commit to user 60
b. Permasalahan yang ditemui di lapangan, mengapa laporan
pertanggung jawaban bantuan keuangan kepada Partai Politik di Kota Salatiga tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan hasil wawancara dengan mantan Kepala Kantor Kesbang dan Linmas Kota Salatiga Bapak Husodo Wiyatmo, SH,
M.Hum, perilaku anggota partai politik dalam konteks bantuan kepada partai politik sekurang-kurangnya disebabkan oleh empat hal
yaitu : Pertama, adanya asumsi bahwa anggota partai politik penerima bantuan yang nota bene sekaligus merupakan anggota
legislatif, posisinya adalah sejajar dengan pemerintah daerah Pemerintah Kota Salatiga, oleh karenanya bukan sesuatu hal yang
urgensif bila harus dilakukan percepatan pemenuhan kewajiban administratifnya , mereka anggota partai politik berkeyakinan
bahwa pemerintah kota tidak akan secara gegabah mendesak, karena bargaining politic dan barganing position yang relatif berimbang
terutama dalam formulasi kebijakan yang konsesinya cenderung lebih dominan mengarah kepada kepentingan lembaga eksekutif pada suatu
masa tertentu, di samping ketimpangan power yang cenderung mengarah ke lembaga legislatif Legislative Heavy sebagai dampak
dari konfigurasi kekuatan politik pendukung pemerintah daerah di Lembaga DPRD. Kedua, kelemahan dalam formulasi peraturan
daerah yang tidak secara eksplisit mencantumkan punishment terhadap pihak yang tidak taat asas kontra prestasi. Ketiga,
Peraturan Daerah adalah produk bersama antara Lembaga Eksekutif dan Lembaga Legislatif, sehingga sedikit banyak ada unsur
kesengajaan agar kondisi peraturan perundang-undangan tersebut demikian sebagaimana kelemahan yang melekat pada peraturan
daerah tersebut. Keempat, formulasi kebijakan yang resultannya antara lain seperti peraturan daerah, biasanya dibuat secara tergesa-
gesa untuk memenuhi target atau desakan tertentu sekedar untuk
commit to user 61
memenuhi aspek formalitas dan kelengkapan administratif semata tanpa didahului dengan kajian yang mendalam atas dampak yuridis
dan administratifnya di masa yang akan datang, termasuk kondisi yang dialami peraturan daerah tentang bantuan partai politik tersebut.
Wawancara yang dilakukan terhadap 8 delapan Ketua dan anggota sekretariat partai politik penerima bantuan keuangan
dilaksanakan dalam beberapa tahap dengan kesimpulan hasil wawancara sebagai berikut:
a. Meskipun Pemerintah Kota Salatiga pernah memberikan buku panduan tentang tata cara pelaporan, tetapi Pemerintah Kota
Salatiga bertindak pasif dan belum pernah melakukan sosialisasi berkaitan dengan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 13 Tahun
2007 sebagaimana
layaknya proses
pemberlakuan suatu
perundang-undangan; b. Sangat terlambatnya penyerahan bantuan keuangan Tahun
Anggaran 2007 karena menunggu ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007. Penyerahan bantuan baru dilaksanakan
mulai bulan Desember 2007, sedangkan partai politik harus menyusun laporan pertanggung jawaban dari bulan Januari 2007.
Keadaan ini tidak menjadi masalah terhadap kegiatan belanja partai politik yang mempunyai dana talangan besar tetapi partai politik
yang tidak mempunyai dana talangan besar akan kesulitan dalam melaporkan keuangan pada bulan sebelum menerima bantuan.
c. Kurangnya pemahaman tentang Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 13 Tahun 2007 karena belum pernah disosialisasikan
kepada mereka. d. Kurang terselenggaranya tata administrasi keuangan yang baik di
lingkungan internal Sekretariat Partai Politik.
commit to user 62
e. Partai politik merasa nyaman untuk pada gilirannya mengabaikan laporan pertanggungjawaban karena tidak adanya sanksi tegas yang
mengatur apabila terjadi keterlambatan penyerahan laporan keuangan;
f. Para pekerja pada sekretariat partai politik sebagian besar bukanlah pekerja tetap, tetapi hanya merupakan pekerjaan sampingan. Jadi
proses pembuatan laporan hanya dilaksanakan pada saat senggang saja.
3. Langkah yang ditempuh oleh Pemerintah Kota Salatiga untuk