Ampisilin Struktur Kimia: Gentamisin Sulfat Struktur Kimia :

2.1.1 Ampisilin Struktur Kimia:

Ampisilin berupa serbuk hablur, putih dan tak berbau. Dalam air kelarutannya 1gml, dalam etanol absolut 1g250ml dan praktis tidak larut dalam eter dan kloroform Wattimena, 1987. Ampisilin merupakan derivat penisilin yang merupakan kelompok antibiotik β –laktam yang memiliki spektrum antimikroba yang luas. Ampisilin efektif terhadap mikroba Gram positif dan Gram negatif. Ampisilin digunakan untuk infeksi pada saluran urin yang disebabkan oleh Escherichia coli dan juga untuk infeksi saluran pernafasan, telinga bagian tengah yang disebabkan Streptococcus pneumoniae Brooks, 2001; Wattimena, 1987 Mekanisme kerja ampisilin yaitu menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan cara menghambat pembentukan mukopeptida, karena sintesis dinding sel terganggu maka bakteri tersebut tidak mampu mengatasi perbedaan tekanan osmosa di luar dan di dalam sel yang mengakibatkan bakteri mati Wattimena, 1987.

2.1.2 Gentamisin Sulfat Struktur Kimia :

. H 2 SO Universitas Sumatera Utara Gentamisin sulfat berupa serbuk, putih sampai putih kekuningan yang mudah larut dalam air, praktis tidak larut dalam etanol 95. Gentamisin aktif terhadap bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Gentamisin sulfat merupakan kelompok antibiotik aminoglikosida yang memiliki spektrum antimikroba yang luas. Gentamisin digunakan pada infeksi infeksi intra-abdomen, luka, saluran kemih, pneumonia dan meningitis. Mekanisme kerja antibiotik gentamisin sama seperti mekanisme kerja antibiotik golongan aminoglikosida lainnya yaitu dengan menghambat sintesis protein bakteri. Dalam hal ini, antibiotik golongan aminoglikosida terikat pada sub unit 30 S ribosom yang akan mengakibatkan kode genetika pada mRNA tidak terbaca dengan baik sehingga tidak terbentuk sub unit 70 S, akibatnya biosintesis protein bakteri dikacaukan. Efek ini terjadi tidak hanya pada fase pertumbuhan bakteri melainkan bila bakteri tidak membelah diri. Semua aminoglikosida terikat pada sub unit 30 S dari ribosom secara selektif Wattimena, 1987; Tjay, 2002.

2.2 Penggunaan Antibiotik di Klinik