Pendahuluan
Peninjauan Lapangan
Pengumpulan Data
Pengumpulan Data
Dokumentasi Perusahaan
1. Sejarah Perusahaan 2. Ruanglingkup Bidang Usaha
3. Organisasi dan Manajemen Perusahaan
Observasi Langsung
1. Aliran Proses Produksi 2. Kecepatan Mesin dalam Melakukan Proses
Pengolahan Data
Analisis dan Pemecahan Masalah
Kesimpulan dan Saran
Gambar 4.1. Blok Diagram Prosedur Penelitian
4.3.1. Pendahuluan
Persiapan penelitian dilakukan dengan pengenalan perusahaan, membuat permohonan tugas akhir pada jurusan dan perusahaan, konsultasi dengan koordinator
tugas akhir dan dosen pembimbing, serta membuat proposal.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2. Peninjauan Lapangan
Peninjauan Lapangan dilakukan untuk melihat secara nyata proses produksi dan data yang ada di dalam perusahaan serta untuk mengetahui masalah – masalah yang
terjadi dilapangan. Dan masalah yang ditemui adalah kurang optimalnya proses produksi yang mengakibatkan penurunan kapasitas olah tandan buah segar untuk menghasilkan
CPO.
4.3.3. Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan beberapa metode atau teknik dan instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data:
1. Metode observasi, yakni melakukan pengamatan langsung terhadap proses yang
terjadi pada bagian produksi. 2.
Teknik dokumentasi, yaitu mencatat data yang dibutuhkan untuk bahan penelitian yang ada di perusahaan.
3. Wawancara terhadap pekerja.
Instrumen penelitian merupakan alat untuk mengumpulkan data dari suatu penelitian. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya akan lebih baik dalam arti tepat, lengkap, sistematis, sehingga lebih mudah untuk diolah. Instrumen yang
digunakan adalah :
1. Stop Watch yang digunakan untuk menghitung kecepatan olah mesin-mesin
produksi.
Universitas Sumatera Utara
4.3.4. Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari pengumpulan data selanjutnya dilakukan pengolahan data seperti yang tertera pada Gambar 4.2. Blok Diagram Pengolahan Data berikut :
Perhitungan Kecepatan Olah Mesin dengan Stop Watch
Uji Keseragaman Data Uji Kecukupan Data
Perhitungan Waktu Standar Setiap Mesin
Menghitung Efisiensi Setiap Mesin
Perhitungan Utilitas Mesin
Perhitungan Kapasitas Mesin
Gambar 4.2. Blok Diagram Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
4.3.4.1.Uji Kecukupan Data
Untuk menetapkan berapa jumlah obserfasi yang seharusnya bibuat maka disini harus diputuskan terlebih dahulu berapa tingkat kepercayaan convidance level dan
derajat ketelitian degree of accuracy untuk pengukuran ini. Dalam aktivitas pengukuran kerja biasanya akan diambil 95 tingkat kepercayaan dengan 5 tingkat ketelitian. Hal
ini berarti bahwa sekurang-kurangnya 95 dari 100 harga rata-rata dari waktu yang dicatat untuk satu elemen kerja yang memiliki penyimpangan tidak lebih dari 5. Dengan
demikian dapat ditulis persamaan :
2
1 2
1 1
2
N 40
N
− =
∑ ∑
∑
= =
= n
i i
n i
i n
i
X X
X
Dimana : N’ = jumlah pengukuran yang seharusnya dilaksanakan N = jumlah pengamatan yang dilakukan
X = data waktu yang dibaca oleh stopwatch untuk tiap-tiap individu pengamatan.
4.3.4.2.Perhitungan Kecepatan Olah Mesin Dengan Stop Watch
Melakukan observasi langsung terhadap mesin produksi dengan menggunakan stop watch sebagai instrumen yang digunakan.
4.3.4.3.Uji Keseragaman Data
Dalam melakukan pengukuran kerja, akan terjadi perubahan sistem. Hal ini adalah hal yang wajar karena sistem tidak dapat dipertahankan dalam suatu kondisi yang
Universitas Sumatera Utara
konstan secara terus menerus. Menurut Sutalaksana, analisa keseragaman data dapat dilaksanakan dengan cara peta kontrol Control Chart. Peta kontrol control chart
adalah suatu alat yang tepat guna dalam menganalisa keseragaman data yang diperoleh dari hasil pengamatan. Peta kontrol dibatasi oleh dua batas yaitu batas kontrol atas BKA
atau upper control limit UCL dan batas kontrol bawah BKB atau lower control limit LCL. Batas-batas kontrol yang dibentuk dari data merupakan batas seragam tidaknya
data. Data yang dikatakan seragam, yaitu berasal dari sistem sebab yang sama bila berada diantara dua batas kontrol dan tidak seragam yaitu berasal dari sistem sebab yang berbeda
bila berada diluar batas kontrol.
4.3.4.4.Perhitungan Waktu Standar Setiap Mesin
Apabila pengukuran waktu telah selesai, yaitu semua data yang didapat memiliki keseragaman data yang dikehendaki dan jumlahnya telah memenuhi tingkat ketelitian dan
keyakinan yang diinginkan maka selesai kegiatan pengukuran waktu. Langkah selanjutnya adalah mengolah data tersebut sehingga memberikan waktu baku. Cara untuk
mendapatkan waktu baku dari data yang telah terkumpul adalah sebagai berikut: a. Menghitung waktu siklus rata-rata W
s
N X
W
n i
i S
∑
=
=
1
Dimana: X
i
= data waktu yang diperoleh dari pengukuran N = jumlah data waktu seluruhnya.
b. Menghitung waktu normal W
n
p W
W
S n
× =
Universitas Sumatera Utara
Dimana: W
s
= waktu siklus p = faktor penyesuaian rating performance
c. Menghitung waktu baku W
b
cent per
in allowance
W W
n b
− ×
= 100
100
Dimana: W
n
= waktu normal
4.3.4.5.Perhitungan Efisiensi Setiap Mesin
Menghitung efisiensi setiap mesin dilakukan dengan rumus : 100
sin x
Input Output
Me Efisiensi
=
4.3.4.6.Perhitungan Utilitas Setiap Mesin
100 sin
x Kerja
Jam Operasi
Jam Me
Utilitas =
4.3.4.7.Perhitungan Kapasitas Olah Mesin
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan metode Rough Cut Capacity Planning RCCP untuk mendapatka berapa kapasitas satu stasiun kerja per hari.
Kapasitas ini dihitung dengan rumus :
Kapasitas Mesin = Jumlah Mesin x Jumlah Jam Kerja x Efisiensi x utilitas
Universitas Sumatera Utara
4.3.5. Analisa dan Pembahasan Hasil