Sifat-sifat Komunikasi Antarpribadi Komunikasi Antarpribadi .1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi

diantara pihak yang tidak mempunyai identitas yang jelas, 8 komunikasi antarpribadi menggunakan lambang-lambang yang bermakna yang berasal dari bahasa nonverbal, dimana bahasa nonverbal ini akan lebih memperkuat dan memperjelas bahasa verbal yang kita sampaikan atau ucapkan.

2.1.2.3 Sifat-sifat Komunikasi Antarpribadi

Miller dan Steinberg dalam Liliweri, 1991:30 menyatakan: “Komunikasi antarpribadi hanya dengan memperhatikan situasi maka hal itu sifatnya statik, tidak seorangpun dapat mengembangkannya lagi. Padahal situasi hubungan antar manusia demikian bebasnya dan selalu dapat berubah-ubah”. Berdasarkan pendapat Miller dan Steinberg maka kedudukan komunikator yang dapat bergantian dengan komunikan pada tahap lanjutan harus menciptakan suasana hubungan antar manusia yang terlibat didalamnya. Pada tahap ini maka komunikasi antar manusia harus benar-benar manusiawi sehingga orang-orang yang tidak saling mengenal satu sama lain lebih kurang mutu komunikasinya dari pada komunikasi antar pribadi diantara pihak-pihak yang sudah saling mengenal sebelumnya. Ada tujuh sifat yang menunjukkan bahwa suatu komunikasi antar dua orang merupakan komunikasi antarpribadi dan bukan komunikasi lainnya yang terangkum dari pendapat-pendapat Reardon 1987, Effendy 1986, Porter dan Samovar 1982 dalam Liliweri, 1991:31. Sifat-sifat komunikasi antarpribadi itu adalah: a. Komunikasi antarpribadi melibatkan di dalamnya perilaku verbal maupun nonverbal. Jika kita amati, maka setiap saat orang mengirimkan pesan- pesan yang bersifat verbal dan nonverbal dalam komunikasi antarpribadi. Dalam komunikasi antarpribadi tanda-tanda verbal diwakili dalam penyebutan kata-kata, pengungkapannya baik yang lisan maupun tertulis. Sedangkan tanda-tanda nonverbal tertulis dalam ekspresi wajah, dan gerak. b. Komunikasi antarpribadi melibatkan perilaku yang spontan, scripted dan contrivied. Ketika berkomunikasi dengan sesama kita harus mempertimbangkan secara pasti setiap perilaku kita sendiri. Bisa saja kita mengatakan apa saja yang ada dalam benak kita, kemudian menunjukkan baik dalam perilaku yang disebut spontan, scripted dan contrivied. Bentuk Universitas Sumatera Utara perilaku yang pertama adalah yang bersifat spontan. Perilaku seperti ini dalam komunikasi antar pribadi dilakukan secara tiba-tiba, serta-merta untuk menjawab suatu rangsangan dari luar tanpa terpikir lebih dahulu. Sedang bentuk yang ke dua yang bersifat scripted. Reaksi dari emosi terhadap pesan yang diterima jika pada taraf yang terus menerus membangkitkan suatu kebiasaan untuk belajar, dan akhirnya perilaku ini dilakukan berdasarkan fator kebiasaan sebagai suatu proses yang berkembang. c. Komunikasi antarpribadi sebagai suatu proses yang berkembang. Sifat yang ketiga dari komunikasi antarpribadi adalah sifat yang terlihat sebagai suatu proses yang berkembang gambaran mana yang menunjukkan komunikasi antarpribadi sebenarnya tidaklah statis melainkan dinamis. d. Komunikasi antarpribadi harus menghasilkan umpan balik, mempunyai interaksi, dan koherensi. Agar komunikasi antarpribadi dikatakan sukses maka para pesertanya harus berpartisipasi satu terhadap yang lain baik dengan pesan-pesan yang verbal maupun nonverbal. Suatu komunikasi antarpribadi harus ditandai dengan adanya suatu umpan balik. Seandainya kita berbicara dengan orang lain, dan yang diharapkan adalah jawabannya sehingga kita mengetahui pikirannya, perasaannya dan melaksanakan apa yang kita maksudkan, dan jika harapan-harapan itu terpenuhi, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi antarpribadi telah berhasil karena umpan baliknya membuat kita bersama menjadi mengerti. e. Komunikasi antarpribadi biasanya diatur dengan tata aturan yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik. Adapun yang dimaksud dengan intrinsik adalah suatu standart dari perilaku yang dikembangkan oleh seorang sebagai pandu bagaimana mereka melaksanakan komunikasi. Sedangkan yang bersifat ekstrinsik adalah adanya standart atau tata aturan lain yang ditimbulkan karena adanya pengaruh pihak ketiga atau pengaruh situasi dan kondisi sehingga komunikasi antar manusia harus diperbaiki atau malah dihentikan. f. Komunikasi antarpribadi menunjukkan adanya suatu tindakan. Sifat keenam dari komunikasi antarpribadi adalah harus adanya sesuatu yang Universitas Sumatera Utara dibuat oleh mereka yang terlibat dalam proses komunikasi tersebut. Jadi kedua pihak harus sama-sama mempunyai kegiatan, aksi tertentu sebagai tanda bahwa mereka sedang berkomunikasi. Suatu hubungan sebab akibat yang dilandasi adanya tindakan bersama-sama itu dianalogikan dalam permainan bola kaki dimana satu orang dengan orang yang lain saling mengumpan balik. g. Komunikasi antarpribadi merupakan persuasi antar manusia. Persuasi merupakan tehnik untuk mempengaruhi manusia dengan menggunakan serta memanfaatkan data dan fakta psikologis maupun sosiologis dari komunikan yang hendak dipengaruhi dengan demikian persuasi bukan merupakan pembujukan terhadap seseorang ataupun suatu kelompok untuk menerima pendapat yang lain. Pada saat sekarang ini para ahli komunikasi cenderung memandang persuasi sebagai sesuatu yang dilakukan seseorang terhadap orang yang lain. Ketika akan melakukan komuniksi yang persuasif maka seorang komunikator harus merasa berbicara dengan orang lain. Dengan kata lain harus menunjukkan adanya hubungan dua pihak yang berkomunikasi secara bersamasama. Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jika hendak menciptakan suatu komunikasi antarpribadi yang lebih bermutu maka harus didahului dengan keakraban, karna tidak semua bentuk interaksi yang dilakukan antara dua orang dapat digolongkan komunikasi antarpribadi. Terdapat tujuh sifat yang menunjukkan bahwa suatu komunikasi dikatakan komunikasi antarpribadi yaitu melibatkan di dalamnya perilaku verbal dan nonverbal, melibatkan pernyataanungkapan yang spontan, komunikasi antarpribadi tidak statis melainkan dinamis, melibatkan umpan balik pribadi dan hubungan interaksi serta koherensi, dipandu oleh tata aturan yang bersifat instrinsik dan ekstrinsik, merupakan suatu kegiatan dan tidakan, melibatkan didalamnya bidang persuasif.

2.1.2.4 Tujuan Komunikasi Antarpribadi

Dokumen yang terkait

Pemberitaan Mobil Esemka Dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional tentang Pengaruh Pemberitaan Mobil Esemka di TV One Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 2 Medan)

0 28 91

Pengaruh Film Laskar Pelangi Terhadap Motivasi Belajar (Studi Korelasional Tentang berjudul Pengaruh Film Laskar Pelangi Terhadap Motivasi Belajar Siswa-siswi SMU HARAPAN 3 Medan Johor).

17 120 115

Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa Dan Peningkatan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tantang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK 1 TD Pardede Foundation)

14 103 130

Komunikasi Antar Pribadi Dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Guru BP Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SMK Negeri 7 Medan)

0 61 128

Komunikasi Antarpribadi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tentang Komunikasi Antarpribadi Guru – Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 8 Medan)

8 70 93

Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Antara Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 29 Medan)

0 38 109

Hubungan kedisiplinan guru dengan motivasi belajar siswa di MA Darunnajah Cipinang Bogor

0 26 64

Peran komunikasi guru dan siswa dalam meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Islam Baidhaul Ahkam Tangerang

0 9 72

Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Antara Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 29 Medan)

0 0 6

Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Antara Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 29 Medan)

0 1 12