Gambaran Umum Lokasi Penelitian

45

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Desa Gunungtua merupakan salah satu desa yang terdiri atas 6 desa, yakni Desa Panggorengan, Iparbondar, Gunungtua Jae, Gunungtua Tonga, Gunungtua Julu dan Lumban Pasir. Secara administrasi berdasarkan profil desa tahun 2013, Desa Gunugtua memiliki jumlah penduduk sebanyak 10756 jiwa 2235 RT dengan jumlah penduduk Panggorengan 184 RT, Iparbondar 438 RT, Gunungtua Jae 472 RT, Gunungtua Tonga 356 RT, Gunungtua Julu 400 RT dan Lumban Pasir 385 RT. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut : Tabel 4.1 Distribusi Jumlah Rumah Tangga di Desa Gunungtua No Nama Desa Jumlah RT Jumlah RT 1. Panggorengan 184 8,2 2. Iparbondar 438 19,6 3. Gunungtua Jae 472 21,1 4. Gunungtua Tonga 356 16 5. Gunungtua Julu 400 17,9 6. Lumban Pasir 385 17,2 Jumlah 2235 100 Sumber : Profil Desa Gunungtua Tahun 2013 Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin di Desa Gunungtua terdapat sebanyak 6087 56,6 berjenis kelamin perempuan dan sebanyak 4669 43,4 berjenis kelamin laki-laki. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Gunungtua No Karakteristik Penduduk Jumlah Jumlah Jiwa

1. Jenis Kelamin

Laki-laki 4669 43,4 Perempuan 6087 56,6 Jumlah 10756 100 Sumber : Profil Desa Gunungtua Tahun 2013 Berdasarkan penggolongan tingkat pendidikan, diketahui bahwa tingkat pendidikan penduduk di Desa Gungtua paling banyak adalah tamat SD yaitu sebanyak 4.408 jiwa 40,9 dan paling sedikit tamat DiplomaSarjana yaitu sebanyak 458 jiwa 4,2. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3 Distribusi Karakteristik Penduduk Berdasarkan Pendidikan di Desa Gunungtua No Pendidikan F 1. 2. 3. 4. 5. Tidak tamat SD SD SLTP SLTA DiplomaSarjana 2047 4408 2138 1705 458 19,1 40,9 19,9 15,9 4,2 Jumlah 10.756 100 Sumber : Profil Desa Gunungtua Tahun 2013 Berdasarkan penggolongan mata pencaharian, diketahui bahwa mata pencaharian penduduk di Desa Gungtua paling banyak adalah petani yaitu sebanyak 4.054 jiwa 37,7 dan buruh tani sebanyak 2896 jiwa 26,9. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Distribusi Karakteristik Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Gunungtua No Mata Pencaharian f 1. 2. 3. 4. 5. 6. Petani Pedagang Buruh tani Wiraswasta PNS Lain-lain 4054 835 2896 1953 787 196 37,7 7,1 26,9 18,2 7,2 1,8 Jumlah 10.756 100 Sumber : Profil Desa Gunungtua Tahun 2013 Berdasarkan tingkat kepemilikan jamban keluarga, diketahui paling banyak adalah tidak memiliki jamban keluarga yaitu sebanyak 1747 RT 78,2 dan yang memiliki sebanyak 488 RT 21,8. Berdasarkan wawancara di lapangan rumah tangga yang memiliki jamban sudah menggunakan jamban sebagai tempat membuang hajat dan sebaliknya rumah tangga yang tidak memiliki jamban masih menggunakan sungai sebagai tempat membuang hajat. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut: Tabel 4.5 Distribusi Kepemilikan Jamban Keluarga di Desa Gunungtua No Nama Desa Jumlah Penduduk Jumlah kepemilikan Memiliki Tidak memiliki f F 1. Panggorengan 184 RT 64 RT 34,8 120 RT 65,2 2. Iparbondar 438 RT 66 RT 15,1 372 RT 84,9 3. Gunungtua Jae 472 RT 95 RT 20,2 377 RT 79,8 4. Gunungtua Tonga 356 RT 107 RT 30,1 249 RT 69,9 5. Gunungtua Julu 400 RT 40 RT 10 360 RT 90 6. Lumban Pasir 385 RT 116 RT 30,2 269 RT 69,8 Jumlah 2235 RT 488 RT 21,8 1747 RT 78,2 Sumber : Profil Desa Gunungtua Tahun 2013 Universitas Sumatera Utara Untuk sarana sanitasi Mandi Cuci Kakus MCK yang disediakan oleh pemerintah daerah, diketahui masih kurang mencukupi untuk seluruh masyarakat Desa Gunungtua. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut: Tabel 4.6 Sarana Sanitasi Mandi Cuci Kakus MCK Desa Gunungtua No. Nama desa Jumlah penduduk Jumlah Sarana MCK yang disediakan 1 Panggorengan 184 RT 2 unit 1 untuk laki-laki, 1 untuk perempuan 2 Iparbondar 438 RT 2 unit 1 untuk laki-laki, 1 untuk perempuan 3 Gunungtua Jae 472 RT 1 unit untuk laki-laki 4 Gunungtua Tonga 356 RT 1 unit untuk laki-laki 5 Gunungtua Julu 400 RT 1 unit untuk laki-laki 6 Lumban Pasir 385 RT 2 unit 1 untuk laki-laki, 1 untuk perempuan Jumlah 2235 RT 9 unit Sumber : Profil Desa Gunungtua Tahun 2013 Sarana kesehatan yang berada di wilayah desa Gunungtua terdiri dari rumah puskesmas dan polindes yang seluruhnya ada 2 unit. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut: Tabel 4.7 Sarana Kesehatan di Desa Gunungtua No Sarana Kesehatan Unit 1. Puskesmas 1 2. Polindes 1 Jumlah 2 Sumber : Profil Desa Gunungtua Tahun 2013

4.2 Analisis Univariat

Analisis Univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dari variabel bebas dan variabel terikat, dalam penelitian ini meliputi pengetahuan, kebiasaan, ketersediaan, keterjangkauan, kebijakan daerah, dukungan tenaga kesehatan dan dukungan tokoh masyarakat terhadap penggunaan jamban. Universitas Sumatera Utara

4.2.1 Deskripsi Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah rumah tangga yang bertempat tinggal di Desa Gunungtua. Berdasarkan pengumpulan data di lapangan, diperoleh gambaran karakteristik responden secara umum tentang pekerjaan dan pendidikan responden. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.8 sebagai berikut : Tabel 4.8 Distribusi Kategori Responden berdasarkan Umur, Pekerjaan dan Pendidikan Terakhir No Karakteristik Responden Jumlah f 1. Pekerjaan Petani 49 51,0 Berkebun 18 18,8 Buruh tani Pedagang PNS 17 7 5 17,7 7,3 5,2 Jumlah 96 100 2. Pendidikan Terakhir Tamat SD 56 58,3 Tamat SLTP 31 32,3 Tamat SLTA 5 5,2 Akademi 2 2,1 Universitas 2 2,1 Jumlah 96 100 Sumber : Profil Desa Gunungtua Tahun 2013 Berdasarkan hasil penelitian jenis pekerjaan sebagian besar responden adalah petani yaitu sebanyak 49 responden 51,0 , berkebun sebanyak 18 responden 18,8 dan buruh tani 17 responden 17,7. Jenis pekerjaan paling sedikit adalah PNS yaitu sebanyak 5 responden 5,2 dan pedagang sebanyak 7 responden 7,3. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa berdasarkan pendidikan terakhir responden, sebagian besar adalah tamat SD yaitu sebanyak 56 responden Universitas Sumatera Utara 58,3 , tamat SLTP sebanyak 31 responden 32,3 dan pendidikan terakhir yang paling sedikit adalah tamat SLTA yaitu sebanyak 5 responden 5,2, Akademi dan Universitas yaitu sebanyak 2 responden 2,1 .

4.2.2 Deskripsi Faktor Predisposing

4.2.2.1 Pengetahuan

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh responden tentang pengertian jamban, syarat jamban sehat, jarak penampungan tinja, manfaat jamban dan penyakit yang ditularkan dari tinja. Berdasarkan hasil penelitian diketahui tingkat pengetahuan responden tentang pengertian jamban sebanyak 70 responden 72,9 tidak mengetahui bahwa jamban adalah suatu fasilitas pembuangan tinja, sedangkan yang mengetahui adalah sebanyak 26 responden 27,1. Distribusi responden yang tidak mengetahui bahwa lubang tempat kotoran masuk seharusnya tertutup sebanyak 65 responden 67,7, sedangkan yang mengetahui sebanyak 31 responden 32,3. Distribusi responden yang tidak mengetahui bahwa jamban seharusnya memiliki septic tank sebanyak 81 responden 84,4, sedangkan yang mengetahui sebanyak 15 responden 15,6. Distribusi responden yang tidak mengetahui bahwa jamban bermanfaat untuk melindungi masyarakat dari penularan penyakit sebanyak 67 responden 69,8, sedangkan yang mengetahui sebanyak 29 responden 30,2. Distribusi responden yang tidak mengetahui bahwa air sumur yang dekat jamban dapat tercemar oleh tinja sebanyak 75 responden 78,1, sedangkan yang Universitas Sumatera Utara mengetahui sebanyak 21 responden 21,9. Responden yang tidak mengetahui bahwa jarak penampungan tinja dengan air bersih sekurang-kurangnya 10 meter sebanyak 70 responden 72,9, sedangkan yang mengetahui sebanyak 26 responden 27,1. Distribusi responden yang tidak mengetahui bahwa diare adalah salah satu gejala infeksi pada sistem pencernaan yang ditularkan oleh kotoran manusia sebanyak 60 responden 62,5 dan yang mengetahui sebanyak 36 responden 37,5. Distribusi responden yang tidak mengetahui bahwa diare disebabkan perilaku tidak bersih dan sehat seperti tidak menggunakan jamban sebanyak 76 responden 79,2 dan yang mengetahui sebanyak 20 responden 20,8. Distribusi responden yang tidak mengetahui bahwa diare dapat ditularkan melalui air yang tercemar oleh kotoran manusia sebanyak 61 respoden 63,5 dan yang mengetahui sebanyak 35 responden 36,5. Distribusi responden yang tidak mengetahui bahwa diare terjadi akibat makanan atau minuman yang tercemar oleh bakteri kotoran manusia sebanyak 76 responden 79,2 dan yang mengetahui bahwa diare terjadi akibat makanan atau minuman yang tercemar oleh bakteri kotoran manusia sebanyak 20 responden 20,8. Distribusi responden yang tidak mengetahui bahwa menggunakan air yang tercemar kotoran manusia untuk mencuci piring bisa memindahkan kotoran manusia ke piring sehingga menyebabkan diare sebanyak 83 responden 86,5 dan yang mengetahui bahwa menggunakan air yang tercemar kotoran manusia untuk mencuci piring bisa memindahkan kotoran manusia ke piring sehingga menyebabkan diare sebanyak 13 responden 13,5. Universitas Sumatera Utara Uraian hasil penelitian dalam bentuk tabulasi pengetahuan responden dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan di Desa Gunungtua No Pernyataan f 1. Jamban adalah suatu fasilitas pembuangan tinja manusia Tidak Tahu Tahu 70 26 72,9 27,1 Jumlah 96 100 2. Lubang tempat kotoran masuk seharusnya ditutup Tidak Tahu Tahu 65 31 67,7 32,3 Jumlah 96 100 3. Jamban seharusnya memiliki septic tank Tidak tahu Tahu 81 15 84,4 15,6 Jumlah 96 100 4. Jamban bermanfaat melindungi masyarakat dari penularan penyakit Tidak Tahu Tahu 67 29 69,8 30,2 Jumlah 96 100 5. Air sumur yang dekat jamban dapat tercemar tinja Tidak Tahu Tahu 75 21 78,1 21,9 Jumlah 96 100 6. Jarak penampungan tinja dengan air bersih sekurangnya 10 meter Tidak Tahu Tahu 70 26 72,9 27,1 Jumlah 96 100 7. Diare adalah salah satu gejala infeksi pada sistem pencernaan yang ditularkan kotoran manusia Tidak Tahu Tahu 60 36 62,5 37,5 Jumlah 96 100 8. Diare disebabkan perilaku tidak bersih dan sehat seperi tidak menggunakan jamban Tidak Tahu Tahu 76 20 79,2 20,8 Jumlah 96 100 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Lanjutan 9. Diare ditularkan oleh air yang tercemar kotoran manusia Tidak tahu Tahu 61 35 63,5 36,5 Jumlah 96 100 10. Cara penularan diare terjadi akibat makananminuman yang tercemar oleh bakteri kotoran manusia Tidak Tahu Tahu 76 20 79,2 20,8 Jumlah 96 100 11 Menggunakan air yang tercemar oleh kotoran manusia untuk mencuci piring bisa memindahkan bakteri kotoran ke piring sehingga menyebabkan diare Tidak Tahu Tahu 83 13 86,5 13,5 Jumlah 96 100 Berdasarkan uraian di atas, dilakukan pengkategorian berdasarkan jawaban responden yang hasilnya sebanyak 51 responden 53,1 berada pada kategori pengetahuan buruk dan 6 responden 6,3 berada pada kategori pengetahuan baik. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan di Desa Gunungtua No Pengetahuan F 1. 2. 3. Buruk Sedang Baik 51 39 6 53,1 40,6 6,3 Jumlah 96 100

4.2.2.2 Kebiasaan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 69 responden 71,9 menyatakan tidak selalu menggunakan jamban sebagai tempat membuang hajat dan sebanyak 27 responden 28,1 menggunakan jamban sebagai tempat membuang Universitas Sumatera Utara hajat. Responden yang menyatakan tidak menggunakan jamban sebagai tempat membuang hajat, jika bepergian ke luar desa di sawah, di kebun dan berkunjung ke tempat saudara sebanyak 76 responden 74,2, sedangkan yang menyatakan menggunakan jamban sebagai tempat membuang hajat, jika bepergian ke luar desa di sawah, di kebun dan berkunjung ke tempat saudara sebanyak 20 responden 20,8. Uraian hasil penelitian dalam bentuk tabulasi pengetahuan responden dapat dilihat pada Tabel 4.11. Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan di Desa Gunungtua No Pernyataan F 1. Selalu menggunakan jamban sebagai tempat membuang hajat Tidak Ya 69 27 71,9 28,1 Jumlah 96 100 2. Menggunakan jamban sebagai tempat membuang hajat jika pergi ke luar desa sawah, kebun, rumah saudara Tidak Ya 76 20 74,2 20,8 Jumlah 96 100 Berdasarkan uraian di atas, dilakukan pengkategorian berdasarkan jawaban responden yang hasilnya sebanyak 74 responden 77,1 berada pada kategori memiliki kebiasaan buruk terhadap penggunaan jamban dan 22 responden 22,9 berada pada kategori memiliki kebiasaan baik terhadap penggunaan jamban. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.12. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kebiasaan di Desa Gunungtua No Kebiasaan F 1. Buruk 74 77,1 2. Baik 22 22,9 Jumlah 96 100

4.2.3 Deskripsi Faktor Enabling

4.2.3.1 Ketersediaan Jamban Umum

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 83 responden 86,5 di Desa Gunungtua memiliki ketersediaan jamban umum dan sebanyak 13 responden 13,5 di Desa Gunungtua tidak memiliki ketersediaan jamban umum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 61 responden 73,5 menjawab bahwa jamban umum yang disediakan di Desa Gunungtua mencemari air bersih dan sebanyak 22 responden 26,5 menjawab bahwa jamban umum yang disediakan di Desa Gunungtua tidak mencemari air bersih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 80 responden 96,4 menjawab bahwa jamban umum yang disediakan memiliki atap pelindung dan sebanyak 3 responden 3,6 menjawab bahwa jamban umum yang disediakan tidak memiliki atap pelindung. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 51 responden 61,5 menjawab bahwa jamban umum yang disediakan memiliki dinding penutup dan sebanyak 32 responden 38,5 menjawab bahwa jamban umum yang disediakan tidak memiliki dinding penutup. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 68 responden 81,9 menjawab bahwa jamban umum yang disediakan tidak memiliki penerangan yang cukup dan sebanyak 15 responden 18,1 menjawab bahwa jamban umum yang disediakan memiliki penerangan yang cukup. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 66 responden 79,5 menjawab bahwa jamban umum yang disediakan tidak memiliki ventilasi yang cukup dan sebanyak 17 responden 20,5 menjawab bahwa jamban umum yang disediakan memiliki ventilasi yang cukup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 63 responden 75,9 menjawab bahwa jamban umum yang disediakan tidak selalu tersedia air dan alat pembersih dan sebanyak 20 responden 24,1 menjawab bahwa jamban umum yang disediakan selalu tersedia air dan alat pembersih. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.13. Tabel 4.13 Distribusi Responden Berdasarkan Ketersediaan Jamban Umum di Desa Gunungtua No Pernyataan F 1. Di desa tersedia fasilitas jamban umum Tidak Ya 13 83 13,5 86,5 Jumlah 96 100 2. Jamban umum yang disediakan mencemari sarana air bersih Tidak Ya 22 61 26,5 73,5 Jumlah 83 100 3. Jamban umum yang disediakan memiliki atap pelindung Tidak Ya 3 80 3,6 96,4 Jumlah 83 100 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13 Lanjutan 4. Jamban umum yang disediakan memiliki dinding penutup Tidak Ya 32 51 38,5 61,5 Jumlah 83 100 5. Jamban umum yang disediakan penerangan yang cukup Tidak Ya 68 15 81,9 18,1 Jumlah 83 100 6. Jamban umum yang disediakan memiliki ventilasi yang cukup Tidak Ya 66 17 79,5 20,5 Jumlah 83 100 7. Jamban umum yang disediakan selalu tersedia air dan alat pembersih Tidak Ya 63 20 75,9 24,1 Jumlah 83 100 Berdasarkan uraian di atas, dilakukan pengkategorian berdasarkan jawaban responden yang hasilnya sebanyak 53 responden 63,8 berada pada kategori buruk untuk ketersediaan jamban umum di desanya dan 30 responden 36,2 berada pada kategori baik untuk ketersediaan jamban umum di desanya. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.14. Tabel 4.14 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Ketersediaan Jamban Umum di Desa Gunungtua No Ketersediaan Jamban Umum F 1. Buruk 53 63,8 2. Baik 30 36,2 Jumlah 83 100 Universitas Sumatera Utara

4.2.3.2 Keterjangkauan Jamban Umum

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa responden yang tidak mudah menjangkau fasilitas jamban umum dan tidak berada dekat dengan rumahnya sebanyak 81 responden 84,4, dan responden yang mudah menjangkau jamban umum sebanyak 15 responden 15,6. Responden yang mudah menjangkau jarak fasilitas jamban umum dengan rumahnya sehingga memudahkan responden untuk menggunakan jamban umum yaitu sebanyak 83 responden 86,5 dan responden yang tidak mudah menjangkau jarak fasilitas jamban umum dengan rumahnya sehingga tidak memudahkan responden untuk menggunakan jamban umum yaitu sebanyak 13 responden 13,5. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.15. Tabel 4.15 Distribusi Responden Berdasarkan Keterjangkauan Jamban Umum di Desa Gunungtua No Pernyataan F 1. Jamban umum yang disediakan mudah dijangkau dan berada dekat dengan rumah Tidak Ya 81 15 84,4 15,6 Jumlah 96 100 2. Jarak jamban umum dengan rumah memudahkan untuk menggunakan jamban umum Tidak Ya 83 13 86,5 13,5 Jumlah 96 100 Berdasarkan uraian di atas, dilakukan pengkategorian berdasarkan jawaban responden yang hasilnya sebanyak 89 responden 92,7 berada pada kategori buruk dalam menjangkau fasilitas jamban umum dan 7 responden 7,3 berada pada Universitas Sumatera Utara kategori baik dalam menjangkau fasilitas jamban umum. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.16. Tabel 4.16 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Keterjangkauan Jamban Umum di Desa Gunungtua No Keterjangkauan Jamban Umum F 1. Buruk 89 92,7 2. Baik 7 7,3 Jumlah 96 100

4.2.3.3 Kebijakan Daerah

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan menunjukkan responden yang tidak pernah mendapat informasi tentang penggunaan jamban dan larangan BAB sembarangan sebanyak 90 responden 93,8 dan yang pernah mendapatkan informasi tentang penggunaan jamban dan larangan BAB sembarangan sebanyak 6 responden 6,2. Responden yang tidak pernah mendapat sosialisasi dari pemerintah tentang penggunaan jamban dan larangan BAB sembarangan sebanyak 90 responden 93,8 dan yang pernah mendapatkan sosialisasi dari pemerintah tentang penggunaan jamban dan larangan BAB sembarangan sebanyak 6 responden 6,2. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.17. Tabel 4.17 Distribusi Responden Berdasarkan Kebijakan Daerah di Desa Gunungtua No Pernyataan F 1. Mendapat informasi tentang penggunaan jamban dan larangan BAB sembarangan Tidak Ya 90 6 93,8 6,2 Jumlah 96 100 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.17 Lanjutan 2. Mendapat sosialisasi pemerintah untuk menggunakan jamban dan larangan BAB sembarangan Tidak Ya 90 6 93,8 6,2 Jumlah 96 100 Berdasarkan uraian di atas, dilakukan pengkategorian berdasarkan jawaban responden yang hasilnya sebanyak 90 responden 93,8 berada pada kategori buruk dalam mendapatkan informasi dan sosialisasi tentang penggunaan jamban dan larangan BAB sembarangan dan 6 responden 6,2 berada pada kategori baik. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.18. Tabel 4.18 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kebijakan Daerah di Desa Gunungtua No Kebijakan Daerah F 1. Buruk 90 93,8 2. Baik 6 6,3 Jumlah 96 100

4.2.4 Deskripsi Faktor Reinforcing

4.2.4.1 Dukungan Tenaga Kesehatan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang tidak pernah mendapat pengetahuaninformasi tentang penggunaan jamban dari tenaga kesehatan sebanyak 73 responden 76,0 dan yang pernah mendapat informasi tersebut sebanyak 23 responden 24,0. Responden yang tidak pernah mendapat dukungan tentang penggunaan jamban dari tenaga kesehatan sebanyak 75 responden Universitas Sumatera Utara 78,1 dan yang pernah mendapat dukungan tersebut sebanyak 21 responden 21,9. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.19. Tabel 4.19 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Tenaga Kesehatan di Desa Gunungtua No Pernyataan F 1. Pernah mendapat pengetahuaninformasi tentang penggunaan jamban dari tenaga kesehatan Tidak Ya 73 23 76,0 24,0 Jumlah 96 100 2. Dukungan tentang penggunaan jamban oleh tenaga kesehatan dapat membantu pengetahuan untuk dapat menggunakan jamban Tidak Ya 75 21 78,1 21,9 Jumlah 96 100 Berdasarkan uraian di atas, dilakukan pengkategorian berdasarkan jawaban responden terhadap dukungan tenaga kesehatan tentang penggunaan jamban yang hasilnya sebanyak 76 responden 79,2 berada pada kategori buruk dan 20 responden 20,8 berada pada kategori baik. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.20. Tabel 4.20 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Tenaga Kesehatan di Desa Gunungtua No Dukungan Tenaga Kesehatan F 1. Buruk 76 79,2 2. Baik 20 20,8 Jumlah 96 100

4.2.4.2 Dukungan Tokoh Masyarakat

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang tidak pernah mendapat dukungan yang baik dalam berperilaku BAB selalu menggunakan Universitas Sumatera Utara jamban dari tokoh masyarakat sebanyak 89 responden 92,7 dan yang pernah mendapatkan dukungan yang baik dalam berperilaku BAB selalu menggunakan jamban dari tokoh masyarakat sebanyak 7 responden 7,3. Responden yang tidak pernah mendapatkan informasi tentang penggunaan jamban dari tokoh masyarakat sebanyak 89 responden 92,7 dan yang pernah mendapatkan informasi tentang penggunaan jamban dari tokoh masyarakat sebanyak 7 responden 7,3. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.21. Tabel 4.21 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Tokoh Masyarakat di Desa Gunungtua No Pernyataan F 1. Tokoh masyarakat memberikan dukungan yang baik dalam berperilaku BAB selalu menggunakan jamban Tidak Ya 89 7 92,7 7,3 Jumlah 96 100 2. Pernah mendapatkan informasi tentang menggunakan jamban dari tokoh masyarakat Tidak Ya 89 7 92,7 7,3 Jumlah 96 100 Berdasarkan uraian di atas, dilakukan pengkategorian berdasarkan jawaban responden terhadap dukungan tokoh masyarakat tentang penggunaan jamban yang hasilnya sebanyak 89 responden 92,7 berada pada kategori buruk dan 7 responden 7,3 berada pada kategori baik. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.22. Tabel 4.22 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Tokoh Masyarakat di Desa Gunungtua No Dukungan Tokoh Masyarakat F 1. Buruk 89 92,7 2. Baik 7 7,3 Jumlah 96 100 Universitas Sumatera Utara

4.2.5 Deskripsi Variabel Penggunaan Jamban

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 67 responden 69,8 tidak menggunakan jamban di rumah sebagai tempat membuang hajat, responden yang tidak menggunakan masih belum mempunyai ketersediaan sarana jamban di rumah. Sebanyak 29 responden 30,2 menggunakan jamban di rumah sebagai tempat membuang hajat, di mana responden yang menggunakan jamban sudah mempunyai ketersediaan sarana jamban di rumah. Distribusi responden yang menggunakan jamban dengan alasan jauh dari sungai sebanyak 3 responden 3,1, sebesar 5 responden 5,2 dengan alasan menjaga kesehatan keluarga, sebesar 7 responden 7,3 dengan alasan menjaga kebersihan keluarga, sebesar 2 responden 2,1 dengan alasan disuruh keluarga ayah,ibu,saudara dan mertua, sebesar 2 responden 2,1 dengan alasan disuruh suami, sebesar 8 responden 8,3 dengan alasan malu BAB di tempat terbuka, dan sebesar 2 responden 2,1 dengan alasan malas bolak- balik ke sungai. Distribusi responden yang tidak menggunakan jamban dengan alasan dekat dengan sungai sebanyak 33 responden 34,4, dengan alasan jamban tidak perlu digunakan sebagai tempat buang hajat sebanyak 8 responden 8,3, dengan alasan lebih suka membuang hajat di sungai sebanyak 13 responden 13,5, dengan alasan lebih mudah membuang hajat di sungai sebanyak 12 responden 12,5 dan dengan alasan tidak diizinkan suamikeluarga sebanyak 1 responden 1,0. Uraian hasil penelitian dalam bentuk tabulasi penggunaan jamban dapat dilihat pada Tabel 4.23. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.23 Disribusi Responden Berdasarkan Penggunaan Jamban No Kategori Penggunaan Jamban F 1. Menggunakan jamban di rumah Tidak Ya 67 29 69,8 30,2 Jumlah 96 100 2. Alasan mempunyai ketersediaan sarana jamban dan menggunakannya Jauh dari sungai Menjaga kesehatan keluarga Menjaga kebersihan keluarga Disuruh suami Disuruh keluargaayah,ibu, saudara dan mertua Malu BAB di tempat terbuka Malas bolak-balik ke sungai 3 5 7 2 2 8 2 3,1 5,2 7,3 3,5 3,5 8,3 2,1 Jumlah 29 100 3. Alasan tidak mempunyai ketersediaan sarana jamban menggunakan jamban Dekat dengan sungai Jamban tidak perlu digunakan untuk membuang hajat Lebih suka membuang hajat di sungai Lebih mudah membuang hajat di sungai Tidak diizinkan keluargasuami 33 8 13 12 1 34,4 8,3 13,5 12,5 1,0 Jumlah 67 100

4.3 Analisis Bivariat

4.3.1 Tabulasi Silang dan Hasil Uji Statistik antara Variabel Bebas dengan

Variabel Terikat Terhadap Penggunaan Jamban Analisis bivariat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel bebas meliputi pengetahuan, kebiasaan, ketersediaan jamban umum, keterjangkauan jamban umum, kebijakan daerah, dukungan tenaga kesehatan dan dukungan tokoh masyarakat dengan variabel terikat penggunaan jamban. Untuk mengetahui kemaknaannya dilakukan analisis bivariat dengan uji chi square. Dikatakan ada Universitas Sumatera Utara hubungan yang bermakna secara statistik jika diperoleh nilai ρ0,05. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4.24 Tabulasi Silang antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat Terhadap Penggunaan Jamban di Desa Gunungtua No. Variabel Bebas Penggunaan Jamban Total p value Menggunakan Tidak Menggunakan f f F 1. Pengetahuan Buruk 12 23,5 39 76,5 51 100,0 Sedang 13 33,3 26 66,7 39 100,0 0,080 Baik 4 66,7 2 33,3 6 100,0 Total 29 30,2 67 69,8 96 100,0 2. Kebiasaan Buruk 10 13,5 64 86,5 74 100,0 0,000 Baik 19 86,4 3 13,6 22 100,0 Total 29 30,2 67 69,8 96 100,0 3. Ketersediaan Jamban Umum Buruk 19 35,8 34 64,2 53 100,0 Baik Tidak memiliki jamban umum 5 5 16,7 38,5 25 8 83,3 61,5 30 13 100,0 100,o 0,147 Total 29 30,2 67 69,8 96 100,0 4. Keterjangkauan Jamban Umum Buruk 26 29,2 63 70,8 89 100,0 0,449 Baik 3 42,9 4 57,1 7 100,0 Total 29 30,2 67 69,8 96 100,0 5. Kebijakan Daerah Buruk 27 30,0 63 70,0 90 100,0 0,863 Baik 2 33,3 4 66,7 6 100,0 Total 29 30,2 67 69,8 96 100,0 6. Dukungan Tenaga Kesehatan Buruk 19 25,0 57 75,0 76 100,0 0,030 Baik 10 50,0 10 50,0 20 100,0 Total 29 30,2 67 69,8 96 100,0 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.23 Lanjutan 7. Dukungan Tokoh Masyarakat Buruk 22 24,7 67 75,3 89 100,0 0,000 Baik 7 100,0 7 100,0 Total 29 30,2 67 69,8 96 100,0 signifikan

4.3.2 Ringkasan Hasil Uji Statistik chi-square

Berdasarkan hasil uji statistik chi-square menunjukkan bahwa: 1. V ariabel kebiasaan ρ=0,000, dukungan tenaga kesehatan ρ=0,030 dan dukungan tokoh masyarakat ρ=0,000 menunjukkan hubungan secara signifikan dengan penggunaan jamban kar ena nilai ρ 0,05 2. Variabel pengetahuan ρ=0,080, ketersediaan jamban umum ρ=0,147, keterjangkauan jamban umum ρ=0,449 dan kebijakan daerah ρ=0,863 tidak memiliki hubungan secara signifikan dengan penggunaan jamban karena nilai ρ 0,05. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.25 sebagai berikut : Tabel 4.25 Hasil Uji Statistik Chi Square No Variabel bebas Sig ρ Keterangan 1 Pengetahuan 0,080 Tidak ada hubungan 2. Kebiasaan 0,000 Ada hubungan 3. Ketersediaan jamban umum 0,147 Tidak ada hubungan 4. Keterjangkauan jamban umum 0,449 Tidak ada hubungan 5. Kebijakan daerah 0,863 Tidak ada hubungan 6. Dukungan tenaga kesehatan 0,030 Ada hubungan 7. Dukungan tokoh masyarakat 0,000 Ada hubungan

4.4 Analisis Multivariat

Berdasarkan hasil uji statistik bivariat, dapat diketahui bahwa variabel kebiasaan, dukungan tenaga kesehatan dan dukungan tokoh agama dapat dilanjutkan Universitas Sumatera Utara ke analisis multivariat regresi logistik. Hasil uji statistik regresi logistik dengan tingkat kepercayaan 95 α=0,05 secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.26 sebagai berikut : Tabel 4.26 Hasil Uji Regresi Logistik No Variabel bebas B Sig Exp B 1. Kebiasaan 4,607 0,000 10,194 2. Dukungan tenaga kesehatan 2,799 0,022 16,435 3. Dukungan tokoh masyarakat 21,556 0,006 22,992 Constant 29,071 0,998 0,000 Berdasarkan Tabel 4.26 di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa ada tiga variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu variabel kebiasaan, dukungan tenaga kesehatan dan dukungan tokoh masyarakat karena nilai ρ0,05. Berdasarkan hasil uji regresi logistik pada tabel di atas maka diperoleh model persamaan : Y = 29,071 constant +4,607 X1 + 2,799 X2+ 21,556 X3 Dimana : Y = Penggunaan jamban = kebiasaan = dukungan tenaga kesehatan = dukungan tokoh masyarakat Dari model persamaan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa : 1. Apabila dinaikkan satu poin kebiasaan, maka penggunaan jamban akan naik sebesar 4,607 kali, artinya responden dengan kebiasaan baik akan menggunakan jamban sebanyak 4 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang tidak memiliki kebiasaan baik. Universitas Sumatera Utara 2. Apabila dinaikkan satu poin dukungan tenaga kesehatan, maka penggunaan jamban akan naik sebesar 2,799 kali, artinya responden yang mendapat dukungan tenaga kesehatan akan menggunakan jamban 2 kali lebih besar dibandingkan responden yang tidak mendapatkan dukungan tenaga kesehatan. 3. Apabila dinaikkan satu poin dukungan tokoh masyarakat, maka penggunaan jamban akan naik sebesar 21,556 kali, artinya responden yang mendapat dukungan tokoh masyarakat akan menggunakan jamban 21 kali lebih besar dibandingkan responden yang tidak mendapatkan dukungan tokoh masyarakat. Universitas Sumatera Utara 69

BAB V PEMBAHASAN