gudang dan sebagainya, perencanaan kebutuhan kapasitas jangka panjang sering disebut juga sebagai perencanaan sumberdaya Resource Planning.
2. Perencanaan Kebutuhan Kapasitas Jangka Menengah Perencanaan kebutuhan kapasitas jangka menengah merupakan suatu langkah
diantara rencana produksi dan jadwal induk produksi JIP, yaitu suatu perencanaan kebutuhan kapasitas secara kasar Rough Cut Capacity Planning.
3. Perencanaan Kebutuhan Kapasitas Jangka Pendek Perencanaan ini merupakan kebutuhan kapasitas yang lebih mendetail untuk setiap
stasiun kerja work center dalm jangka waktu perencanaan yang singkat.
3.12. Rough Cut Capacity Planning RCCP
19
- Apakah kerja lembur diperlukan ?
Rough Cut Capacity Planning RCCP merupakan urutan kedua dari hierarki perencanaan prioritas kapasitas yang berperan dalam mengembangkan MPS. RCCP
melakukan validisasi terhadap MPS ysng jugs menempati urutan kedua dalam hierarki perencanaan prioritas produksi.
Pada dasarnya RCCP didefinisikan sebagai proses konversi dari rencana produksi dan MPS ke dalam kebutuhan kapasitas yang berkaitan dengan sumberdaya
kritis seperti : tenaga kerja, mesin, peralatan dan kapasitas gudang. Apabila kapasitas yang dibutuhkan tidak dapat dipenuhi oleh kapasitas yang
tersedia, maka ditinjau dahulu kapasitas work center terdebut. Penanggulangannya dapat dilakukan dengan menjawab pertanyaan di bawah ini :
18
ibid, p.124
19
Gasperzs Vincent, . . ., ibid, p. 134
Universitas Sumatera Utara
- Apakah penambahan shift perlu dilakukan ?
- Apakah sebagian dari pekerjaan disubkontrakkan ?
- Apakah penambahan jumlah tenaga kerja atau peralatan produksi diperlukan ?
Untuk menghitung jumlah kapasitas yang tersedia dalam satu bulan, dapat dihitung dengan rumus :
Kapasitas Stasiunhari = Jumlah Mesin x Jam Kerjahari x Utilitas x Efesiensi
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara IV unit Kebun Pabatu yang bergerak dalam pengolahan buah sawit, unit Kebun Pabatu berjarak ± 07 Km dari kota
Tebing Tinggi dan ± 87 km dari Kota Medan serta ± 40 Km dari Kota Pematang Siantar. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2009 sampai bulan September 2009.
4.2. Jenis Penelitian
Berdasarkan sifatnya, maka penelitian ini digolongkan sebagai penelitian deskriftif descriptif research yaitu penelitian yang melakukan pemecahan terhadap
suatu masalah yang ada sekarang secara sistematis dan faktual berdasarkan data yang ada.
4.3. Rancangan Penelitian
Rancangan Penelitian dapat dilihat pada blok diagram metodologi penelitian pada Gambar 4.1. Blok Diagram Prosedur Penelitian
Universitas Sumatera Utara