54 menyatakan menerima permohonan tersebut dan untuk kemudian diterbitkannya
Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Proses ini jelas tidak efisien, membutuhkan waktu yang lama dan dapat
menimbulkan ketidakpastian hukum.
D. Upaya yang dilakukan dalam Mengatasi Hambatan yang Terjadi
Masalah yang timbul dalam sistem pendaftaran Yayasan dewasa ini, tentang adanya kelemahan-kelemahan dalam pengesahan Yayasan, membutuhkan
langkah-langkah pemecahan yang kongkrit dari berbagai pihak yang terkait, baik dari kalangan notaris maupun Departemen Hukum dan HAM RI yang merupakan
instansi yang berwenang. Setelah disahkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan, memang telah memecahkan kebuntuan yang selama ini menjadi pertanyaan mengenai status
Badan Hukum Yayasan, tetapi dengan tidak diikuti penyediaan sarana, yaitu baik peraturan pemerintah maupun perangkat administrasi lainnya, sehingga dalam
prakteknya pengesahan serta pendirian Yayasan sejak berlakunya Undang- Undang tersebut menemui banyak masalah.
Setelah diterbitkannya Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pengesahan Badan Hukum
Yayasan yang menjelaskan bahwa untuk memperoleh Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum Yayasan, Pemohon dapat juga mengajukan
permohonan secara elektronik kepada Menteri. Pemohon wajib membayar biaya
Universitas Sumatera Utara
55 permohonan pengesahan badan hukum Yayasan sebelum mengisi format
pendirian Yayasan. Biaya pengesahan badan hukum Yayasan dibayarkan melalui bank persepsi dan besarnya biaya pengesahan badan hukum Yayasan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Penerimaan Negara Bukan Pajak yang yang berlaku pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia. Pengisian format pendirian pengesahan badan hukum Yayasan juga
dilengkapi dengan dokumen pendukung yang disampaikan secara elektronik. Dokumen pendukung berupa surat pernyataan secara elektronik dari Pemohon
tentang dokumen untuk pendirian Yayasan yang telah lengkap. Pemohon wajib mengisi surat pernyataan secara elektronik yang menyatakan format pendirian
pengesahan badan hukum Yayasan dan keterangan mengenai dokumen pendukung telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta
Pemohon bertanggung jawab penuh terhadap data isian dan keterangan tersebut. Dalam hal format pendirian pengesahan Yayasan dan dokumen pendukung telah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, Menteri langsung menyatakan tidak berkeberatan atas permohonan pengesahan badan hukum
Yayasan secara elektronik. Menteri menerbitkan Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan
hukum Yayasan dalam jangka waktu paling lama 14 empat belas hari terhitung sejak tanggal pernyataan tidak berkeberatan dari Menteri. Keputusan Menteri
disampaikan kepada Pemohon secara elektronik. Notaris dapat langsung melakukan pencetakan sendiri Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan
Universitas Sumatera Utara
56 hukum Yayasan, menggunakan kertas berwarna putih ukuran F4folio dengan
berat 80 delapan puluh gram. Keputusan Menteri wajib ditandatangani dan dibubuhi cap jabatan oleh
Notaris serta memuat frasa yang menyatakan “Keputusan Menteri ini dicetak dari Sistem Administrasi Badan Hukum SABH”.
Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Pengesahan Badan Hukum Yayasan ini,
maka diharapkan dapat menciptakan transparansi, profesionalisme, dan integritas pelayanan serta untuk terlaksananya tertib administrasi dalam pemberian
pelayanan pengesahan badan hukum yayasan di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sehingga pelayanan harus diberikan secara elektronik dan
juga meningkatkan pemberian pelayanan kepada masyarakat dan mempercepat proses pengesahan badan hukum yayasan perlu diatur mengenai tata cara
pemesanan nama dan pengesahan badan hukum yayasan yang dilakukan dengan menggunakan media elektronik.
Universitas Sumatera Utara
57
BAB IV AKIBAT HUKUM YANG TIMBUL BAGI PEMEGANG IZIN
MENDIRIKAN YAYASAN
A. Hak yang diperoleh Pemegang Izin Mendirikan Yayasan
Berbeda dengan manusia yang dapat bertindak sendiri, yayasan sekalipun sebagai badan hukum merupakan subyek hukum mandiri, pada dasarnya adalah
orang ciptaan hukum artificial person yang hanya dapat melakukan perbuatan hukum dengan perantaraan manusia selaku wakilnya. Ketergantungan yayasan
pada seorang wakil dalam melakukan perbuatan hukum menjadi sebab bahwa yayasan mempunyai organ yang terdiri atas Pembina, Pengurus dan Pengawas,
yang berarti tanpa adanya organ tersebut yayasan tidak berfungsi dan mencapai tujuan untuk mana yayasan didirikan.
Hak Pembina, Pengurus, Pengawas Yayasan selaku organ yayasan bersumber pada :
a. Ketergantungan yayasan kepada organ tersebut mengingat bahwa Yayasan
tidak dapat berfungsi tanpa organ; b.
Kenyataan bahwa Yayasan adalah sebab bagi keberadaan organ, karena apabila tidak ada yayasan, maka juga tidak ada organ.
Bahwa yayasan dan masing-masing organ terdapat hubungan kepercayaan fiduciary relationship yang melahirkan fiduciary duties bagi organ tersebut.
Hubungan kepercayaan atau fiduciary relationship antara yayasan dengan organnya yang berarti bahwa keberadaan organ adalah semata-mata demi
kepentingan dan tujuan yayasan dipertegas dalam Pasal 3 ayat 2 Undang-undang
Universitas Sumatera Utara