Beberapa infeksi tertentu dapat disebabkan lebih dari satu jenis mikroba yang peka terhadap antibiotik yang berbeda. Dalam hal ini diperlukan pemberian
kombinasi antibiotik sesuai dengan kepekaan mikroba-mikroba penyebab infeksi campuran tersebut Anonim b, 2007; Ganiswarna, 1995; Wattimena, 1987.
2.5 Bakteri
Nama bakteri berasal dari kata ”bakterion” bahasa Yunani yang berarti tongkat atau lubang. Sekarang nama ini dipakai untuk menyebut sekelompok
mikroorganisme yang bersel satu, tidak berklorofil, berbiak dengan pembelahan diri, serta demikian kecilnya sehingga hanya tampak dengan mikroskop.
2.5.1 Klasifikasi Bakteri
Berdasarkan bentuk morfologinya, bakteri dapat dibagi atas tiga golongan: a.
Golongan Basil Berbentuk seperti tongkat pendek, silindris dan dapat dibedakan atas :
- Streptobasil, yaitu basil yang bergandeng-gandengan panjang.
- Diplobasil, yaitu basil yang bergandengan dua-dua
b. Golongan Kokus Bakteri yang bentuknya serupa bola-bola kecil. Bentuk kokus ini dapat
dibedakan atas: -
Streptokokus, yaitu kokus yang bergandengan panjang serupa rantai.
Universitas Sumatera Utara
- Diplokokus, yaitu kokus yang bergandengan dua-dua.
- Tetrakokus, yaitu kokus yang mengelompok berempat.
- Stafilokokus, yaitu kokus yang mengelompok berupa suatu untaian.
- Sarsina, yaitu kokus yang mengelompok serupa kubus.
c. Golongan Spiril Spiril adalah bakteri yang berbengkok-bengkok serupa spiral. Bakteri yang
berbentuk spiral ini tidak banyak dan merupakan golongan yang paling kecil dibandingkan golongan kokus dan basil Dwidjoseputro, 1990.
2.5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri
a. Pengaruh suhu Setiap bakteri mempunyai suhu optimum. Pada suhu optimum ini,
pertumbuhan bakteri berlangsung dengan cepat. Diluar kisaran suhu optimum, pertumbuhan bakteri menjadi lambat atau tidak ada pertumbuhan
Lay,1994. b.
Pengaruh tekanan osmotik Pengaruh tekanan osmotik pada pertumbuhan bakteri dapat diketahui
dengan menempatkan bakteri dalam larutan garam pada berbagai konsentrasi Lay, 1994; Dwidjoseputro, 1990.
Universitas Sumatera Utara
c. Pengaruh pH
Pada umumnya bakteri tumbuh dengan baik pada pH sekitar 7, meskipun dapat tumbuh pada kisaran pH 5-8 Lay,1994.
d. Pengaruh oksigen
Mikroorganisme sering dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan kebutuhannya akan oksigen, yaitu:
- Aerob obligat , yaitu mikroorganisme yang memerlukan oksigen untuk
hidupnya. -
Anaerob obligat, yaitu mikroorganisme yang tidak dapat hidup bila ada oksigen.
- Anaerob fakultatif, yaitu mikroorganisme yang mampu tumbuh dalam
lingkungan dengan atapun tanpa oksigen. -
Mikroaerofil, yaitu mikroorganisme yang memerlukan oksigen, namun hanya dapat tumbuh bila kadar oksigen diturunkan menjadi 15 atau
kurang Lay,1994.
2.5.3 Fase Pertumbuhan Bakteri 2.5.3.1 Fase Penyesuaian Diri lag phase