mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Menurut Sardirman 2009:75 menyatakan:
“Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuh gairah, merasa senang
dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar”.
Winkel mendefinisikan bahwa “Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan serta memberi arah
pada kegiatan belajar” www.eprints.uny.ac.id. Penemuan-penemuan penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar pada umumnya meningkat jika motivasi untuk
belajar bertambah. Dari berbagai pengertian di atas dapat diambil pengertian bahwa motivasi
belajar adalah suatu dorongan atau daya penggerak dari dalam diri individu yang memberikan arah dan semangat pada kegiatan belajar, sehingga dapat mencapai
tujuan yang dikehendaki. Jadi peran motivasi bagi siswa dalam belajar sangat penting. Dengan adanya motivasi akan meningkatkan, memperkuat dan
mengarahkan proses belajarnya, sehingga akan diperoleh keefektifan dalam belajar.
2.1.4.2 Fungsi Motivasi Belajar
Motivasi memiliki fungsi bagi seseorang, karena motivasi dapat menjadikan seseorang mengalami perubahan kea rah yang lebih baik. Fungsi
motivasi menurut Sardirman 2008:85 yaitu: a.
Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan mana yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Selanjutnya Uno 2008:9 menjelaskan bahwa fungsi motivasi dalam
belajar adalah sebagai berikut: a.
Mendorong manusia untuk melakukan suatu aktivitas yang didasarkan atas pemenuhan kebutuhan.
b. Menentukan arah tujuan yang hendak dicapai.
c. Menentukan perbuatan yang harus dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pendapat di atas, fungsi motivasi dalam belajar antara lain adalah untuk mendorong, menggerakkan dan mengarahkan aktivitas-aktivitas
peserta didik dalam belajar sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal. Dengan hal tersebut seseorang melakukan suatu usaha yang sungguh-sungguh
karena adanya motivasi yang baik.
2.1.4.3 Macam-Macam Motivasi
Macam-macam atau jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Menurut Sardirman 2009:89-91 dilihat dari udut asalnya motivasi
belajar dibagi menjadi dua yaitu: a.
Motivasi instrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi atau motif-motif yang menjadi aktif
memotivasinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena pada diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
b. Motivasi ekstrinsik.
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena ada perangsang dari luar. Faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang
terdapat di lingkungan dimana individu tersebut berinteraksi didalam kegiatan belajar, motivasi ekstrinsik ini merupakan suatu bentuk motivasi,
yang didalamnya aktifitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas
belajar. Pujian dan hadiah, peraturan atau tata tertib sekolah, suri tauladan orang tua, guru, dan seterusnya merupakan contoh-contoh konkret
motivasi ekstrinsik yang dapat menolong siswa untuk belajar.
Baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik sama-sama berfungsi sebagai pendorong, penggerak dan penyeleksi perbuatan. Belajar memerlukan
motivasi. Motivasi merupakan sesuatu kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan termasuk belajar.
Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi,
yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi
pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya. Lain halnya bagi siswa yang
tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik mutlak diperlukan. Supriyadi berpendapat bahwa motivasi belajar siswa dapat diamati dari
beberapa aspek yaitu: memperhatikan materi, ketekunan dalam belajar,
Universitas Sumatera Utara
ketertarikan dalam belajar, keseringan belajar, komitmennya dalam memenuhi tugas-tugas sekolah, semangat dalam belajar dan kehadiran siswa di sekolah
www.eprints.uny.ac.id.
2.1.4.4 Cara Mengembangkan Motivasi Belajar pada Siswa