commit to user
kurang gizi menimbulkan kekacauan struktural dan metabolisme sedemikian rupa sehingga pertumbuhan dan pematangan susunan saraf
pusat dan otot untuk melaksanakan tugas menjadi sangat terbatas. Sumber energi utama otak berasal dari glukosa. Kebutuhan glukosa
yang dibawa aliran darah ke otak akan meningkat apabila sel-sel saraf neuron aktif melakukan fungsinya. Sel otak atau neuron terdiri dari
sel saraf dan axon. Axon merupakan proses penghantar rangsangan menuju sel saraf dan dihubungkan oleh sinaps. Lebih banyak dendrit
terbentuk berarti lebih banyak sinaps. Jika pada masa puncak pembentukan dendrit tidak tersedia cukup zat gizi maka jumlah sinaps
yang terbentuk akan berkurang. Dengan matangnya koordinasi antara otot, serabut saraf dan otak maka kegiatan motorik dapat dilakukan
dengan baik dan tepat. Dalam ketrampilan motorik yang terkoordinasi baik, otot yang lebih kecil memainkan peranan yang besar Hurlock,
1997; Soetjiningsih, 1998; Santoso dan Ranti, 1999; Yusuf, 2011.
B. Kerangka Konsep
1. Pengetahuan gizi 2. Infeksi dan penyakit
3. Keterbatasan ekonomi 4. Lingkungan
commit to user
Gambar 3.1 Kerangka konsep hubungan status gizi terhadap
perkembangan motorik halus Hurlock, 1997; Soetjiningsih, 1998; Santosa dan Ranti, 1999; Yusuf, 2011
Keterangan :
Gizi tidak normal malnutrisi Status gizi
Asupan gizi
Kegiatan dan
kematangan pusat saraf, otot dan otak tak
terkoordinasi
Kemampuan motorik halus baik
Koordinasi struktural dan metabolisme baik
Gizi normal Koordinasi struktural dan
metabolisme terganggu
Kegiatan dan
kematangan pusat saraf, otot dan otak
terkoordinasi
Kemampuan motorik halus buruk
1. Faktor penyakit 2. Faktor kecacatan
3. Faktor berat badan lebih 4. Kondisi psikologis
commit to user
: diteliti : tidak diteliti
C. Hipotesis “Ada hubungan antara status gizi baik dengan perkembangan motorik
halus balita usia 3-5 tahun”
commit to user
17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik
dengan pendekatan Cross Sectional untuk mempelajari hubungan antara status
gizi dengan perkembangan motorik halus anak usia 3-5 tahun.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Sambung Macan II, Desa Gringging, Kabupaten Sragen pada bulan Januari-Mei 2011.
C. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian Arikunto, 2006
1. Populasi Target adalah populasi yang menjadi sasaran aktif dengan
parameter akan diketahui melalui penelitian. Dalam penelitian ini yaitu
balita usia 3-5 tahun. 2.
Populasi Aktual adalah bagian dari populasi target tempat sampel
diambil. Dalam penelitian ini yaitu balita berusia 3-5 tahun di wilayah
kerja Puskesmas Sambung Macan II, Desa Gringging, Kabupaten Sragen.
commit to user
D. Sampel dan Teknik Sampling
Sampeladalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 2006. Padapenelitian ini sampel diambil dari sebagian anak yang terdaftar di wilayah
kerja Puskesmas Sambung Macan II, Desa Gringging, Kabupaten Sragen dan ada saat penelitian dilakukan, yang memenuhi kriteria inklusi.
Dalam penelitian ini bentuk teknik sampling yang akan digunakan adalah tehnik randomsederhana simple random sampling yaitumetode mencuplik
sampel secara acak dengan masing-masing subjek atau unit dari populasi memiliki peluang sama dan independen untuk terpilih ke dalam sampel
Bhisma Murti, 2010.
E. Estimasi Besar Sampel