service refrigerasi untuk melakukan metode penanganan servis mesin refrigerasi yang ramah lingkungan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup BLH Provinsi Sumatera Utara terhadap penggunaan CFC di 45 bengkel servis yang ada di
Sumatera Utara dimana 15 bengkel diantaranya dilakukan di kota Medan diperoleh data dari 15 bengkel tersebut 9 bengkel positif masih menggunakan Refrigeran R-12
yang pemakaiannya sudah dilarang oleh pemerintah. Oleh karena itu, peneliti bermaksud untuk mengetahui pengetahuan, sikap
dan tindakan pemilik service mobil Air Conditioner AC di Kelurahan Petisah Tengah Kecamatan Medan Petisah terhadap penggunaan Chloro-Fluoro-Carbon
CFC sebagai gas rumah kaca yang dapat menimbulkan terjadinya penipisan lapisan ozon.
1.2. Perumusan Masalah
Refrigeran CFC digunakan sebagai zat pendingin pada AC mobil. Semakin tinggi penggunaan AC mobil maka semakin tinggi pula pencemaran CFC ke
lingkungan sebagai salah satu gas rumah kaca. Beberapa bengkel AC mobil bahkan masih menggunakan CFC yang pemanfaatannya telah dilarang karena dapat merusak
lapisan ozon. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang pengetahuan, sikap dan tindakan pemilik bengkel servis AC mobil tentang pemakaian CFC Chlorofluorocarbon sebagai polutan gas rumah kaca.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan tindakan pemilik bengkel AC Air Conditioner tentang pemakaian CFC chlorofluorocarbon sebagai polutan gas
rumah kaca. 1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui karakteristik pemilik bengkel AC Air Conditioner yaitu :
umur, pendidikan terakhir, lama usaha dan lama jam kerja. 2.
Untuk mengetahui jenis refrigeran yang digunakan oleh bengkel AC mobil di Kelurahan Petisah Tengah Kecamatan Medan petisah.
3. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pemilik bengkel AC Air Conditioner
tentang pemakaian CFC chlorofluorocarbon sebagai polutan gas rumah kaca. 4.
Untuk mengetahui sikap pemilik bengkel AC Air Conditioner tentang pemakaian CFC cholofluorocarbon sebagai polutan gas rumah kaca.
5. Untuk mengetahui tindakan pemilik bengkel AC Air Conditioner tentang
pemakaian CFC chlorofluorocarbon sebagai polutan gas rumah kaca. 6.
Untuk mengetahui sumber informasi yang diperoleh pemilik bengkel AC mobil tentang CFC chlorofluorocarbon.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Memberikan gambaran tentang pengetahuan, sikap, dan tindakan pemilik bengkel
AC tentang pemakaian CFC sebagai polutan gas rumah kaca.
Universitas Sumatera Utara
2. Sebagai bahan masukaninformasi kepada instansi terkait tentang pemakaian CFC
di bengkel servis AC di kota Medan sebagai polutan gas rumah kaca 3.
Sebagai data awalinformasi bagi peneliti selanjutnya terkait pemakaian CFC sebagai polutan gas rumah kaca.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA