Pembuatan larutan Ampisilin trihidrat Pengujian daya hambat ampisilin terhadap bakteri Escherichia coli

dengan memipet 0,1 ml biakan bakteri 10 8 CFUml dimasukkan dalam tabung reaksi steril dan ditambahkan larutan NaCl 0,9 sebanyak 9,9 ml dan dikocok homogen, dari sini diperoleh suspensi bakteri dengan konsentrasi 10 6

3.6.1 Pembuatan larutan Gentamisin sulfat

CFUml Bakteri Staphylococcus aureus Sama dengan prosedur untuk Escherichia coli, tapi bakteri yang dipakai adalah bakteri Staphylococcus aureus.

3.6 Pembuatan Larutan Gentamisin dan Ampisilin dalam berbagai konsentrasi

Sebanyak 100 mg Gentamisin sulfat dimasukkan dalam labu tentukur 100 ml, dilarutkan dengan akuades steril hingga garis tanda. Dari larutan ini dipipet masing-masing 0,2 ml; 0,5 ml; 0,8 ml; 1 ml; 1,5 ml; 2 ml; 2,5 ml dan 3 ml kemudian diencerkan dalam labu tentukur 10 ml dengan akuades steril hingga garis tanda, sehingga diperoleh larutan Gentamisin sulfat berturut-turut dengan konsentrasi 20 mcgml, 50 mcgml, 80 mcgml, 100 mcgml, 150 mcgml, 200 mcgml, 250 mcgml dan 300 mcgml.

3.6.2 Pembuatan larutan Ampisilin trihidrat

Sebanyak 100 mg Ampilsilin trihidrat dimasukkan dalam labu tentukur 100 ml, dilarutkan dengan akuades steril hingga garis tanda. Dari larutan ini dipipet masing-masing 0,2 ml; 0,5 ml; 1 ml; 1,5 ml; 2 ml; 2,5 ml; 3 ml; 3,5 ml dan 4 ml kemudian diencerkan dalam labu tentukur 10 ml dengan akuades steril hingga garis tanda, sehingga diperoleh larutan ampisilin trihidrat berturut-turut Universitas Sumatera Utara dengan konsentrasi 20 mcgml, 50 mcgml, 100 mcgml, 150 mcgml, 200 mcgml, 250 mcgml, 300 mcgml, 350 mcgml dan 400 mcgml. 3.7 Pengujian daya hambat larutan gentamisin, ampisilin dan kombinasi keduanya dengan menggunakan metode difusi agar 3.7.1 Pengujian daya hambat gentamisin terhadap bakteri Escherichia coli Dipipet sebanyak 0,1 ml suspensi bakteri Escherichia coli dengan konsentrasi 10 6 CFUml ke dalam cawan petri steril, kemudian dituang media NA dengan suhu 45-50 C sebanyak 20 ml. Setelah itu cawan digoyang di atas permukaan meja, agar media dan suspensi bakteri tercampur rata. Pada media yang telah padat dibuat lubang dengan menggunakan alat pencetak lubang punch hole, ke dalamnya ditetesi larutan gentamisin dengan berbagai konsentrasi tertentu sebanyak 0,1 ml dengan menggunakan mikro pipet. Pelarut akuades steril sebagai kontrol. Pra inkubasi selama ± 15 menit kemudian diinkubasi dalam inkubator pada suhu 36 ±1

3.7.3 Pengujian daya hambat ampisilin terhadap bakteri Escherichia coli

C selama 18-24 jam. Setelah itu diukur daerah hambatan pertumbuhan di sekitar lubang dengan menggunakan jangka sorong. Hal yang sama dilakukan terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Dipipet sebanyak 0,1 ml suspensi bakteri Escherichia coli dengan konsentrasi 10 6 CFUml ke dalam cawan petri steril, kemudian dituang media NA dengan suhu 45-50 C sebanyak 20 ml. Setelah itu cawan digoyang di atas permukaan meja, agar media dan suspensi bakteri tercampur rata. Pada media yang telah padat dibuat lubang dengan Universitas Sumatera Utara menggunakan alat pencetak lubang punch hole, ke dalamnya ditetesi larutan ampisilin dengan berbagai konsentrasi tertentu sebanyak 0,1 ml dengan menggunakan mikro pipet. Pelarut akuades steril sebagai kontrol. Pra inkubasi selama ± 15 menit kemudian diinkubasi dalam inkubator pada suhu 36 ±1

3.7.3 Pengujian daya hambat kombinasi gentamisin dan ampisilin terhadap bakteri Escherichia coli.