pendukung dari hak subjektif.
18
Teori yang ketujuh adalah Teori Hukum Kodrat tentang hak milik pribadi yang menyatakan bahwa
menurut Thomas Aquino, hak milik pribadi.
19
2. Terdiri atas kekayaan yang dipisahkan
Yayasan diakui sebagai badan hukum adalah suatu badan yang ada karena hukum dan memang
diperlukan keberadaannya sehingga disebut legal intity dan menurut Pasal 11 ayat 1 Undang-Undang Yayasan bahwa Yayasan memperoleh status
badan hukum setelah akta pendirian Yayasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat 2 memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman.
Dalam ketentuan Pasal 5 Undang-Undang No 16 Tahun 2001 tentang Yayasan dijabarkan secara konkrit bahwa kekayaan Yayasan baik berupa
uang, barang maupun kekayaan lain yang diperoleh Yayasan berdasarkan Undang-Undang ini, dilarang dialihkan atau dibagiakan secara langsung
atau tidak langsung kepada Pembina, Pengurus, Pengawas dan karyawan atau pihak lain yang mempunyai kepentingan dengan Yayasan. Pemisahan
harta kekayaan Yayasan tersebut sebenarnya bertujuan untuk mencegah jangan sampai kekayaan awal Yayasan masih merupakan bagian dari harta
pribadi atau harta bersama pendirian. Jika tidak demikian nantinya harta tersebut masih tetap sebagai kekayaan milik pendiri Yayasan.
20
Kekayaan Yayasan sebagaimana dimaksud tersebut dipergunakan untuk mencapai
maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Yayasan.
18
Ibid
19
Ibid, hal. 37
20
Supramono Gatot, Hukum Yayasan di Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, hal. 37
Universitas Sumatera Utara
14 3.
Organ Yayasan Badan hukum Yayasan memiliki alat perlengkapan organ yang telah
ditentukan dalam Undang-Undang Yayasan yaitu Pembina, Pengurus dan Pengawas. Pembina mempunyai kewenangan untuk menilai hasil
pekerjaan Pengurus dan Pengawas. Pengurus melakukan pengurusan terhadap Yayasan baik di dalam maupun di luar pengadilan. Pengawas
melakukan pengawasan terhadap pekerjaan pengurusan yang dilakukan oleh Pengurus Yayasan.
F. Metode Penilitian