BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Jenis dan Desain Penelitian
Jenis Penelitian : Eksperimental Laboratorium
Desain Penelitian : Rancangan pretes-postes dengan kelompok kontrol
4.2 Populasi dan Sampel
Populasi : Staphylococcus aureus
Sampel : Biakan
Staphylococcus aureus dari stamp Besar sampel : Besar sampel pada percobaan ini menggunakan rumus umum
t ‐ 1 . n ‐ 1 15
Dimana : t = Perlakuan
n = Jumlah sampel
30
Penelitian ini menggunakan 5 kelompok yang masing-masing terdiri atas : 1.
Kelompok I : Aquades sebagai kontrol negatif
2. Kelompok II
: Etanol 96 sebagai kontrol positif 3.
Kelompok III : Minyak atsiri bawang putih
4. Kelompok IV
: Minyak atsiri cengkeh 5.
Kelompok V : Minyak atsiri jintan hitam
Universitas Sumatera Utara
Jadi perlakuannya t adalah = 5 5 – 1 . n – 1 15
4 . n – 1 15 n – 1 3, 75
n 4, 75 ~ 5 Jumlah sampel n yang didapat adalah 5, tetapi boleh ditambahkan 2-3 sampel,
sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini masing-masing dilakukan pengulangan 7 kali pada kelompok I sehingga V.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Variabel Penelitian
Variabel Bebas :
Aquades sebagai kontrol 1
Etanol 96 sebagai kontrol 2
Minyak atsiri bawang putih
Minyak atsiri cengkeh
Minyak atsiri jintan hitam
Variabel Tergantung :
Pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan
pengukuran diameter zona hambat pada masing-masing perlakuan
Variabel Terkendali
Media pertumbuhan .
Suhu inkubator.
Waktu pembiakan yaitu 24
jam.
Teknik pengisolasian dan pengkulturan.
Penggunaan alat dan bahan
yang steril.
Keterampilan operator
Waktu pengamatan.
Variabel Tidak Terkendali
Asal bawang putih, cengkeh dan jintan hitam geografis
berhubungan dengan tanah, curah hujan dan lingkungan sekitar
tanaman.
Universitas Sumatera Utara
4.3.1 Variabel Bebas
Variabel bebas untuk penelitian ini adalah seperti berikut : a.
Aquades sebagai kontrol negatif b.
Etanol 96 sebagai kontrol positif c.
Minyak atsiri bawang putih d.
Minyak atsiri cengkeh e.
Minyak atsiri jintan hitam
4.3.1 Variabel Tergantung
Variabel tergantung untuk penelitian ini adalah pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan metode pengukuran diameter zona hambat pada
masing-masing perlakuan.
4.3.3 Variabel Terkendali
a. Media untuk menumbuhkan Staphylococcus aureus yaitu MHA.
b. Suhu yang digunakan untuk menumbuhkan Staphylococcus aureus 37°C
dalam inkubator. c.
Waktu yang digunakan untuk menumbuhkan atau pembiakan Staphylococcus aureus yaitu 24 jam.
d. Teknik pengisolasian dan pengkulturan.
e. Penggunaan alat, media pertumbuhan dan bahan percobaan yang steril.
Universitas Sumatera Utara
f. Keterampilan operator dalam pelaksanaan penelitian dan didampingi
asisten laboratorium.
4.3.4 Variabel Tidak Terkendali
Variabel tidak terkendali untuk penelitian ini adalah asal bawang putih, cengkeh dan jintan hitam geografis berhubungan dengan tanah, curah hujan dan
lingkungan sekitar tanaman.
4.4 Definisi Operational
a. Minyak atsiri adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan
kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas berupa larutan minyak yang diperoleh dari penyulingan
air dan uap. b.
Minyak atsiri bawang putih adalah minyak yang dihasilkan dari bawang putih melalui proses penyulingan air dan uap.
c. Minyak atsiri cengkeh minyak yang dihasilkan dari bunga cengkeh
melalui proses penyulingan air dan uap. d.
Minyak atsiri jintan hitam yang dihasilkan dari biji jintan hitam melalui proses penyulingan air dan uap.
e. Etanol 96 adalah alkohol dengan perbandingan 96 komposisi etanol
dan 4 komposisi air. Disebut juga etil alkohol 96, termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia C
2
H
2
OH. f.
Aquades adalah air hasil dari penyulingan, kandungannya murni H
2
O.
Universitas Sumatera Utara
g. Staphylococcus aureus adalah bakteri gram-positif yang bersifat aerob dan
anaerobik fakultatif, yang muncul sebagai cluster seperti anggur, dan sering dijumpai pada kulit manusia terutama pada membrane mukosa,
nares anterior dan perineum. Staphylococcus aureus adalah bakteri yang diperoleh dari stamp yang diisolasi dari Denture stomatitis
h. Diameter zona hambat adalah diameter daerah dimana bakteri tidak
tumbuh pada media Mueller Hinton Agar yang ditandai dengan daerah bening yang dapat diukur dengan kaliper satuan millimeter mm.
4.5 Alat dan Bahan Penelitian 4.5.1 Alat Penelitian