variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang lain, dalam hal ini disebut variabel bebas ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang
nilai korelasi antarvariabel bebas tersebut sama dengan nol. Jejak multikolinearitas dalam penelitian ini dapat dilihat dari nilai korelasi antarvariabel
yang terdapat dalam matriks korelasi. Hasil uji gejala multikolinearitas disajikan pada tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas I
Correlation Matrix
Constant X1
X2 X3
X4 X5
Step 1  Constant 1.000
.109 -.177
.057 -.249
-.629 X1
.109 1.000
-.724 .502
-.645 -.674
X2 -.177
-.724 1.000
-.807 .857
.778 X3
.057 .502
-.807 1.000
-.569 -.734
X4 -.249
-.645 .857
-.569 1.000
.632 X5
-.629 -.674
.778 -.734
.632 1.000
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2010 Dari hasil pengujian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala
multikolonieritas antar variabel independen. Gejala multikolonieritas terjadi apabila nilai korelasi antar variabel independen lebih besar dari 0.95 atau 95.
Berdasarkan hasil  ini maka dapat disimpulkan bahwa variabel lolos uji gejala multikolonieritas.
2. Pengujian Hipotesis
a. Uji Validasi
Universitas Sumatera Utara
Uji ini digunakan untuk menilai model yang telah dihipotesiskan telah fit atau tidak dengan data. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2
log likelihood pada awal block number =0 dengan nilai -2  log likelihood pada akhir block number =1. Nilai -2  log likelihood awal pada block number = 0,
dapat ditunjukkan pada tabel  4.4 berikut ini :
Tabel 4.5 Nilai -2 Log Likelihood -2LL Awal
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2010 Nilai -2 log
likelihood akhir pada block number = 1, dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini :
Tabel 4.6 Nilai -2 Log Likelihood -2 LL Akhir
Iteration History
a,b,c,d
Iteration -2 Log
likelihood Coefficients
Constant  X1 X2
X3 X4
X5 S
t e
p 1
1 10.873
-3.619 2.698  -.137  12.016  .147
1.024 2
4.678 -5.975
4.220  -.079  19.164  .306 1.688
3 1.904
-8.452 5.023  .451
24.284  .592 2.524
4 .732
-11.028 6.217  1.125  28.984  .897
3.383 5
.274 -13.651
7.912  1.739  34.318  1.186 4.175
6 .102
-16.330 9.768  2.305  40.009  1.467
4.960
Iteration History
a,b,c
Iteration -2 Log
likelihood Coefficients
Constant Step 0  1
39.431 -.533
2 39.429
-.547 3
39.429 -.547
a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 39,429
c. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates
changed by less than ,001.
Universitas Sumatera Utara
7 .038
-19.063 11.679  2.851  45.894  1.744
5.756 8
.014 -21.842
13.620  3.387  51.918  2.021 6.566
9 .005
-24.658 15.581  3.918  58.043  2.299
7.388 10
.002 -27.503
17.554  4.448  64.243  2.577 8.219
11 .001
-30.371 19.534  4.977  70.497  2.856
9.060 12
.000 -33.260
21.517  5.508  76.787  3.136 9.908
13 .000
-36.166 23.501  6.040  83.100  3.417
10.764 14
.000 -39.087
25.485  6.574  89.422  3.699 11.628
15 .000
-42.022 27.467  7.110  95.743  3.982
12.498 16
.000 -44.968
29.448  7.649  102.054 4.266 13.375
17 .000
-47.927 31.427  8.191  108.345 4.550
14.260 18
.000 -50.896
33.403  8.736  114.610 4.836 15.150
19 .000
-53.875 35.377  9.284  120.842 5.122
16.048 20
.000 -56.863
37.349  9.836  127.033 5.409 16.953
a. Method: Enter b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 39,429 d. Estimation terminated at iteration number 20 because maximum
iterations has been reached. Final solution cannot be found. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2010
Dari tabel 4.5 dan tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa nilai -2 log likelihood awal pada  block number = 0, yaitu model yang hanya memasukkan konstanta yang
dapat dilihat pada step 2, memperoleh nilai sebesar 39,429. Kemudian pada tabel selanjutnya dapat dilihat nilai -2  log likelihood akhir dengan block number = 1,
nilai  -2  log likelihood pada tabel 4.2 mengalami perubahan setelah masuknya beberapa variable independen pada model penelitian, akibatnya nilai -2  log
likelihood akhir pada step 20 menunjukkan nilai 0,000. Adanya pengurangan nilai antara -2  log likelihood awal dengan nilai -2  log
likelihood  akhir menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data
Universitas Sumatera Utara
Ghozali, 2005:219.  Penurunan nilai -2  log likelihood menunjukkan bahwa model penelitian ini dinyatakan fit.
Menilai model fit dapat juga dilihat melaui tabel omnibus test of model coefficients berikut ini :
Tabel 4.7 Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df
Sig. Step 1  Step
39.429 5
.000 Block
39.429 5
.000 Model
39.429 5
.000 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2010
Tabel  tersebut  menunjukkan nilai signifikansi chi square  dimana tingkat signifikansinya adalah 0,000  lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan
bahwa model yang terdiri dari beberapa variabel independen tersebut berpengaruh dan dapat digunakan untuk menilai variabel dependen. Nilai chi square di atas
adalah hasil dari selisih -2LL awal dengan -2LL akhir.
b. Menguji Kelayakan Model Regresi