Pembuatan Minyak Atsiri Bawang Putih, Cengkeh dan Jintan Hitam Uji Efektifitas Antibakteri dengan Metode Difusi Agar Cara Pengukuran Zona Hambat Uji Statistik

4.6 Tempat dan Waktu Penelitian 4.6.1 Tempat Penelitian a. Laboratorium Biologi Oral FKG USU b. Laboratorium Polimer FMIPA USU

4.6.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah 3 bulan April - Juni 2011 4.7 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data 4.7.1 Pembuatan Media Media MHA dibuat dengan cara melarutkan 38 Mueller Hinton Oxoid ke dalam akuades. Larutan tersebut dihomogenkan menggunakan hotplate pada suhu ±100 o C. Kemudian dimasukkan ke dalam erlenmayer flask dan masing-masing tabung ditutup alumunium foil. Media yang akan digunakan sebelumnya disterilisasi terlebih dahulu dengan otoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit. Media didiamkan di laminar clean bench aseptik sampai media membeku. Apabila media sudah membeku, media disimpan dalam kulkas.

4.7.2 Pembuatan Minyak Atsiri Bawang Putih, Cengkeh dan Jintan Hitam

Minyak atsiri bahan coba dibuat melalui punyulingan air dan uap. Pada proses ini, uap air yang didih akan dilewatkan melalui campuran bahan coba. Uap ini akan menguapkan minyak dan membawanya dalam bentuk suspensi, ke dalam kondensor. Universitas Sumatera Utara Di sini uap akan terpisah kembali menjadi air dan minyak setelah 1 jam minyak dipisahkan menggunakan corong pisah. Gambar 13. Minyak atisiri dan air

4.7.3 Uji Efektifitas Antibakteri dengan Metode Difusi Agar

Alat-alat dan bahan disediakan, kemudian lakukan penelitian dengan menggunakan 35 cakram kosong direndam dalam 5 wadah yang berbeda yang masing-masing berisi 1 cc untuk setiap bahan coba selama 60 menit. Kultur Staphylococcus aureus diambil dua kali dengan ose bulat dan di letakkan pada MHA lalu dilakukan goresan streak secara rapat-rapat pada permukaan MHA kemudian dirata dengan menggunakan alat sebar. Setelah rendaman berlansung selama 60 menit, disk dikeluarkan dan diletakkan pada media MHA lalu ditekan. Media pada disk kemudian diberi label nomor 1 hingga 5 sesuai dengan kelompok perlakuan. Setelah selesai, piring petri dimasukkan kedalam inkubator Universitas Sumatera Utara dengan suhu 37°C selama 24 jam. Setelah 24 jam, piring petri dikeluarkan dari inkubator dan dilihat daya hambat yang terjadi pada setiap disk. Daya hambat kemudiannya diukur dengan menggunakan kaliper digital dengan menggunakan rumus Φ horizontal + Φ vertikal dibagi dua dengan perhitungan dimasukkan dalam tabel.

4.7.4 Cara Pengukuran Zona Hambat

Diameter Zona Hambat = θ Vertikal + θ Horizontal 2 Petunjuk : : Diameter vertikal : Diameter horizontal : Zona hambat : Disk Universitas Sumatera Utara

4.7.5 Uji Statistik

Data dari setiap perlakuan dianalisa secara statistik dengan tingkat kemaknaan α = 0,05, dengan memakai uji statistik: 1. Uji One Way ANOVA, untuk melihat perbedaan daya hambat bakteri pada semua kelompok perlakuan. 2. Uji komparasi gandaLeast Significant Differences LSD, untuk melihat perbedaan daya hambat bakteri antar kelompok. Jika uji ANOVA memberikan hasil yang signifikan dilanjutkan dengan uji LSD. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 HASIL PENELITIAN

Setelah perletakan semua bahan coba yaitu aquades, etanol 96, minyak atisiri bawang putih, minyak atsiri cengkeh dan minyak atsiri jintan hitam dilakukan pengamatan setelah 24 jam untuk melihat zona bening di sekitar cakram. Zona bening merupakan daerah dimana pertumbuhan Staphylococcus aureus dihambat oleh bahan coba. Masing-masing bahan coba dilakukan tujuh kali pengulangan. Gambar 14 Pengamatan dilakukan terhadap seluruh pengulangan dari bahan coba pada waktu yang bersamaan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat zona hambat pada bahan coba minyak atsiri bawang putih, minyak atsiri cengkeh, minyak atsiri jintan hitam dan etanol, sedangkan aquades tidak menunjukkan daya hambat terhadap Staphylococcus aureus. Tabel 4 menunjukkan rata-rata zona hambat dan standard deviasi bahan coba aquades, etanol 96, minyak atisiri bawang putih, cengkeh dan jintan hitam. Gambar 14. Hasil percobaan uji sensitivitas disk minyak atisiri bawang putih, cengkeh, jintan hitam, etanol 96 dan aquades terhadap Staphylococcus aureus setelah 24 jam. Universitas Sumatera Utara