Efek Rumah Kaca ERK

Gambar Lampiran 1. Penyebab Gas Rumah Kaca Sumber : putraprabu.wordpress.com

2.3.1. Efek Rumah Kaca ERK

Efek rumah kaca pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada tahun 1824, sebagai ahli fisika dan matematika dari Perancis. Penemuan Fourier ini diteruskan oleh seorang fisikawan Swedia yang bernama Svante Arrhenius pada tahun 1894. Efek rumah kaca merupakan sebuah proses dimana atmosfer memanaskan sebuah planet, seperti mars, Venus, Saturnus, Titan dan bumi. Efek rumah kaca dapat dibedakan menjadi dua hal yaitu, efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi dan efek rumah kaca yang meningkat akibat aktivitas manusia Susanta, 2008. Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 C 59 F, bumi sebenarnya telah lebih panas 33 C 59 F dari Universitas Sumatera Utara temperatur semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 Efek rumah kaca atau greenhouse effect merupakan pangalaman para petani di daerah beriklim sedang yang menanam seperti sayur-sayuran, biji-bijian, buah- buahan di dalam rumah kaca. Pada siang hari sinar matahari menembus kaca, dipantulkan kembali oleh benda-benda di dalam ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar inframerah. Oleh karena itu, udara di dalam rumah kaca suhunya naik dan panas yang dihasilkan terperangkap di dalam ruangan rumah kaca dan tidak tercampur dengan udara di luar rumah kaca. Akibatnya, suhu di dalam ruangan rumah rumah kaca lebih tinggi dari pada suhu di luarnya dan hal tersebut dikatakan sebagai efek rumah kaca. C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global Rusbiantoro, 2008. Sebagian besar bahan polutan akan terkumpul di bagian bawah atmosfer yang disebut sebagai troposfer dan dapat menganggu keseimbangan radiasi, yang berakibat terganggunya absorbsi radiasi gelombamg panjang dari bumi oleh atmosfer. Bahan polutan yang mengganggu keseimbangan tersebut adalah karbondioksida CO2, Freon CFC, ozon O3, metan CH4, dan nitrogen oksida NO. Dari polutan gas tersebut yang paling besar memberikan kontribusi untuk terjadinya Efek Rumah Kaca ERK adalah gas CO2 55, dan CFC yaitu sebesar 25. Mukono, 1997. Efek rumah kaca dapat pula dialami dalam mobil yang diparkir di udara terbuka yang panas dengan jendela tertutup. Dari pancaran sinar matahari yang Universitas Sumatera Utara sampai ke bumi setelah melalui penyerapan berbagai sinar di atmosfer sebagian radiasi tersebut dipantulkan dan diserap oleh bumi. Radiasi yang diserap dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang bergelombang panjang. Sinar inframerah tersebut di atmosfer akan diserap oleh gas-gas rumah kaca seperti uap air dan CO 2 , sehingga tidak terlepas ke luar angkasa dan menyebabkan panas terperangkap di troposfer dan akhirnya menyebabkan peningkatan suhu di bumi dan lapisan troposfer. Hal tersebutlah yang mengakibatkan terjadinya efek rumah kaca di bumi Sunu, 2001. Gambar Lampiran 2. Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca. Sumber : putraprabu.wordpress.com Universitas Sumatera Utara

2.4. Refrigeran