Data Perkembangan Motorik Halus Pengujian Hipotesa

commit to user Tabel 4.6 Distribusi Tingkat Status Gizi Indeks LK U LK U Frekuensi Persentase Normal 37 92.5 Tidak Normal 3 7.5 Jumlah 40 100 Sumber : Data Primer, 2011 Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dari 40 responden, jumlah status gizi normal berdasarkan indeks LK U yakni sebanyak 37 balita 92.5 dan jumlah kelompok responden dengan status gizi tidak normal sebanyak 3 responden 7.5.

D. Data Perkembangan Motorik Halus

Tabel 4.7 Distribusi Perkembangan Motorik Halus Balita Usia 3-5 Tahun Perkembangan Frekuensi Persentase Lulus 33 82.5 Tidak Lulus 7 17.5 Jumlah 40 100 Sumber : Data Primer, 2011 Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang lulus dalam tes perkembangan motorik halus yaitu sebanyak 33 responden 82.5. Sedangkan responden yang tidak lulus dalam tes perkembangan motorik halus sebanyak 7 responden 17.5.

E. Pengujian Hipotesa

Kedua data yang telah berhasil dikumpulkan kemudian di analisis dengan menggunakan rumus Chi Squaredan Fisher’s Exact Test untuk mengetahui commit to user apakah ada hubungan Analisis data dilakukan Berikut ini hasil analisi motorik halus. Tabel 4.8 Tabel K Perkemba Berat Nor Tidak T Sumber: Data Primer, 2011 Gambar 4.1 Hubunga Indeks Sumber: Data Primer, 20 Dari grafik di atas, normal menunjukkan banyak dibandingkan normal untuk indeks BB 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 antara status gizi dengan keteraturan siklus me kukan dengan bantuan program SPSS for windows lisis data antara variabel status gizi dan perkem Kontingensi 2x2 Hubungan Status Gizi mbangan Motorik Halus Indeks BB U rat Badan Perkembangan Motorik T Lulus Tidak Lulus Normal 25 4 dak Normal 8 3 Total 33 7 11 gan Status Gizi dengan Perkembangan Motori BB U , 2011 tas, dapat dilihat bahwa responden dengan sta n lulus dalam tes perkembangan motorik yan n dengan responden yang memiliki status gi ks BB U. 62,50 20,00 82,50 10,00 7,50 17,50 Normal Tidak Normal Jumlah Lulu Tida menstruasi. s versi 15. kembangan i dengan Total 29 11 40 orik Halus status gizi yang lebih gizi tidak Lulus Tidak Lulus commit to user Dilihat dari tabel 4.8 perkembangan motorik status gizi normal dan lul responden 62.5, disus dalam tes perkemban Selanjutnya kelompok halus tidak lulus sebany gizi tidak normal da halussebanyak 3responde Tabel 4.9 Tabel K Perkemba Tingg Nor Tidak T Sumber: Data Primer, 2011 Gambar 4.2 Hubungan Indeks TB Sumber: Data Primer, 20 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 l 4.8 tabel kontingensi 2x2 hubungan status gizi orik halus, balita terbanyak pada kelompok yang m n lulus dalam tes perkembangan motorik halus ada disusul kelompok dengan status gizi tidak nomal da bangan motorik halus adalah 8 responden pok status gizi normal dan hasil tes perkembangan banyak 4 responden 10.0. Sedangkan kelompok dan tidak lulus dalam tes perkembangan sponden 7.5. Kontingensi 2x2 Hubungan Status Gizi mbangan Motorik Halus Indeks TB U nggi Badan Perkembangan Motorik Lulus Tidak Lulus Normal 30 5 dak Normal 3 2 Total 33 7 11 an Status Gizi dengan Perkembangan Motori ks TB U , 2011 75,00 7,50 82,50 12,50 5,00 17,50 00 00 00 00 00 00 Normal Tidak Normal Jumlah Lu Tid izi dengan g memiliki us adalah 25 l dan lulus n 20.0. ngan motorik pok status n motorik i dengan Total 35 5 40 orik Halus Lulus Tidak Lulus commit to user Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa responden dengan status gizi normal menunjukkan lulus dalam tes perkembangan motorik yang lebih banyak dibandingkan dengan responden yang memiliki status gizi tidak normal untuk indeks TB U. Dilihat dari tabel 4.9 tabel kontingensi 2x2 hubungan status gizi dengan perkembangan motorik halus, balita terbanyak pada kelompok yang memiliki status gizi normal dan lulus dalam tes perkembangan motorik halus adalah 30 responden 75.0, disusul kelompok dengan status gizi tidak nomal dan lulus dalam tes perkembangan motorik halus adalah 3 responden 7.5. Selanjutnya kelompok status gizi normal dan hasil tes perkembangan motorik halus tidak lulus sebanyak 5 responden 12.5. Sedangkan kelompok status gizi tidak normal dan tidak lulus dalam tes perkembangan motorik halussebanyak 2 responden 5.0. Tabel 4.10 Tabel Kontingensi 2x2 Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Halus Indeks BB TB Berat BadanTinggi Badan Perkembangan Motorik Total Lulus Tidak Lulus Normal 27 4 31 Tidak Normal 6 3 9 Total 33 7 40 Sumber: Data Primer, 2011 commit to user Gambar 4.3 Hubungan Indeks B Sumber: Data Primer, 20 Dari grafik di atas, normal menunjukkan banyak dibandingkan normal untuk indeks BB Dilihat dari tabel 4. perkembangan motorik status gizi normal dan lul responden 67.50, di lulus dalam tes perkem Selanjutnya kelompok halus tidak lulus sebany gizi tidak normal da halussebanyak 3responde 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 an Status Gizi dengan Perkembangan Motori ks BB TB , 2011 tas, dapat dilihat bahwa responden dengan sta n lulus dalam tes perkembangan motorik yan n dengan responden yang memiliki status gi ks BB TB. 4.10 tabel kontingensi 2x2 hubungan status gizi orik halus, balita terbanyak pada kelompok yang m n lulus dalam tes perkembangan motorik halus ada , disusul kelompok dengan status gizi tidak nom kembangan motorik halus adalah 6 responden pok status gizi normal dan hasil tes perkembangan banyak 4 responden 10.0. Sedangkan kelompok dan tidak lulus dalam tes perkembangan sponden 7.5. 67,50 15,00 82,50 10,00 7,50 17,50 00 00 00 00 00 00 Normal Tidak Normal Jumlah Lulu Tid orik Halus status gizi yang lebih gizi tidak izi dengan g memiliki us adalah 27 nomal dan n 15.0. ngan motorik pok status n motorik Lulus Tidak Lulus commit to user Tabel 4.11 Tabel K Perkemba Lingka Nor Tidak T Sumber: Data Primer, 2011 Gambar 4.4 Hubungan Indeks L Sumber: Data Primer, 20 Dari grafik di atas, normal menunjukkan banyak dibandingkan normal untuk indeks LK Dilihat dari tabel 4.1 perkembangan motorik status gizi normal dan lul responden 77.50, di 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 Kontingensi 2x2 Hubungan Status Gizi mbangan Motorik Halus Indeks LK U ngkar Kepala Perkembangan Motorik T Lulus Tidak Lulus Normal 31 6 dak Normal 2 1 Total 33 7 11 an Status Gizi dengan Perkembangan Motori LK U , 2011 tas, dapat dilihat bahwa responden dengan sta n lulus dalam tes perkembangan motorik yan n dengan responden yang memiliki status gi LK U. 4.11 tabel kontingensi 2x2 hubungan status gizi orik halus, balita terbanyak pada kelompok yang m n lulus dalam tes perkembangan motorik halus ada , disusul kelompok dengan status gizi tidak nom 67,50 15,00 82,50 10,00 7,50 17,50 00 00 00 00 00 00 Normal Tidak Normal Jumlah Lulu Tid zi dengan Total 37 3 40 orik Halus status gizi yang lebih gizi tidak izi dengan g memiliki us adalah 31 nomal dan Lulus Tidak Lulus commit to user lulus dalam tes perkembangan motorik halus adalah 2 responden 5.0. Selanjutnya kelompok status gizi normal dan hasil tes perkembangan motorik halus tidak lulus sebanyak 6 responden 15.0. Sedangkan kelompok status gizi tidak normal dan tidak lulus dalam tes perkembangan motorik halussebanyak 1 responden 2.5. Hasil uji analisa korelasi Chi Squaredan Fisher’s Exact Test dengan bantuan SPSS for Windows versi 15, diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.12 Uji komparatif Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Halus Indeks BB U Chi-Square Testsdan Fisher’s Exact Test Value df Asymp. Sig. 2-sided Exact Sig. 2-sided Pearson Chi-Square 1.004b 1 0.316 Fisher’s Exact Test 0.369 Jumlah sampel valid 40 1 Sumber: Data Primer, 2011 Risk Estimate Value 95 Confidence Interval Lower Upper Odds Ratio 2.344 .430 12.772 Jumlah sampel valid 40 Sumber : Data Primer, 2011 Hasil perhitungan statistik diperoleh X 2 hitung = 1.004 dengan taraf signifikansi 5, derajat kebebasan df = 1, X 2 tabel = 3.841, nilai signifikansi 0,316 0,050, p = 0.369 dan OR = 2.344 berarti tidak terdapat commit to user hubungan yang signifikan antara status gizi dengan perkembangan motorik halus pada balita untuk indeks BB U, tetapi memiliki kecenderungan untuk meningkatkan resiko. Tabel 4.13 Uji Komparatif Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Halus Indeks TB U Chi-Square Testsdan Fisher’s Exact Test Value df Asymp. Sig. 2-sided Exact Sig. 2-sided Pearson Chi-Square 2.004b 1 0.157 Fisher’s Exact Test 0.204 Jumlah sampel valid 40 1 Sumber : Data Primer, 2011 Risk Estimate Value 95 Confidence Interval Lower Upper Odds Ratio 4.000 .528 30.281 Jumlah sampel valid 40 Sumber : Data Primer, 2011 Hasil perhitungan statistik diperoleh X 2 hitung = 2.004 dengan taraf signifikansi 5, derajat kebebasan df = 1, X 2 tabel = 3.841, nilai signifikansi 0,157 0,050, p = 0.204 dan OR = 4.000 berarti H1 ditolak dan H0 diterima, yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan perkembangan motorik halus pada balita untuk indeks TB U, tetapi memiliki kecenderungan untuk meningkatkan resiko. commit to user Tabel 4.14 Uji Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Halus Indeks BB TB Chi-Square Tests dan Fisher’s Exact Test Value df Asymp. Sig. 2-sided Exact Sig. 2-sided Pearson Chi-Square 2.016b 1 0.156 Fisher’s Exact Test 0.316 Jumlah sampel valid 40 1 Sumber : Data Primer, 2011 Risk Estimate Value 95 Confidence Interval Lower Upper Odds Ratio 3.375 .593 19.205 Jumlah sampel valid 40 Sumber : Data Primer, 2011 Hasil perhitungan statistik diperoleh X 2 hitung = 2.016 dengan taraf signifikansi 5, derajat kebebasan df = 1, X 2 tabel = 3.841, nilai signifikansi 0,156 0,050, p = 0.316 dan OR = 3.375berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan perkembangan motorik halus pada balita untuk indeks BB TB, tetapi memiliki kecenderungan untuk meningkatkan resiko. commit to user Tabel 4.15 Uji Komparatif Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Halus Indeks LK U Chi-Square Testsdan Fisher’s Exact Test Value df Asymp. Sig. 2-sided Exact Sig. 2-sided Pearson Chi-Square 0.563b 1 0.453 Fisher’s Exact Test 0.448 Jumlah sampel valid 40 1 Sumber : Data Primer, 2011 Risk Estimate Value 95 Confidence Interval Lower Upper Odds Ratio 2.583 .201 33.240 Jumlah sampel valid 40 Sumber: Data Primer, 2011 Hasil perhitungan statistik diperoleh X 2 hitung = 0.563 dengan taraf signifikansi 5, derajat kebebasan df = 1, X 2 tabel = 3.841, nilai signifikansi 0,453 0,050, p = 0.448 dan OR = 2.583 berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan perkembangan motorik halus pada balita untuk indeks LK U, tetapi memiliki kecenderungan untuk meningkatkan resiko. commit to user 45 BAB V PEMBAHASAN

A. Status Gizi

Dokumen yang terkait

Hubungan Pemberian Stimulasi Dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 1-5 Tahun di Gampong Rantau Panyang Barat Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat Tahun 2014

5 74 101

Hubungan antara status gizi dengan perkembangan motorik kasar pada anak balita di wilayah kerja puskesmas Jabung kabupaten Malang

0 8 15

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR, MOTORIK HALUS, SOSIAL, DAN BAHASA PADA BALITA USIA 4-5 TAHUN DI WILAYAH PUSKESMAS SUMBERMANJING KULON KABUPATEN MALANG

2 32 22

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3 5 TAHUN DI PLAY GROUP TRAJU MAS PURWOREJO

0 4 15

HUBUNGAN MODAL FINANSIAL DAN MODAL SOSIAL IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS MIRI KABUPATEN SRAGEN

0 4 82

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Diare Pada Balita Usia 2-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Diare Pada Balita Usia 2-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.

0 0 16

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BALITA USIA 2-5 TAHUN DI POSYANDU DESA BENTARSARI, KECAMATAN SALEM, KABUPATEN BREBES.

0 3 4

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN BALITA USIA 1-3 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JETIS KOTA YOGYAKARTA

0 1 12

HUBUNGAN STATUS GIZI BALITA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI POSYANDU RW 05 WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAMPLAN TAHUN 2018

0 0 10