2.4. Proses Produksi
2.4.1. Bahan-bahan yang Digunakan 2.4.1.1.Bahan Baku
TBS yang diterima oleh pabrik sebaiknya telah memenuhi standar persyaratan bahan baku, yang tidak menimbulkan masalah dalam proses ekstraksi minyak dan inti
sawit. Sebelum mengalami pengolahan, tandan yang telah tiba di pabrik perlu dilketahui mutunya dengan cara visual, yang dapat dilakukan di tempat penerimaan buah. Pengujian
atau sortasi panen sebaiknya dilakukan pada setiap truk yang tiba di pabrik, akan tetapi hal ini dianggap tidak ekonomis. Oleh sebab itu sortasi panen dapat dilakukan secara
acak, yaitu 10 terhadap truk yang diterima atau minimum satu truk untuk setiap afdeling. Jika jumlah 10 sampling dianggap terlalu besar dapat diatasi dengan
mengambil 50 isi truk. Penilaian terhadap mutu TBS didasarkan pada standar fraksi tandan. Spesifikasi fraksi Tandan Buah Segar yang diolah oleh PT. Perkebunan
Nusantara IV unit Kebun Pabatu dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Spesifikasi fraksi TBS Parameter
Standard
Fraksi 00 Nihil
Nihil Buah Normal : F1,F2,F3,F4,F5
100 Brondolan
Pengutipan Maksimal Tandan Kosong
Buah Busuk Tandan Bertangkai Panjang
Sumber: PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Pabatu
Pengolahan yang diinginkan adalah tandan buah segar dengan kriteria fraksi buah 1, 2, dan 3. Hal ditetapkan karena fraksi ini memiliki mutu minyak yang baik dengan
Universitas Sumatera Utara
tingkat ekstraksi minyak yang optimal. Standar kematangan buah dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Standar Kematangan Buah Fraksi
Persyaratan Sifat-sifat fraksi
Jumlah Brondol
Fraksi 00 F-00 0,00
Sangat Mentah Tidak ada warna
Fraksi 0 F-0 Maks.3,0
Mentah 1-12,5 buah luar
Fraksi 1 F-1 Kurang matang
12,5-25 buah luar Fraksi 2 F-2
85,00 Matang
25-50 buah luar Fraksi 3 F-3
Matang 50-75 buah luar
Fraksi 4 F-4 Maks. 10,0
Lewat matang 75-100 buah luar
Fraksi 5 F-5 Maks.2,0
Terlalu matang Buah ikut
membrondol Brondolan
9,50 Tandan kosong
0,00 Panjang tangkai
TBS 2,5 cm
Sumber: PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Pabatu
2.4.1.2.Bahan Tambahan
Bahan Tambahan adalah bahan yang ditambahkan pada proses produksi, dan keberadaannya dapat meningkatkan mutu produk dan merupakan baigan dalam produk
akhir yang dijual. Bahan tambahan yang digunakan untuk mengolah Tandan Buah Segar TBS menjadi produk adalah steam uap dan air panas. Steam ini disuplai dari
back-preasure vessel bpv yaitu suatu tangki penampung uap bekas turbin uap. Uap dihasilkan dari panas air daripada boiler ketel uap yang digunakan untuk memutar
turbin untuk menghasilkan tenaga listrik dan uap bekas ditampung pada bpv. Air panas
Universitas Sumatera Utara
diperoleh dari hasil pemanasan air bersih oleh uap bekas pada suatu tangki yang disebut hot water tank, dari tangki ini air panas disalurkan pada setiap unit yang memerlukan.
2.4.1.3.Bahan Penolong
Bahan Penolong adalah bahan-bahan yang digunakan untuk membantu memperlancar proses produsi ikut dalam proses, tetapi bukan menjadi bagian dalam
produk akhir. Bahan penolong yang digunakan di PT. Perkebunan Nusantara IV unit Kebun Pabatu. Bahan penolong adalah BWT digunakan untuk menetralkan PH air untuk
pabrik. BWT yang digunakan adalah BWT 3273 berfungsi sebagai anti karat pada internal boiler, anti foam pembusaan dan mengutamakan kualitas team. BWT 2811 berfungsi
sebagai gerakan cepat secara kimia menghilangkan oksigen yang digunakan dan sistem air industri lainnya oxyigen scavenger BWT 2556 berfungsi sebagai inhibitor korosif,
efektif menetralkan gas acid asam boiler corrosion inhibitor. BWT 8173 pulv berfungsi sebagai flocculant untuk proses pemisahan liquid-solid dan alat penyaring filter aid,
BWT 8507 berfungsi untuk mengatur tingkat alkalinitas pada air boiler. BWT 7203 berfungsi sebagai anti karat pada internal boiler untuk membantu mengutamakan kualitas
steam, membantu menghilangi pembetukan karat dalam dinding sisi air. Caustik soda, berfungsi sebagai bahan regenerasi resin pada tangki katoda, asam sulfat berfungsi
sebagai bahan regenerasi regin pada tangki anoda, tawas berfungsi sebagai penjernihan awal air.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2. Uraian Proses Produksi 2.4.2.1.Proses Pengolahan Minyak Sawit