Kebiasaan Ketersediaan Jamban Umum Keterjangkauan Jamban Umum

d. Analisis Analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain e. Sintesis Synthesis Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru f. Evaluasi Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek.

2.5.2 Kebiasaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007, kebiasaan disebut sebagai sesuatu yang biasa dikerjakan dan dilakukan secara berulang untuk hal yang sama. Menurut Tampubolon 2000, kebiasaan disebut sebagai perilaku atau kegiatan yang bersifat fisik atau mental yang telah mendarah daging dan membudaya dalam diri seseorang. Buang air besar sembarangan merupakan prilaku yang masih sering dilakukan masyarakat pedesaan. Kebiasaan ini disebabkan tidak tersedianya sarana sanitasi berupa jamban. Penyediaan sarana pembuangan kotoran manusia jamban adalah bagian dari usaha sanitasi yang cukup penting peranannya, khususnya dalam usaha pencegahan penularan penyakit saluran pencernaan. Ditinjau dari sudut kesehatan Universitas Sumatera Utara lingkungan, maka pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan, terutama dalam mencemari tanah dan sumber air Soeparmin, 2003.

2.5.3 Ketersediaan Jamban Umum

Ketersediaan adalah kestabilan dan kesinambungan penyediaan sarana dan prasarana Suryana, 2004. Ketersedianya sarana sanitasi merupakan hal yang penting dalam kesehatan lingkungan sebagai upaya untuk lokalisasi pembuangan tinja dan limbah cair lainnya secara terpusat, menjaga kebersihan air baik air tanah maupun air permukaan seperti sungai, dan merupakan upaya untuk mengurangi resiko penularan penyakit dan gangguan kesehatan lainnya Soenarto, 2000.

2.5.4 Keterjangkauan Jamban Umum

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007, keterjangkauan disebut sebagai kemudahan dalam mencapai. Menurut Notoatmodjo 2007, keterjangkauan masyarakat dalam mencapai tempat-tempat fasilitas sanitasi seperti sarana jamban merupakan bagian dari usaha sanitasi yang cukup penting peranannya untuk mencegah kontaminasi kotoran manusia. Menurut Soenarto 2000, untuk memfasilitasi terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat dalam penggunaan fasilitas sanitasi seperti sarana jamban maka harus mempertimbangkan jarak fasilitas yang tidak terlalu jauh dengan tempat pemukiman masyarakat. Universitas Sumatera Utara

2.5.5 Kebijakan Daerah