Fase Pertumbuhan Bakteri .1 Fase Penyesuaian Diri lag phase Uji Aktivitas Antimikroba

c. Pengaruh pH Pada umumnya bakteri tumbuh dengan baik pada pH sekitar 7, meskipun dapat tumbuh pada kisaran pH 5-8 Lay,1994. d. Pengaruh oksigen Mikroorganisme sering dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan kebutuhannya akan oksigen, yaitu: - Aerob obligat , yaitu mikroorganisme yang memerlukan oksigen untuk hidupnya. - Anaerob obligat, yaitu mikroorganisme yang tidak dapat hidup bila ada oksigen. - Anaerob fakultatif, yaitu mikroorganisme yang mampu tumbuh dalam lingkungan dengan atapun tanpa oksigen. - Mikroaerofil, yaitu mikroorganisme yang memerlukan oksigen, namun hanya dapat tumbuh bila kadar oksigen diturunkan menjadi 15 atau kurang Lay,1994. 2.5.3 Fase Pertumbuhan Bakteri 2.5.3.1 Fase Penyesuaian Diri lag phase Pada fase ini, bakteri belum berkembang biak tetapi aktivitas metabolismenya sangat tinggi. Waktu penyesuaian ini umumnya berlangsung Universitas Sumatera Utara selama 2 jam. Fase ini merupakan persiapan untuk fase berikutnya Chatim, 1994.

2.5.3.2 Fase Logaritmik exponential phase

Pada fase ini, bakteri berkembang biak secara eksponensial. Untuk kebanyakan bakteri, fase ini berlangsung selama 18-24 jam. Pada pertengahan fase ini, pertumbuhan bakteri sangat ideal, pembelahan terjadi sangat teratur Chatim, 1994.

2.5.3.3 Fase Stasioner stationary phase

Pada fase ini, peningkatan jumlah bakteri diikuti dengan peningkatan jumlah hasil metabolisme yang toksis. Akibatnya, bakteri mulai ada yang mati dan pembelahan terhambat. Fase stasioner terjadi pada saat dimana jumlah bakteri yang berkembang biak sama dengan jumlah bakteri yang mati Chatim, 1994; Dwidjoseputro, 1990.

2.5.3.4 Fase Kematian period of decline

Jumlah bakteri yang mati semakin banyak dan semakin melebihi jumlah bakteri yang berkembang biak. Pada fase kematian ini, biasanya pembiakan berhenti Dwidjoseputro, 1990.

2.5.4 Uji Aktivitas Antimikroba

1. Metode dilusi Universitas Sumatera Utara Cara ini digunakan untuk menentukan kadar hambat minimum KHM dan kadar bunuh minimal KBM dari obat antimikroba. Prinsip dari metode dilusi ini adalah sebagai berikut: Menggunakan satu seri tabung reaksi yang diisi media cair dan sejumlah tertentu sel mikroba yang diuji. Setelah itu, masing-masing tabung diuji dengan obat yang telah diencerkan secara serial. Seri tabung diinkubasi pada suhu 36±1 C selama 18-24 jam dan diamati terjadinya kekeruhan pada tabung. Konsentrasi terendah obat pada tabung yang ditunjukkan dengan hasil biakan yang mulai tampak jernih tidak ada pertumbuhan mikroba adalah KHM dari obat. Konsentrasi terendah obat pada biakan padat yang ditunjukkan dengan tidak adanya pertumbuhan koloni mikroba adalah KBM dari obat terhadap bakteri uji. 2. Metode difusi Prinsip dari metode difusi ini adalah sebagai berikut: Obat dijenuhkan ke dalam kertas saring cakram kertas. Cakram kertas yang mengandung obat tertentu tersebut ditanam pada media pembenihan agar padat yang telah dicampur dengan mikroba uji, kemudian diinkubasi pada suhu 36±1 C selama 18-24 jam. Selanjutnya diamati adanya daerah jernih di sekitar cakram kertas yang menunjukkan tidak adanya pertumbuhan mikroba Brooks, 2001; Lay, 1994; Wattimena, 1987. 3. Metode turbidimetri Universitas Sumatera Utara Metode turbidimetri dilakukan berdasarkan hambatan pertumbuhan mikroba dalam media cair yang mengandung obat antimikroba. Hambatan pertumbuhan mikroba ditentukan dengan mengukur serapannya dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 530 nm Ditjen POM, 1995; Wattimena, 1987. 2.5.5 Uraian Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus 2.5.5.1. Bakteri Escherichia coli