Uraian Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus .1. Bakteri Escherichia coli

Metode turbidimetri dilakukan berdasarkan hambatan pertumbuhan mikroba dalam media cair yang mengandung obat antimikroba. Hambatan pertumbuhan mikroba ditentukan dengan mengukur serapannya dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 530 nm Ditjen POM, 1995; Wattimena, 1987. 2.5.5 Uraian Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus 2.5.5.1. Bakteri Escherichia coli Divisi : Protophyta Kelas : Schizomycetes Ordo : Eubacteriales Famili : Enterobacteriaceae Genus : Escherichia Spesies : Escherichia coli Bakteri ini termasuk bakteri Gram negatif, berbentuk batang, bersifat anaerob fakultatif. Batas-batas suhu untuk pertumbuhannya ialah 8 C-46 C, sedangkan tumbuh sangat baik pada suhu 37 C Chatim, 1994; Dwidjoseputro, 1990. Bakteri Escherichia coli dapat menyebabkan terjadinya infeksi pada saluran kemih, diare dan meningitis radang membran pembungkus otak Brooks, 2001. Universitas Sumatera Utara

2.5.5.2. Bakteri Staphylococcus aureus

Divisi : Protophyta Kelas : Schizomycetes Ordo : Eubacteriales Famili : Micrococcaceae Genus : Staphylococcus Spesies : Staphylococcus aureus Bakteri ini termasuk bakteri Gram positif , berbentuk kokus, bersifat anaerob fakultatif. Batas-batas suhu untuk pertumbuhannya ialah 15 C sampai 40 C, sedangkan suhu pertumbuhan optimum ialah 35 C-37 C Chatim, 1994; Dwidjoseputro, 1990. Infeksi Staphylococcus aureus dapat berasal dari kontaminasi langsung dari luka, misalnya pasca operasi infeksi Staphylococcus aureus atau infeksi setelah patah tulang terbuka dan meningitis yang disertai patah tulang tengkorak. Jika Staphylococcus aureus menyebar dan terjadi bakterimia, maka bisa terjadi endokarditis radang katup atau rongga jantung, meningitis radang membran pembungkus otak ataupun infeksi paru-paru Brooks, 2001. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi FMIPA Universitas Sumatera Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental yang dimulai dengan penyiapan larutan antibiotik dengan berbagai konsentrasi, pengujian hambatan masing-masing antibiotik gentamisin, ampisilin dan kombinasi antibiotik gentamisin dan ampisilin terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Parameter yang digunakan adalah mengukur daerah hambatan pertumbuhan bakteri dengan metode difusi agar.

3.1 Alat-alat

Alat-alat yang digunakan adalah alat-alat gelas, autoklaf Webeco, oven Gallenkamp, inkubator Fisher Scientific, jangka sorong, jarum Ose, lampu bunsen, lemari pendingin Precision, neraca kasar Ohaus, neraca listrik Sartorius, pencetak lubang punch hole, mikro pipet, spatula, pinset, rubber pump, hot plate Fisons.

3.2 Bahan-bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah bakteri Escherichia coli ATCC 25922, bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923, larutan Mc. Farland, akuades, Ampisilin trihidrat Phapros, Gentamisin sulfat Kimia Farma, Media nutrien agar, Larutan NaCl 0,9. Universitas Sumatera Utara