59 Hak dari Pembina Yayasan adalah mendapatkan penggantian atas biaya
dan ongkos yang di keluarkan oleh Pembina dalam rangka menjalankan tugas Yayasan.
Undang-Undang Yayasan menegaskan bahwa kepengurusanYayasan dilakukan oleh Pengurus, sehingga Pengurus yang berhak mewakili Yayasan baik
di dalam maupun di luar Pengadilan.
B. Kewajiban yang harus dipenuhi oleh Pemegang Izin Mendirikan Yayasan
Pengurus mempunyai hak dan kewajiban ganda yaitu melaksanakan kepengurusan dan perwakilan Yayasan. Kedua hak dan kewajiban tersebut harus
dilaksanakan semata-mata untuk kepentingan dan tujuan yayasan. Dalam menjalankan hak dan kewajiban tersebut Undang-undang Yayasan
menegaskan bahwa setiap anggota Pengurus bertanggung jawab penuh secara priadi apabila yang bersangkutan dalam menjalankan tugasnya tidak mematuhi
ketentuan anggaran dasar Yayasan sehingga mengakibatkan kerugian bagi Yayasan atau pihak ketiga.
Dalam menjalankan kewajibannya, seorang pengurus harus berlandaskan: a.
Fiduciary duty Pengurus dalam melakukan tugasnya berdasarkan kepercayaan yang di
berikan oleh Pembinapendiri, jadi harus bertindak jujur, terbuka tanpa mengecewakan, untuk kepentingan Yayasan secara keseluruhan dan bukanlah
untuk kepentingan pribadi organ Yayasan.
Universitas Sumatera Utara
60 b.
Duty of skill and care Tugas dan kewajiban pengurus dalam hubungan dengan duty of skill and
care bersumber dari kontrak, kepatuhankewajaran, dan peraturan perundang- undangan serta anggaran dasar.
c. Statutory duty
Mengatur tentang kekuasaan dan wewenang serta tanggung jawab pengurus yayasan, hal itu dibatasi oleh anggaran dasar serta maksud dan tujuan
yayasan. antara lain: pengurus mewakili yayasan di dalam dan diluar pengadilan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan.
Pengurus merupakan organ eksekutif Yayasan, karena pengurus yang melakukan kepengurusan Yayasan baik di dalam maupun di luar Yayasan. Maka
penguruslah yang menjalankan roda Yayasan untuk mencapai maksud dan tujuan. Mengenai siapa yang disebut dengan pengurus. Pengurus sesuai dengan Pasal 31
UU Yayasan: 1.
Pengurus adalah organ Yayasan yang melaksanakan kepengurusan Yayasan;
2. Yang dapat diangkat menjadi Pengurus adalah orang perseorangan yang
mampu melakukan perbuatan hukum; 3.
Pengurus tidak boleh merangkap sebagai Pembina atau Pengawas. Pada bagian penjelasan ayat ini, larangan perangkapan jabatan
dimaksudkan untuk menghindari tumpang tindih kewenangan, tugas, dan tanggung jawab antara Pembina, pengurus, dan pengawas yang dapat merugikan
kepentingan yayasan atau pihak lain.
Universitas Sumatera Utara
61 Pengurus Yayasan diangkat oleh Pembina berdasarkan keputusan rapat
Pembina untuk jangka waktu selama 5 lima tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 satu kali masa jabatan. Pengangkatan pengurus terdiri dari sekurang-
kurangnya harus ada seorang ketua; seorang sekretaris; dan seorang bendahara. Dalam hal pengurus menjalankan tugas melakukan tindakan yang oleh Pembina
dinilai merugikan Yayasan, maka berdasarkan keputusan rapat Pembina, Pengurus tersebut dapat diberhentikan sebelum masa kepengurusannya berakhir. Maka
berakhir pulalah hak-hak pengurus dalam Yayasan tersebut. Ketentuan mengenai susunan dan tata cara pengangkatan, pemberhentian, dan penggantian Pengurus
diatur dalam Anggaran Dasar. Dalam hal terdapat penggantian Pengurus Yayasan, Pembina wajib
menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Menteri dan kepada instansi terkait, sebagaimana ketentuan dalam Pasal 33 UU Yayasan. Pemberitahuan itu
wajib disampaikan paling lambat 30 tiga puluh hari terhitung sejak tanggal dilakukan penggantian pengurus Yayasan.
Dalam hal pengangkatan, pemberhentian dan penggantian pengurus dilakukan tidak sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar, atas permohonan yang
berkepentingan atau atas permintaan Kejaksaan dalam hal mewakili kepentingan umum, Pengadilan dapat membatalkan pengangkatan, pemberhentian, atau
penggantian tersebut paling lambat 30 tiga puluh hari terhitung sejak tanggal permohonan pembatalan diajukan.
Dalam melaksanakan tugasnya, pengurus Yayasan harus bertanggung jawab penuh, Pasal 35 menyebutkan bahwa pengurus Yayasan bertanggung jawab
Universitas Sumatera Utara
62 penuh atas kepengurusan Yayasan untuk kepentingan dan tujuan Yayasan serta
berhak mewakili Yayasan baik di dalam maupun di luar Pengadilan. Sehubungan dengan tanggung jawab penuh pengurus tersebut, harus sesuai dengan Pasal 35
Ayat 2 UU Yayasan yakni menjalankan tugas dengan itikad baik, dan penuh tanggung jawab untuk kepentingan dan tujuan Yayasan. Pada bagian penjelasan
ayat ini yang dimaksud dengan pelaksana kegiatan adalah pengurus harian yayasan yang melaksanakan kegiatan yayasan sehari-hari. Ketentuan mengenai
syarat dan tata cara pengangkatan dan pemberhentian pelaksana kegiatan Yayasan diatur dalam Anggaran Dasar Yayasan.
Setiap Pengurus bertanggung jawab penuh secara pribadi tanggung renteng apabila yang bersangkutan dalam menjalankan tugasnya tidak sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar, yang mengakibatkan kerugian Yayasan atau pihak ketiga.
Menurut Pasal 36 UU Yayasan, ada hal-hal tertentu yang tidak menjadi hak pengurus untuk mengurusinya yakni apabila:
a. Terjadi perkara di depan pengadilan antara Yayasan dengan anggota
pengurus yang bersangkutan; atau b.
Anggota Pengurus yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan Yayasan.
Kemudian mengenai kewenangan yang tidak boleh dilakukan pengurus adalah dalam Pasal 37 disebutkan, pengurus tidak berwenang dalam hal:
a. Mengikat Yayasan sebagai penjamin utang;
b. Mengalihkan kekayaan Yayasan kecuali dengan persetujuan Pembina; dan
Universitas Sumatera Utara
63 c.
Membebani kekayaan Yayasan untuk kepentingan pihak lain. Hal yang memberi pembatasan kewenangan pengurus ditentukan dalam
Anggaran Dasar dapat yakni dengan membatasi kewenangan pengurus dalam melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama Yayasan. Maksudnya adalah
jika pengurus melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama yayasan, Anggaran Dasar dapat membatasi kewenangan tersebut dengan menentukan
bahwa untuk perbuatan hukum tertentu diperlukan persetujuan terlebih dahulu dari Pembina danatau pengawas, misalnya untuk menjaminkan kekayaan yayasan
guna membangun gedung sekolah atau rumah sakit.
C. Sanksi Terhadap Penyalahgunaan Izin yang diberikan