Persyaratan Dalam Perolehan Izin Mendirikan Yayasan

41

BAB III PROSEDUR PEROLEHAN IZIN MENDIRIKAN YAYASAN

A. Persyaratan Dalam Perolehan Izin Mendirikan Yayasan

Undang-Undang No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan akan mengakibatkan dampak yang cukup signifikan terhadap semua yayasan di Indonesia termasuk bagi penyelenggara pendidikan. Terlebih lagi kita ketahui bersama bahwa bentuk badan hukum yang diperkenankan untuk penyelenggara pendidikan ialah yayasan. Dasarnya dampak UU No.162001 ini secara umum sama untuk berbagai macam yayasan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan oleh yayasan dalam menghadapi UU No.16 Tahun 2001 antara lain adalah 33 1. Yayasan harus memastikan dirinya termasuk sebagai yayasan yang tetap diakui sebagai badan hukum oleh undang-undang ini. Lihat Pasal 71 UU No.162001; : 2. Yayasan harus menyesuaikan anggaran dasarnya; 3. Yayasan harus merubah struktur organisasinya Lihat Bab VI UU No.162001; 4. Yayasan harus memastikan badan usaha yang didirikannya memiliki kegiatan yang sesuai dengan maksud dan tujuan yayasan; 5. Yayasan harus memastikan penyertaan yang dilakukannya tidak melebihi 25 dari seluruh nilai kekayaan yayasan; 33 Eryanto Nugroho, Undang-Undang Yayasan dan Lembaga Pendidikan, http:www.hukumonline.comklinikdetailcl689undang-undang-yayasan-dan-lembaga- pendidikan, diakses tanggal 01 Desember 2014 Universitas Sumatera Utara 42 6. Yayasan tidak boleh lagi menggaji organ yayasan; 7. Anggota Pembina, Pergurus, dan Pengawas yayasan dilarang merangkap sebagai Anggota Direksi atau Pengurus dan Anggota Dewan Komisaris atau Pengawas baik pada badan usaha yang didirikan oleh yayasan ataupun pada badan usaha dimana yayasan melakukan penyertaan; 8. Semua yayasan wajib membuat ikhtisar laporan tahunan dan diumumkan pada papan pengumuman di kantor yayasan; 9. Bagi Yayasan yang memperoleh bantuan negara, bantuan luar negeri, atau pihak lain sebesar lima ratus juta rupiah atau lebih; ataumempunyai kekayaan di luar harta wakaf, sebesar dua puluh milyar rupiah atau lebih,ikhtisar laporan tahunannya wajib diumumkan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia dan wajib diaudit oleh Akuntan Publik; 10. Yayasan yang sebagian kekayaannya berasal dari bantuan negara, bantuan luar negeri dan atau sumbangan masyarakat yang diperolehnya sebagai akibat berlakunya suatu peraturan perundang-undangan wajib memgumumkan ikhtisar laporan tahunan pada papan pengumuman yang mencakup kekayaannya selama 10 sepuluh tahun sebelum Undang- undang ini diundangkan; 11. Yayasan tidak boleh membagikan hasil kegiatan usaha kepada Pembina, Pengurus, dan Pengawas; dan 12. Kekayaan Yayasan baik berupa uang, barang, maupun kekayaan lain yang diperoleh Yayasan berdasarkan Undang-undang ini, dilarang dialihkan atau dibagikan secara langsung atau tidak langsung kepada Pembina, Universitas Sumatera Utara 43 Pengurus, Pengawas, karyawan, atau pihak lain yang mempunyai kepentingan terhadap Yayasan. Pendirian suatu Yayasan berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 2001 mengenai Yayasan, yang diubah dengan Undang-Undang No. 28 Tahun 2004, diatur dalam Pasal 9 dan Pasal 10 UU No. 162001, maka syarat pendirian yayasan adalah: 1 Yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih dengan memisahkan sebagian harta kekayaan pendirinya, sebagai kekayaan awal. Sesuai ketentuan Pasal 6 ayat 1 PP No. 63 Tahun 2008 kekayaan awal Yayasan adalah paling sedikit Rp. 10.000.000,00 sepuluh juta rupiah. 2 Pendirian Yayasan dilakukan dengan akta notaris dan dibuat dalam bahasa Indonesia. Dalam pembuatan akta pendirian Yayasan, pendiri dapat diwakili oleh orang lain berdasarkan surat kuasa. 3 Yayasan dapat didirikan berdasarkan surat wasiat. Dalam hal pendirian Yayasan dilakukan berdasarkan surat wasiat, penerima wasiat bertindak mewakili pemberi wasiat. Apabila surat wasiat tersebut tidak dilaksanakan oleh penerima wasiat, maka atas permintaan pihak yang berkepentingan, Pengadilan dapat memerintahkan ahli waris atau penerima wasiat yang bersangkutan untuk melaksanakan wasiat tersebut. 4 Dalam hal Yayasan didirikan oleh orang asing atau bersama-sama orang asing, mengenai syarat dan tata cara pendirian Yayasan tersebut diatur dengan Peraturan Pemerintah. Universitas Sumatera Utara 44 Selama menunggu persetujuan penggunaan nama tersebut, calon pendiri dapat menyiapkan beberapa hal yang akan dicantumkan dalam akta pendirian yayasan lihat contoh akta pendirian yayasan, yaitu: 1. Maksud dan tujuan yayasan, secara baku terdiri dari 3 unsur saja, yaitu: sosial-kemanusiaan, dan keagamaan. 2. Jumlah kekayaan yang dipisahkan dari kekayaan pendirinya, yang nantinya akan digunakan sebagai modal awal yayasan. 3. Membentuk Susunan Pengurus yang minimal terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara pasal 32 ayat 2 untuk jangka waktu kepengurusan selama 5 tahun. 4. Membentuk Pengawas minimal 1 orang, yang merupakan orang yang berbeda dengan pendiri maupun pengurus pasal 40 ayat 2 dan ayat 4. 5. Menyiapkan program kerja Yayasan, yang ditanda-tangani oleh Ketua, sekretaris dan bendahara. Setelah nama yang dipesan disetujui, maka pendiri harus segera menindak lanjuti pendirian Yayasan tersebut dengan menanda-tangani akta notaris. Notaris akan segera memproses pengesahan dari Yayasan tersebut dalam waktu maksimal 1 satu bulan sejak persetujuan penggunaan nama dari Departemen Kehakiman. Karena apabila proses pengesahan tidak dilakukan dalam waktu 1 bulan sejak persetujuan penggunaan nama, maka pemesanan nama tersebut menjadi gugur dan nama tersebut bisa digunakan oleh yayasan lain. Universitas Sumatera Utara 45 Untuk melengkapi legalitas suatu yayasan, maka diperlukan ijin-ijin standard yang meliputi: 34 1. Surat keterangan domisili Perusahaan SKDP dari Kelurahankecamatan setempat 2. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP atas nama Yayasan 3. Ijin dari Dinas sosial merupakan pelengkap, jika diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial atau 4. Ijinterdaftar di Departemen Agama untuk Yayasan yang bersifat keagamaan jika diperlukan. Pendirian yayasan pada saat ini harus di ikutitujuan yang benar-benar bersifat sosial. Karena sejak berlakunya Undang-Undang No. 162001, maka yayasan tidak bisa digunakan sebagai sarana kegiatan yang bersifat komersial dan harus murni bersifat sosial.

B. Mekanisme Perolehan Izin Mendirikan Yayasan

Dokumen yang terkait

Prosedur Perolehan Izin Usaha Kecil Menengah Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2002 Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara ( Studi Di Kota Medan )

7 103 69

Prosedur Perolehan Izin Tempat Hiburan Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Peraturan Daerah Kota Medan Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan No 37 Tahun 2002, Tentang Pendirian Lokasi Usaha Rekreasi Dan Hiburan Umum)

3 63 92

Prosedur Pendelegasian Wewenang Ditinjau dari Persepektif Hukum Administrasi Negara (Studi di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Medan)

1 53 87

Prosedur Perolehan Izin Prinsip Penyelenggaraan Internet Service Provider Ditinjau dari Perspektif Hukum Administrasi Negara

5 101 89

Perolehan Izin Praktik Dokter Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

16 156 73

Prosedur Perolehan Izin Usaha Pada Rumah Toko Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

6 73 82

Proses Penyelenggaraan Ibadah Haji Ditinjau Dari Sudut Hukum Administrasi Negara (Studi Kasus Pada Bandara Embarkasi Polonia Medan)

2 94 133

BAB II IZIN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA A. Pengertian dan Fungsi Izin 1. Pengertian Izin - Prosedur Perolehan Izin Usaha Kecil Menengah Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2002 Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara ( Studi Di Kota

0 0 16

BAB II PENGATURAN HUKUM TENTANG IZIN MENDIRIKAN YAYASAN A. Peraturan yang Mengatur Izin Mendirikan Yayasan 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan - Prosedur Perolehan Izin Mendirikan Yayasan Ditinjau dari Segi Hukum Administrasi Negara (Stud

0 0 23

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Prosedur Perolehan Izin Mendirikan Yayasan Ditinjau dari Segi Hukum Administrasi Negara (Studi Yayasan Sekolah Tinggi Agama Islam AL Islahiyah Kota Binjai)

0 10 17