Tantangan dan Peluang dalam Meningkatkan Pelayanan SKPD

23 Payakumbuh adalah untuk membangun perekonomian masyarakat dibidang Penanaman Modal dan bidang Perizinan, dimana pertumbuhan ekonomi masyarakat merupakan salah satu misi RPJM Kota Payakumbuh. Berdasarkan kondisi yang ada, maka dalam pelayanan Penanaman Modal dan pelayanan perizinan, terdapat sejumlah permasalahan yang tertuang di dalam Renstra BPMD-PTSP Kota Payakumbuh yang memerlukan upaya penanganan dalam jangka waktu 5 Tahun kedepan yang dilakukan secara bertahap melalui program kegiatan yang dijabarkan melalui Renja BPMD-PTSP yaitu : 1. Belum tergalinya potensi investasi sehingga mengakibatkan kurangnya informasi data potensi wilayah yang tersedia untuk investor 2. Belum tergalinya potensi daerah yang menarik dan masih kurangnya regulasi dalam penanaman modal 3. Kurang gencarnya promosi mengenai potensi wilayah kepada investor 4. Rumitnya proses pembebasan tanah yang menyangkut lahan wilayat 5. Belum berkembangnya pola kemitraan dan kerjasama dengan para investor baik dari dalam maupun luar negeri. 6. Lemahnya jaringan pemasaran yang ada dan kelembagaan yang ada 7. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai peizinan. 8. Masih minimnya sumber daya manusia dalam melayani perizinan 9. Belum optimalnya perangkat yang ada 10.Kurangnya kerjasama antar lembaga mengakibatkan lemahnya koordinasi.

2.5 Tantangan dan Peluang dalam Meningkatkan Pelayanan SKPD

Dalam rangka pencapaian visi dan misi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, yang perlu dilakukan analisa SWOT Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats di analisa dengan faktor faktor kunci dari Kekuatan, Kelemahan, Tantangan dan Kendala yang dihadapi dalam pencapaian tujuan dan misi SKPD secara efektif dan efisien. Kekuatan strengths Kekuatan yang kami gunakan dalam menganalisis lingkungan internal adalah: 1. Telah tersedianya bebarapa regulasi tantang Penanaman Modal berupa Perwako dan Perda. 2. Telah diaplikasikannya teknologi informasi untuk mempromosikan peluang investasi Kota Payakumbuh 24 3. Dengan adanya perda Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 5 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanaman Modal Daerah Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Payakumbuh Tersedianya Legalitas formal keberadaan BPMD dan PTSP. 4. Dukungan dari sumber daya manusia dan personil lainnya yang profesional 5. Sarana dan prasarana yanag dapat digunakan sebagai sistem informasi dan perasional. Kelemahan Weaknesses Kelemahan yang dirasakan adalah sebagai berikut: 1. Belum adanya kepastian hukum tentang peluang investasi Kota Payakumbuh seperti status tanah dll. 2. Belum adanya studi kelayakan tentang peluang investasi yang sudah disusun. 3. Regulasi mengenai penanaman modal masih dalam proses rancangan 4. Keputusan pemberian dan kewenangan penandatanganan perizinan masih berada pada Dinas teknis yang bersangkutan. 5. Keengganan dinas terkait dalam meberikan kewenangan perizinan masih dirasakan. 6. BMPD relatif baru sehingga dukungan IT terbatas, dan SOP perizinan masih belum sempurna Lingkungan eksternal yang memberikan pengaruh dalam penyusuanan rencana straegis ini adalah sebagai berikut: Peluang Opportunities 1. Tersedianya event-iventpameran tempat mempromosikan peluang investasi Kota Payakumbuh. 2. Memberikan pelayanan perizinan prima ke masyarakat melalui website dan pelayanan izin keliling. 3. Proses penanaman modal dan penyelesaian pelayanan perizinan semakin jelas 4. Terbukanya kesempatan investasi karena kemudahan proses dan transparansi prosedurnya. 5. Adanya peraturan daerah yang mengakomodir penanaman modal dan perizinan. Ancaman Threats Kurangnya dukungan instansi teknis dalam berkoordinasi dan bersinkronisasi dalam pelayanan administrasi perizinan 25 1. Masih sulitnya melakukan pengawasan terhadap investor yang sudah ada 2. Ketidak disiplinan masyarakat yang telah mempunyai izin 3. Persaingan antar daerah mengenai peluang investasi. 4. Dinas teknis yang melayani perizinan masih memberlakukan mekanisme dan prosedur yang lama dalam proses perizinan. 5. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengurus perizinan dalam menjalankan usahanya 6. Masih adanya beberapa jenis dan prosedur perizinan yang belum terakomodir dalam peraturan perundang undangan yang ada. Strategi Analisa Strenght, Weaknesses, Opportunities dan Threats SWOT Dari analisis internal dan eksternal di atas, strategi swot yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Optimalisasi kekuatan untuk memanfaatkan peluang 2. Peningkatkan koordinasi dengan instansi teknis terkait 3. Mempercepat proses investasi dan pelayanan perizinan 4. Meningkatkan transparansi proses investasi dan pelayanan perizinan 5. Melakukan sosialisasi invesatasi dan izin-izin lanjutan yang telah mempunyai payung hukum. Disamping hal tersebut, strategi mengoptimalkan kekuatan untuk mencegah dan mengatasi ancaman, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Menyederhanakan persyaratan dan regulasi investasi dan pelayanan perizinan 2. Membuat laporan secara regulerberkala perkembangan investasi dan pelayanan perizinan di BPMD dan PTSP Kota Payakumbuh. 3. Melakukan konsolidasi mekanisme pelayanan dengan instansi teknis 4. Menyiapkan dokumen terkait mengenai pelayan perizinan Strategi memanfaatkan peluang untuk mengurangi kelemahan, dapat kita rinci sebagai berikut: 1. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dengan instansi teknis terkait. 2. Meningkatkan kemampuan personil dalam investasi serta memberikan pelayanan perizinan sikapperilaku 3. Menginfentarisir seluruh jenis perizinan sesuai dengan kewenangan instansi teknis terkait 26 4. Membuat Standar Operasional Prosedur pelayanan sesuai dengan ketentuan perundang undangan yang berlaku 5. Melengkapi pelayanan dengan teknologi informatika. Sedangkan Strategi mengurangi kelemahan weaknesses untuk mencegah dan mengatasi ancaman Threats, terlihat dengan beberapa langkah sebagai berikut: 1. Penyederhanan persyaratan dan mekanisme invesatasi dan pelayanan perizinan. 2. Melakukan konsolidasi mekanisme inveatasi dan pelayanan perizinan kepada instansi teknis. 3. Mempercepat pelayanan dengan menerapkan teknologi informatika. 27

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Tujuan dan sasaran Renja SKPD Tujuan

Tujuan dilaksanakannya Rencana Kerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu BPMD PTSP Kota Payakumbuh Tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya kualitas pelayanan dan perizinan yang efektif dan efisien 2. Meningkatkan pengembangan penanaman modal melalui promosi potensi dan peluang investasi daerah Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Rencana Kerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu BPMD PTSP Kota Payakumbuh Tahun 2014 adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya jumlah izin usaha dan investasi PMDN Murni Swasta 2. Meningkatnya kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan yang mudah cepat dan transparan 3. Terbitnya beberapa peraturan dan kebijakan daerah untuk mendorong investasi dan meningkatkan pelayanan bidang penanaman modal dan bidang perizinan 4. Porsentase investor terfasilitasi dengan adanya promosi peluang investasi 5. Meningkatnya jumlah dokumen perencanaan bidang penanaman modal dan perizinan

3.2 Program dan Kegiatan

Rencana program dan kegiatan, yang merupakan perwujudan visi dan misi pada Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintumaupun visi dan misi Kepala Daerah, dalam meningkatkan tumbuh dan berkembangnya investasi di Kota Payakumbuh, dapat dituangkan dengan beberapa programsebagai sebagai berikut : a. Program Pelayanan adinistrasi Perkantoran b. Program Peningkatan Sarana dan Prasaran Aparatur c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur e. Program Peningkatan Perencanaan Penganggaran dan Capaian Kinerja SKPD