Dampak terhadap lingkungan Dampak Penggunaan CFC

2.5. Dampak Penggunaan CFC

2.5.1. Dampak terhadap lingkungan

CFC berkontribusi memberikan dampak terhadap lingkungan yaitu menyebabkan pemanasan global dan terjadinya penipisan lapisan ozon.

2.5.1.1. Pemanasan Global

Radiasi matahari yang masuk ke bumi dalam bentuk gelombang pendek menembus atmosfer bumi dan berubah menjadi gelombang panjang ketika mencapai permukaan bumi. Setelah mencapai permukaan bumi, sebagian gelombang dipantulkan kembali ke atmosfer. Namun sayangnya, tidak semua gelombang panjang yang dipantulkan kembali oleh bumi dapat menembus atmosfer menuju angkasa luar karena sebagian dihadang dan diserap oleh gas-gas yang berada di atmosfer disebut gas rumah kaca GRK. Akibatnya radiasi matahari tersebut terperangkap di atmosfer bumi. Karena peristiwa ini berlangsung berulang kali, maka kemudian terjadi akumulasi radiasi matahari di atmosfer bumi yang menyebabkan suhu di bumi menjadi semakin hangat. Peristiwa alam ini dikenal dengan efek rumah kaca ERK, karena peristiwanya serupa dengan proses yang terjadi di dalam rumah kaca. Jadi peristiwa efek rumah kaca bukanlah efek yang ditimbulkan oleh gedung-gedung kaca, seperti yang selama ini sering disalahartikan. Meningkatnya konsentrasi GRK di atmosfer akibat aktivitas manusia di berbagai belahan dunia, menyebabkan meningkatnya radiasi yang terperangkap di atmosfer. Makin tinggi kadar gas rumah kaca, makin tinggi efek rumah kaca dan Universitas Sumatera Utara makin tinggi pula suhu atmosfer. Akibatnya, suhu rata-rata di seluruh permukaan bumi meningkat. Peristiwa ini disebut pemanasan global. Kenaikan suhu atmosfer juga menaikkan suhu permukaan laut. Karena kenaikan suhu, memuailah air laut. Pemuaian air laut berakibat naiknya volume air laut yang mengakibatkan naiknya permukaan laut. Efek kenaikan volume air laut oleh pemuaian diperbesar oleh mencairnya es abadi di pegunungan serta di daerah arktik dan antarktik. Kenaikan permukaan laut berakibat tergenangnya daerah pantai yang tidak berlereng. Kenaikan permukaan laut akan mempertinggi abrasi pantai, merusak pemukiman, tambak, daerah pertanian, jalan dan bangunan lain di tepi pantai yang landai. Pemanasan global juga mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan organisme hidup meningkat termasuk organisme pembawa penyakit, misalnya nyamuk. Dampaknya ialah kenaikan kejadian ledakan penyakit, seperti demam berdarah, dan meluasnya penyebaran penyakit malaria. Demikian pula pertumbuhan dan perkembangan hama dan penyakit ternak dan tanaman dipacu sehingga kerugian yang disebabkan oleh organism itu akan meningkat. Soemarwoto, 2004. 2.5.1.2.Penipisan Lapisan Ozon Perusakan lapisan ozon salah satunya disebabkan oleh Chlorofluorocarbon sehingga terjadilah apa yang disebut dengan lubang ozon. Kerusakan lapisan ozon disebabkan karena bereaksi dengan radikal chlor. Radikal chlor berasal dari senyawa CFC Chlorofluorocarbon yang banyak digunakan sebagai bahan pendingin AC. Dengan menipinya lapisan ozon, makin banyak UV bergelombang pendek yang sampai ke bumi. Lapisan ozon adalah lapisan pelindung atmosfer bumi yang Universitas Sumatera Utara berfungsi sebagai pelindung terhadap sinar UV yang datang berlebihan dari sinar matahari. Sinar UV yang tidak difilter oleh lapisan ozon akan berbahaya bagi manusia. Selain itu sinar UV yang tidak difilter oleh lapisan ozon, sesampainya di atmosfer permukaan bumi akan menjadi panas yang mengakibatkan kenaikan suhu bumi dan akan berakibat pada naiknya permukaan air laut yang menyebabkan beberapa kota di tepi pantai tenggelam karena mencairnya es di kutub. Wardhana, 2004 Dampaknya terhadap kesehatan ialah bertambahnya jumlah penderita kanker kulit, penyakit mata katarak dan penurunan kekebalan tubuh. Penyakit mata katarak dapat menyebabkan kebutaan. Penurunan kekebalan tubuh akan mempertinggi penyakit infeksi. Karena di negara kita penyakit infeksi masih dominan, dampak lubang ozon adalah penting. Dampak terhadap kesehatan ini menurunkan kinerja sumber daya manusia. Sinar UV bergelombang pendek juga menurunkan produksi pertanian, peternakan dan perikanan Soemarwoto, 2004. Perjanjian Internasional untuk Perlindungan Lapisan Ozon Atas prakarsa Perserikatan Bangsa Bangsa PBB masyarakat internasional yang diwakili oleh pemerintah masing-masing Negara anggota, menyepakati beberapa hal untuk mengurangi atau mencegah meluasnya lubang ozon. Kesepakatan tersebut dikenal dengan nama Protokol Montreal. Kesepakatan yang terus diperbaharui setiap dua tahun sekali ini secara garis besar antara lain yaitu 1. Negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, dan Negara-negara di Eropa wajib menghentikan produksi CFC mulai tahun 1996. Universitas Sumatera Utara 2. Negara-negara berkembang diperbolehkan memproduksi CFC sampai tahun 2010 dengan kapasitas produksi dikurangi. 3. Mengeliminasi CFC dengan bahan yang tidak merusak ozon. 4. Perlu dilakukan usaha mencegah terlepasnya CFC ke atmosfer 5. Perlu dilakukan sosialisasi tentang bahaya rusaknya lapisan ozon serta cara-cara pencegahannya. Kementerian Lingkungan Hidup, 2006.

2.6. Pengendalian Pemakaian CFC