Rencana Pengolahan dan Analisis Data

commit to user luas dengan ventilasi baik, memberi kesan santai dan menyenangkan. c Memberi tahu orang tua bahwa tes ini bukan tes kepandaian atau IQ melainkan tes perkembangan anak secara keseluruhan. Memberitahukan bahwa anak tidak selalu dapat melaksanakan semua tugas yang diberikan. d Melakukan tes dengan : i Mendahulukan item yang lebih mudah. Memberikan pujian pada anak jika ia dapat menyelesaikan tugas dengan baik, juga saat ia mampu menyelesaikannya tetapi kurang tepat. ii Melakukan item dengan alat yang sama dan sebaiknya dilakukan secara berurutan. iii Meletakkan alat yang hanya akan digunakan saja iv Melaksanaan tes untuk semua sektor dimulai dari item yang terletak di sebelah kiri garis umur, lalu dilanjutkan ke item di sebelah kanan garis umur Nugroho, 2009

2. Rencana Pengolahan dan Analisis Data

a. Pengolahan data 1 Editingadalah upaya memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh. Langkah dilakukanpadatahap pengumpulanatau setelah data terkumpul. commit to user 2 Coding merupakan kegiatanpemberian kode numerikangka terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori. 3 Entri dataadalah memasukkan data ke komputer menggunakan aplikasi program SPSSfor Windows versi 15. 4 Tabulatingadalah pengklasifikasian data agar dengan mudah dilakukan perhitungan statistik deskriptif. Bhisma Murti, 2009 b. Analisis data 1 Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan dengan hasil distribusi frekuensi dalam bentuk presentasi atau proporsi dari tiap variabel penelitian. Distribusi frekuensi meliputi status gizi dan perkembangan motorik halus 2 Analisis bivariat adalah analisis yang melibatkan sebuah variabel dependen dan sebuah variabel independen. Variabel tersebut adalah status gizi variabel independen dan perkembangan motorik halus variabel dependen. c. Uji statistik Pengujian statistik dalam penelitian ini menggunakan uji Chi kuadrat atau x 2 dan analisa korelasi antar kedua variabel menggunakan Odds Ratio OR karena variabel bebas dan variabel terikat menggunakan skala nominal dikotomik, dengan taraf signifikan α 0,05 dan p = 0,05. Uji ini digunakan dengan syarat menuntut frekuensi-frekuensi yang diharapkan Eij tidak boleh terlalu kecil, kalau tuntutan ini tidak terpenuhi, hasil-hasil commit to user uji menjadi tidak berarti. Untuk uji Chi kuadrat dengan db 1 tabel dengan baris 2 dan atau kolom 2, maka uji ini dapat dilakukan jika jumlah sel dengan frekuensi yang diharapkan 5 tidak boleh 20 dari jumlah seluruhnya dan tidak satu sel pun boleh memiliki frekuensi yang diharapkan 1. Jika persyaratan tersebut tidak terpenuhi dengan data yang ada, maka peneliti harus menggabungkan kategori-kategori yang berdekatan, sehingga meningkatkan harga-harga Eij dalam berbagai sel. Kemudian hasil penggabungan tersebut sudah memenuhi apa belum, kalau sudah memenuhi dilanjutkan dengan menerapkan Chi kuadrat sehingga hasilnya dapat berarti. Bila penggabungan kategori tersebut jumlah selnya mencapai 2x2, syarat penggunaan Chi kuadrat terpenuhi.Maka penggunaan rumus Chi kuadrat sebaiknya menggunakan Yate’s correction. Namun, bila penggabungan kategori-kategori tersebut selnya sampai mencapai 2x2 dan masih belum memenuhi syarat penggunaan chi kuadrat dimana frekuensi harapan 1 masih ada dan atau frekuensi harapan 5 lebih dari 20 , maka gunakan uji Nyata dan Fisher Fisher’s Exact Test. Uji Fisher merupakan proporsi dari 2 kelompok sampel dengan tabel 2x2 yang umumnya mempunyai sampel kecil. Sehingga dapat digunakan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan perkembangan motorik halus pada balita usia 3-5 tahun. Penghitungan terhadap data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15.0 for windows. Peneliti menggunakan tabel kontingensi baris 2 kolom 2. commit to user Tabel 4.1 Format tabel kontingensi 2x2 untuk indikator BBU, TBU, BBTB dan LKUBudiarto, 2002 Perkembangan Status Gizi Lulus Tidak Lulus Jumlah Normal a b a+b Tidak Normal c d c+d Jumlah a+c b+d a+b+c+d 1 Rumus uji chi kudrat x 2 untuk perrhitungan status gizi normal dan tidak normal = ∑ +d +d +d = Ė Ė = Ė Ė Ė Keterangan : x 2 : Nilai Chi kuadrat N :Jumlah sampel OR : Odds Ratio 2 Rumus harga p Fisher’s Exact Test OR = a x d b x c commit to user = + + + + 3 Membandingkan x 2 hitung dengan x 2 tabel a Apabila X 2 hitung X 2 tabel maka hasilnya signifikan H 1 diterima dan Ho ditolak b Apabila X 2 hitung X 2 tabel maka hasilnya tidak signifikan H 1 ditolak dan Ho diterima c H = Tidak ada hubungan status gizi dengan perkembangan motorik halus d H 1 = Ada hubungan status gizi dengan perkembangan motorik halus e OR 1, berarti bahwa faktor yang diteliti tersebut justru menurunkan terjadinya efek f OR = 1, berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara faktor resiko dengan efek g OR 1, berarti bahwa faktor yang diteliti tersebut meningkatkan terjadinya efek 4 Membandingkan harga p dengan tingkat signifikansi α Ho ditolak apabila harga uji statistik p α Budiarto, 2002; Bhisma Murti, 2009; Sastroasmoro, 2002 commit to user 32 BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian hubungan status gizi dengan perkembangan motorik halus balita usia 3-5 tahun di wilayah Puskesmas Sambung Macan II Kabupaten Sragen dilakukan terhadap 40 responden. Responden yang digunakan adalah balita umur 3-5 tahun yang berdomisili di desa Gringging . Desa Gringging merupakan salah satu desa di wilayah kerja Puskesmas Sambung Macan II Kabupaten Sragen. Batas wilayah Desa Gringging adalah batas bagian utara yaitu Desa Klinge, , batas bagian selatan yaitu Desa Celep, batas bagian timur yaitu Desa Kedungkalang dan batas bagian barat yaitu Desa Trobayan. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 16 April 2011, 19 April 2011 dan 6 Mei 2011 pada acara posyandu balita dan lansia. Melakukan wawancara kepada ibu responden kemudian responden diukur berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan diuji perkembangan motorik halusnya.

B. Karakteristik Responden

Subjek penelitian hubungan status gizi dengan perkembangan motorik halus dilakukan pada balita usia 3-5 tahun dengan jumlah responden adalah 40

Dokumen yang terkait

Hubungan Pemberian Stimulasi Dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 1-5 Tahun di Gampong Rantau Panyang Barat Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat Tahun 2014

5 74 101

Hubungan antara status gizi dengan perkembangan motorik kasar pada anak balita di wilayah kerja puskesmas Jabung kabupaten Malang

0 8 15

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR, MOTORIK HALUS, SOSIAL, DAN BAHASA PADA BALITA USIA 4-5 TAHUN DI WILAYAH PUSKESMAS SUMBERMANJING KULON KABUPATEN MALANG

2 32 22

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3 5 TAHUN DI PLAY GROUP TRAJU MAS PURWOREJO

0 4 15

HUBUNGAN MODAL FINANSIAL DAN MODAL SOSIAL IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS MIRI KABUPATEN SRAGEN

0 4 82

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Diare Pada Balita Usia 2-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Diare Pada Balita Usia 2-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.

0 0 16

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BALITA USIA 2-5 TAHUN DI POSYANDU DESA BENTARSARI, KECAMATAN SALEM, KABUPATEN BREBES.

0 3 4

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN BALITA USIA 1-3 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JETIS KOTA YOGYAKARTA

0 1 12

HUBUNGAN STATUS GIZI BALITA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI POSYANDU RW 05 WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAMPLAN TAHUN 2018

0 0 10