Analisis Data

2. Analisis Data

Setelah dilakukan penelitian yang didapat hasil dari penelitian berupa hasil wawancara dan hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil tersebut akan dianalisis sebagai berikut: Setelah dilakukan penelitian yang didapat hasil dari penelitian berupa hasil wawancara dan hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil tersebut akan dianalisis sebagai berikut:

Wawancara dengan siswa digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan kontekstual. Dari wawancara terhadap sejumlah siswa didapatkan keterangan bahwa siswa merasa pelaksanaan pembelajaran dengan model belajar jigsaw cukup menarik, dan menyenangkan. Mereka merasa ada perbedaan antara model pembelajaran jigsaw dengan model pembelajaran langsung yang biasa guru kelas terapkan. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa lebih aktif dan tertarik dalam belajar matematika. Dengan pendekatan kontekstual siswa lebih mudah paham karena soal-soal berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Namun tak dapat dipungkiri juga mereka merasakan kesulitan untuk memahami soal pada kemampuan pemecahan masalah tingkat tinggi, karena untuk menyelesaikan masalah dalam soal tersebut dibutuhkan waktu yang cukup banyak, selain itu juga kemungkinan soal yang diberikan belum memiliki kriteria valid dan reliable versi siswa, sehingga ketika pembelajaran berlangsung masalah tidak bisa diselesaikan.

Dari hasil wawancara dapat dianalisis bahwa tanggapan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan kontekstual adalah baik. Khadijah (2009 : 174) menyatakan emosi yang positif dapat mempercepat proses belajar dan mencapai hasil yang baik, sebaliknya emosi yang negatif dapat menghambat belajar Dari hasil wawancara dapat dianalisis bahwa tanggapan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan kontekstual adalah baik. Khadijah (2009 : 174) menyatakan emosi yang positif dapat mempercepat proses belajar dan mencapai hasil yang baik, sebaliknya emosi yang negatif dapat menghambat belajar

b. Analisis Data Hasil Tes

Analisis data hasil tes dilakukan untuk menguji hipotesis, yaitu ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan pendekatan kontekstual terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas X di MA Negeri 2 Palembang.

Sebelum peneliti melakukan pengujian hipotesis penelitian, terlebih dahulu akan dianalisis mengenai normalitas dan homogenitas data baik dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

Data yang diperoleh dari penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berupa skor nilai posttest kedua kelompok. Nilai yang diperoleh dari eksperimen ini akan dianalisis menggunakan uji statistik yaitu uji-t dengan taraf 5%. Untuk mengolah data tersebut lebih lanjut dibutuhkan rata-rata nilai, simpangan baku dari nilai-nilai kedua kelompok. Perhitungan selengkapnya peneliti cantumkan dalam lampiran.

Tabel 12. Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas

Rata-rata

Simpangan Baku Jumlah Siswa

Eksperimen 69.13 20.06 38 Kontrol

1) Uji Normalitas

a) Kelas Eksperimen Dari perhitungan data kelas eksperimen setelah

perlakuan dengan rata-rata 69.13; simpangan baku = 20.06; modus = 51.89; nilai tertinggi = 100; nilai terendah = 33; banyak kelas interval = 6 dan panjang kelas interval = 12 diperoleh nilai kemiringan kurva = 0.86. Karena -1 < Km < 1, maka nilai kemampuan pemecahan masalah matematika kelas eksperimen berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

b) Kelas Kontrol Dari perhitungan data kelas eksperimen setelah perlakuan dengan rata-rata 55.13; simpangan baku = 17.27; modus = 59.9; nilai tertinggi = 87; nilai terendah = 23; banyak kelas interval = 6 dan panjang kelas interval = 11 diperoleh nilai kemiringan kurva = -0.28. Karena -1 < Km < 1, maka nilai kemampuan pemecahan masalah matematika kelas kontrol berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

2) Uji Homogenitas Pengujian homogenitas bertujuan untuk mengetahui kedua kelompok sampel mempunyai varian yang homogen atau tidak. Untuk pengujian homogenitas peneliti menggunakan uji statistik untuk membandingkan varian terbesar dengan varian terkecil.

Hasil perhitungan untuk kelas eksperimen didapat varians = 402.40 dan untuk kelas kontrol varians = 298.19. Dari perbandingannya diperoleh F hitung = 1.35. Dari tabel distribusi F dengan taraf nyata 5% dan dk pembilang = 37 serta dk penyebut =

29, diperoleh F tabel = 1.82. Karena F hitung ≤F tabel , maka H o diterima yang berarti kedua kelas memiliki varians yang homogen sehingga kedua kelas tersebut homogen. Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran.

Setelah data di uji kehomogenitas dan normalitasnya, maka untuk melihat adakah pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melalui pendekatan kontekstual terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, peneliti menguji hipotesis menggunakan t-test.

3) Uji Hipotesis Untuk melihat adakah pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melalui pendekatan kontekstual terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, peneliti menguji hipotesis menggunakan t-test.

Sgab

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa data kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan homogen.

Dari penelitian diperoleh bahwa rata-rata kelas eksperimen

𝑥 1 = 69.13 dan kelas kontrol 𝑥 2 = 55.13 dengan n 1 = 38 dan n 2 =

30 dan simpangan baku gabungan S gab = 18.88 diperoleh t hitung =

3.04. Dengan 𝛼 = 5% dan dk = (38 + 30) – 2 = 66, diperoleh t tabel = 2,00. Kriteria pengujian Ho ditolak dan Ha diterima jika t hitung

lebih besar dari t tabel (t hitung >t tabel ). Karena t hitung >t tabel yaitu 3.04 > 2,00, dengan demikian dari hasil pengujian hipotesis tersebut Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada pengaruh model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melalui pendekatan kontekstual terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Berikut hasil analisis posttest siswa ditunjukkan oleh grafik di bawah ini: Soal 1. Raisa membeli sebuah gamis cantik beserta kerudungnya di situs

http://gamismakkah.com, ia mengirimkan uang melalui rekening bank „Mandiri‟ sebesar Rp 421.250, karena lagi promo menyambut hari raya Idul Fitri, maka pengiriman digratiskan. Melihat cantiknya gamis tersebut, Aisyah berminat untuk membeli 3 gamis dan 2 kerudung dengan warna yang berbeda, melalui rekening bank yang sama ia kirimkan uang sebesar Rp 1.192.500. Berapakah besar uang yang harus dikirim ke rekening toko tersebut jika kamu membeli sebuah gamis dan 2 kerudung tersebut? http://gamismakkah.com, ia mengirimkan uang melalui rekening bank „Mandiri‟ sebesar Rp 421.250, karena lagi promo menyambut hari raya Idul Fitri, maka pengiriman digratiskan. Melihat cantiknya gamis tersebut, Aisyah berminat untuk membeli 3 gamis dan 2 kerudung dengan warna yang berbeda, melalui rekening bank yang sama ia kirimkan uang sebesar Rp 1.192.500. Berapakah besar uang yang harus dikirim ke rekening toko tersebut jika kamu membeli sebuah gamis dan 2 kerudung tersebut?

Aspek Pemecahan Masalah

Keterangan aspek:

A : Kemampuan memahami masalah

B : Kemampuan merencanakan pemecahan masalah

C : Kemampuan menyelesaikan masalah

D : Kemampuan menafsirkan solusi yang diperoleh Berdasarkan grafik di atas, tampak bahwa persentase dari setiap aspek pemecahan masalah pada kelas kontrol sedikit lebih besar daripada kelas eksperimen, perbandingannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 13. Persentase Aspek Pemecahan Masalah Soal Posttest No 1 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Aspek Pemecahan Masalah Eksperimen Kontrol

Kemampuan memahami masalah 86.8% 100% Kemampuan merencanakan

86.2% 88.3% pemecahan masalah Kemampuan menyelesaikan masalah

75% 95% Kemampuan menafsirkan solusi yang

67% 78.9% diperoleh

Melihat pada hasil jawaban siswa, pada kelas eksperimen terdapat beberapa siswa yang tidak teliti dan belum tepat dalam menuliskan apa yang diketahui dalam soal sehingga apabila pada langkah awal sudah salah Melihat pada hasil jawaban siswa, pada kelas eksperimen terdapat beberapa siswa yang tidak teliti dan belum tepat dalam menuliskan apa yang diketahui dalam soal sehingga apabila pada langkah awal sudah salah

Soal 2. Umur Sani 7 tahun lebih tua dari umur Ari. Sedangkan jumlah umur mereka adalah 43 tahun. Berapakah umur masing- masing….

a se 50 sent 40

er

Eksperimen P 30

Kontrol 20

Aspek Pemecahan Masalah

Keterangan aspek:

A : Kemampuan memahami masalah

B : Kemampuan merencanakan pemecahan masalah

C : Kemampuan menyelesaikan masalah

D : Kemampuan menafsirkan solusi yang diperoleh Berdasarkan grafik di atas, tampak bahwa persentase pada kemampuan memahami masalah dari aspek pemecahan masalah pada kelas kontrol sedikit lebih besar daripada kelas eksperimen, namun pada aspek yang lainnya persentase kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol, perbandingannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 14. Persentase Aspek Pemecahan Masalah Soal Posttest No 2 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Aspek Pemecahan Masalah Eksperimen Kontrol

Kemampuan memahami masalah 72.4% 75% Kemampuan merencanakan

82.2% 50.8% pemecahan masalah Kemampuan menyelesaikan masalah

75% 41.7% Kemampuan menafsirkan solusi

71.1% 40% yang diperoleh

Melihat pada hasil jawaban siswa, pada kelas eksperimen terdapat beberapa siswa yang tidak teliti dalam menuliskan apa yang diketahui dalam soal namun dalam merencanakan dan menyelesaikan masalah serta menafsirkan solusi yang diperoleh siswa kelas eksperimen sudah mampu dibandingkan kelas kontrol, hal ini terbukti dari jarak persentase yang jauh. Soal 3. Perbandingan uang milik Silvi dan Arya adalah 2 : 3. Perbandingan

uang milik Arya dan Beni adalah 6 : 5. Jika jumlah uang Silvi dan arya sebesar Rp 200.000 lebih banyak dari uang Beni, maka berapakah uang Silvi, Arya, dan Beni?

Eksperimen P 30 20

Kontrol 10

Aspek Pemecahan Masalah

Keterangan aspek:

A : Kemampuan memahami masalah

B : Kemampuan merencanakan pemecahan masalah

C : Kemampuan menyelesaikan masalah

D : Kemampuan menafsirkan solusi yang diperoleh Berdasarkan grafik di atas, tampak bahwa persentase setiap aspek pemecahan masalah pada kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol, perbandingannya dapat dilihat pada tabel berikut: