Hasil Praktikum

A. Hasil Praktikum

1. Jalur A (Jayagiri)

Gambar 4.1: Penampang melintang jalur A

Deskripsi profil tanah

1) Plot 1 Tanah yang di temukan di plot ini memiliki tekstur secara umum

dominan lempung berpasir berstuktur sedang, memiliki konsistensi gembur berwarna merah kekuningan dan terkandung bahan organic tinggi dengan pH rata-rata 5, kandungan karbon tinggi serta memiliki batas horizon yang jelas terdapat sedikit mattles dan concretion nya yang dominan adalah fe fauna dominan lempung berpasir berstuktur sedang, memiliki konsistensi gembur berwarna merah kekuningan dan terkandung bahan organic tinggi dengan pH rata-rata 5, kandungan karbon tinggi serta memiliki batas horizon yang jelas terdapat sedikit mattles dan concretion nya yang dominan adalah fe fauna

2) Plot 2 Tanah yang di temukan di plot ini memiliki tekstur secara umum

dominan lempung berpasir berstuktur lemah hingga kuat, memiliki konsistensi teguh dan tidak terkandung bahan organic dengan pH rata-rata 5, kandungan karbon tinggi serta memiliki batas horizon yang baur terdapat sedikit mattles dan concretion nya yang dominan adalah fe fauna activity ada serta berpori dan terdapat zona perakaran dan ada clay skin yang terasa memiliki tingkat keretakan yang sedikit.

3) Plot 3 Tanah yang di temukan di plot ini memiliki tekstur secara umum

dominan lempung berpasir berstuktur sedang, memiliki konsistensi gembur dan terkandung bahan organic sedang hingga tinggi dengan pH rata-rata 5, kandungan karbon yang sedikit hingga sedang serta memiliki batas horizon yang berangsur terdapat sedikit mattles dan tidak terdapat concretion ,fauna activity ada serta berpori dan terdapat zona perakaran dan ada clay skin yang terasa memiliki tingkat keretakan yang sedikit.

4) Plot 4 Tanah yang di temukan di plot ini memiliki tekstur secara umum

dominan lempung berpasir berstuktur sedang, memiliki konsistensi gembur dan bahan organic yang terkandung tinggi dengan pH rata-rata 6, kandungan karbon kecil serta memiliki batas horizon yang baur terdapat sedikit mattles dan tidak terdapatconcretion fauna activity ada serta berpori dan terdapat zona perakaran, memiliki tingkat keretakan yang sedang.

5) Plot 5 Tanah yang di temukan di plot ini memiliki tekstur secara umum halus

hingga kasar dominan lempung berpasir berstuktur lemah, memiliki konsistensi gembur dan bahan organic yang terkandung tinggi dengan pH rata-rata 5, hingga kasar dominan lempung berpasir berstuktur lemah, memiliki konsistensi gembur dan bahan organic yang terkandung tinggi dengan pH rata-rata 5,

Gambar 4.2: Grafik ketebalan solum jalur A

Seperti yang dilihat pada gambar di atas, dapat diamati bahwa pada dasarnya ketebalan solum pada setiap plot adalah berbeda. Seperti yang dikatakan di awal bahwa horizon yang menyusun solum tanah adalah horizon A dan B. Pada setiap plot pada jalur A ini tidak ditemukan adanya horizon O. Horizon A yang paling tinggi berada di plot 2 dengan ketebalan 107 cm sedangkan yang paling rendah terdapat pada plot 1 dengan ketebalan 38 cm. Sedangkan pada plot 3, 4 dan 5 memiliki horizon A secara berurutan adalah 63 cm, 84 cm, dan 52 cm. Sedangkan horizon B adalah horizon penyusun solum tanah yang berada di bawah horizon A. Ketebalan horizon B yang tertera pada grafik di atas bukan merupakan ketebalan yang sebenarnya, melainkan hanya ketebalan yang dapat diamatai saat di lapangan. Horizon B paling tinggi berada di plot 3 dengan ketebalan 85 cm, diamana ketebalannya melebihi ketebalan horizon A yang berada di atasnya dengan ketebalan 63 cm. Sedangkan horizon

B pada plot lainnya relatif tipis, dengan ketebalan secara berurutan pada plot 1,

2, 4 dan 5 adalah 24 cm, 30 cm, 43 cm, dan 38 cm. Jika dilihat dari ketebalan solumnya, mulai dari plot yang paling atas (plot 5) sampai ke plot yang paling 2, 4 dan 5 adalah 24 cm, 30 cm, 43 cm, dan 38 cm. Jika dilihat dari ketebalan solumnya, mulai dari plot yang paling atas (plot 5) sampai ke plot yang paling

1 yaitu menjadi 137 cm dan 62 cm. Variasi ketebalan solum yang terjadi ini di lapangan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari curah hujan lokal, tingkat erosi, kemiringan lereng, vegetasi yang berada di atasnya, pengendapan yang berulang-ulang oleh genangan air dan lain sebagainya. Faktor-faktor itulah yang kemudian menyebabkan profil dan ketebalan solum pada masing-masing plot berbeda dengan sifat-sifatnya yang berbeda pula. Pada suatu plot ditemukan lapisan pasir berselang-seling dengan lapisan liat, lempung atau deu, sedang di plot lain ditemukan ditemukan tanah yang semuanya terdiri dari liat, tetapi di lapisan bawah berwarna kelabu dengan bercak-bercak merah, di bagian tengahnya berwarna merah, dan lapisan atasnya berwarna kehitam-hitaman. (Hardjowigeno, 2010: 12).

Deskripsi profil tanah boring

1) Plot 1 Tanah yang di temukan di plot ini memiliki tekstur secara umum

dominan lempung berpasir, memiliki konsistensi gembur berwarna coklat ada yang kemerahan dan kekuningan dan terkandung bahan organic sedang dengan pH rata-rata 5, tidak memiliki kandungan karbon terdapat sedikit mattles memiliki sifat permukaan yang lembab dan mudah di tanami

2) Plot 2 Tanah yang di temukan di plot ini memiliki tekstur secara umum

dominan lempung berliat, memiliki konsistensi teguh dan terkandung bahan organic sedang dengan pH rata-rata 5, memiliki kandungan karbon yang sedikit,terdapat sedikit mattles memiliki sifat permukaan tertutup serasah.

3) Plot 3 Tanah yang di temukan di plot ini memiliki tekstur secara umum pasir

berlembung berwarna coklat dan hitam dan tidak terkandung bahan organik berlembung berwarna coklat dan hitam dan tidak terkandung bahan organik

4) Plot 4 Tanah yang di temukan di plot ini memiliki tekstur secara umum halus

hingga kasar gembur berwarna coklat kehitaman dan terkandung bahan organik sedikit dengan pH rata-rata 5, tidak memiliki kandungan karbon memiliki sifat permukaan serasah.

5) Plot 5 Tanah yang di temukan di plot ini memiliki tekstur secara umum

dominan lempung berpasir dan pasir berlempung, memiliki konsistensi gembur berwarna coklat tua dan tidak terkandung bahan organic sedang dengan pH rata- rata 5, tidak memiliki kandungan karbon.

2. Jalur B (Tangkuban Parahu)

Gambar 4.3: Penampang melintang jalur B

Deskripsi Profil Tanah

6) Plot 6 Tanah pada plot ini memiliki tekstur dominan lempung liat berpasir,

disertai juga dengan tekstur lempung berdebu dan lempung berpasir dengan struktur lemah hingga sedang. Sementara itu konsistensi tanah dominan tergolong gembur memiliki warna dominan cokelat gelap kekuningan. Tanah pada plot ini juga memiliki kandungan bahan organik yang terlihat sedikit

berbuih ketika ditetesi H 2 O 2 , dan sedikit bereaksi ketika ditetesi HCl dengan keluarnya gelembung. Untuk tanah di plot ini memiliki pH 5. Selain itu, semakin ke bawah semakin terlihat adanya bercak tanah. Aktivitas organisme di dalamnya hanya terlihat di horizon O dan A. Hal ini juga berhubungan dengan keberadaan pori tanah yang dominan sedikit dan perakaran yang dominan berada pada horizon O.

7) Plot 7 Pada plot ini, tanah yang dijumpai tidak memiliki horizon O. Untuk

tekstur didominasi dengan lempung liat berpasir, berstruktur sedang dan berkonsistensi lekat. Warna tanah yang dijumpai juga dominan cokelat kemerahan. Dengan kandungan bahan organik tinggi pada horizon A dan sedikit bercak dan perakaran sedikit kecil, tanah di plot ini rata-rata memiliki kekerasan sedang. pH tanahnya adalah 5.

8) Plot 8 Sama halnya dengan plot 7, plot 8 hingga plot 10 juga tidak memiliki

horizon O. Tekstur tanahnya mulai dari lempung liat berpasir, lempung, lempung berdebu, lempung berpasir dan pasir berlempung dengan struktur lemah serta konsistensi dominan teguh. Untuk warna tanahnya cukup beragam yaitu cokelat gelap, coklat gelap kekuningan, merah kekuningan dan cokelat pekat. Kandungan bahan organik yang terkandung cukup tinggi dan memiliki pH 5. Pada plot ini, tanahnya memiliki batas horizon baur. Selain itu, rekahan dan pori yang terlihat berukuran kecil. Perakaran tanahnya juga dominan kecil.

9) Plot 9 Pada plot ini, tanahnya memiliki tekstur lempung, lempung berpasir

hingga pasir berlempung dengan struktur dominan lemah dan konsistensi teguh. Sementara itu, warna tanahnya beragam dari cokelat gelap kekuningan, merah kekuningan, merah gelap dan cokelat pekat. Kandungan bahan organik tergolong sedang. PH tanahnya 5 dan kandungan karbonatnya sangat sedikit hingga tidak ada. Di lapangan, profil tanah memiliki batas horizon yang beragam baur hingga nyata. Untuk penampakan bercak tanah, aktivitas organisme dan perakaran terlihat sedikit. Sementara kekerasan tanah kecil/ sedikit.

10) Plot 10 Pada plot ini, terkstur tanahnya yaitu lempung berpasir, lempung liat

berpasir, pasir berlempung dan lempung liat berdebu. Struktur tanahnya sendiri dari lemah hingga kuat. Untuk warna tanah yaitu cokelat gelap kekuningan dan cokelat sangat gelap. Kandungan bahan organik tanah tergolong tinggi hanya di horizon A1 dan kandungan karbonatnya tergolong sedang. Untuk pH tanah yaitu 5. Pada plot ini, terdapat batas horizon yang terlihat baur, jelas dan nyata. Pada tanah di plot ini juga terdapat bercak, tingkat kekerasan, aktivitas organisme, pori dan perakaran yang sedikit.

Gambar 4.4: Grafik ketebalan solum tanah jalur B

Gambar di atas merupakan grafik ketebalan solum jalur B. Sebagaimana pada jalur A, jalur B juga memiliki ketebalan solum yang berbeda pada setiap plotnya. Pada jalur B ini observasi lapangan di lakukan dari atas ke bawah, yaitu dari plot 6 yang berada di kawah puncak Gunung Tangkuban Parahu hingga plot 10 yang berada di daerah Jayagiri. Pada jalur B satu-satunya horizon O hanya terdapat di plot 6 dengan ketebalan 25 cm. Perlu diketahui bahwa pengambilan sampel di plot 6 ini berada sekitar 20 – 30 m dari lokasi kawah dengan penggunaan lahan berupa hutan belantara. Hutan ini membentang jauh sekitar 1 km sampai ke dekat plot 7. Hal inilah yang kemudian membuat tanah di sekitar plot 6 sampai 1 km seterusnya memiliki konsentrasi horizon O yang cukup banyak. Horizon ini terbentuk dari sisa-sisa tanaman yang terbentuk di atas lapisan mineral serta banyak ditemukan terutama pada tanah-tanah hutan yang belum terganggu seperti hutan di daerah sekitar plot 6. Jika harus diklasifikasikan berdasarkan klasifikasi horizon O menurut Hardjowigeno (2010: 13) horizon O pada plot 6 ini termasuk ke dalam horizon Oi, dimana karakteristik horizon O pada kategori ini masih memperlihatkan bentuk asli sisa-sisa tanaman, kandungan bahan organik kasar ¾ atau lebih (volume) dan disebut bahan fibrik. Horizon O memang bukan horizon penyusun solum tanah, tetapi keberadaannya pada praktikum ini sangat penting untuk mengetahui karakteristik horizon O pada tempat sesuai dengan keadaan di sekitarnya.

Horizon A tertinggi pada jalur B ini terdapat pada plot 10 dengan ketebalan 48 cm disusul plot 9 dengan ketebalan 34 cm dan paling rendah berada pada plot 8 dengan ketebalan 22 cm. Sedangkan horizon A pada plot 6 dan 7 adalah 30 dan 32 cm. Horizon B secara berurutan adalah 75 cm, 62 cm,

45 cm, 43 cm dan 21 cm pada plot 10. Sedangkan secara keseluruhan (A + B) secara berurutan dari plot 6 adalah 105, 94, 67, 77, dan 69. Dengan demikian jika diamati tebal solum di jalur B ini semakin rendahnya ketinggian semakin berkurang tebal solum tanah. Hal ini bisa terjadi karena berbagai faktor, diantaranya kemiringan lereng serta tingkat erosi yang menyebabkan tanah- tanah di daerah lereng curam terjadi terus menerus erosi permukaan sehingga terbentuklah tanah-tanah dangkal.

Deskripsi Profil Tanah Boring

6) Plot 6 Untuk tanah boring pada plot ini memiliki tekstur dominan pasir

berlempung dan struktur lemah, kasar dan berbutir. Konsistensi tanahnya tidak lekat. Dari segi warna beragam yaitu abu-abu sangat gelap, abu-abu, cokelat gelap keabuan, abu-abu terang, cokelat terang agak kehijauan. Untuk pH tanahnya dominan 5.

7) Plot 7 Pada plot ini, tanahnya memiliki tekstur dominan debu dan memiliki pH

5. Sementara untuk warna tanahnya beragam mulai dari cokelat tua, cokelat, mocca, kopi hingga kekuningan.

8) Plot 8 Tanah di plot ini bertekstur dominan lempung dan memiliki konsistensi

dominan teguh. Tanahnya memiliki pH 5 dan berwarna merah kekuningan, kemerah-merahan gelap, cokelat pekat, merah kekuningan, hingga cokelat sangat gelap.

9) Plot 9 Tanah yang ditemukan di plot ini didominasi oleh tekstur pasir

berlempung dan memiliki pH 5. Sementara strukturnya yaitu remah-sedang- lemah, remah-kasar-lemah, dan angular blocky-sedang-sedang. Untuk konsistensinya dari tidak lekat hingga sedikit lekat. Warna tanahnya yaitu dari coklat gelap kemerahan dan makin ke bawah semakin cokelat gelap. Kandungan bahan organiknya tergolong tinggi, serta memiliki karatan yang banyak dan jelas.

10) Plot 10 Plot ini memiliki tekstur tanah lempung berdebu, lempung liat berdebu,

hingga debu dan memiliki pH 5. Konsistensi tanahnya tergolong teguh. Untuk warna tanahnya sendiri didominasi oleh warna cokelat gelap.

3. Jalur C (Gunung Putri)

Gambar 4.5: Penampang melintang jalur C

Deskripsi Profil Tanah

11) Plot 11 Tanah yang di temukan pada titik plot ini memiliki tekstur secara umum

dominan bertekstur berpasir, berstruktur Lemah(I), Sedang(II), Kuat(III), semuanya tanpa konsistensi. Tanah yang di temukan berwarna dominan coklat Tua dan terkandung bahan organik dominan sedikit dengan rata-rata memiliki ph 5. Tanah ini tidak di temukan unsur karbonat tetapi ada batas horizon baur. Tanah ini memiliki clay skin sedikit dan Tidak ada mattles Concretion tanah ini sangat lemah dengan ada aktivitas fauna, serta tingkat keretakan tidak di temukan, dan pori-pori tanah yang jumlah sedang dan sedikit, dengan zona perakaran yang Banyak.

12) Plot 12 Tanah yang di temukan pada titik plot ini memiliki tekstur secara umum

dominan bertekstur berpasir, dan aja juga bertekstur pasir berlempung. Serta berstruktur Kuat, memiliki konsistensi gembur, dan berwarna dominan coklat, kekuning-kuningan gelap. Tanah ini terkandung bahan organik tinggi dengan dominan bertekstur berpasir, dan aja juga bertekstur pasir berlempung. Serta berstruktur Kuat, memiliki konsistensi gembur, dan berwarna dominan coklat, kekuning-kuningan gelap. Tanah ini terkandung bahan organik tinggi dengan

13) Plot 13 Tanah yang di temukan pada titik plot ini memiliki tekstur yang berbaur,

berstruktur Sedang-kasar dan memiliki konsistensi Baur berwarna dominan coklat tua, serta terkandung bahan organik - dengan rata-rata memiliki ph 5. kandungan karbon tanah ini tidak ada, memiliki batas horizon Baur. Tanah ini memiliki clay skin Sedang dan Tidak ada mattles, concretion – dan sedikit aktivitas fauna, serta tingkat keretakan yang Sedikit, dan pori-pori tanah Sedikit, dengan zona perakarannya yang Banyak.

14) Plot 14 Tanah yang di temukan pada titik plot ini memiliki tekstur dengan

dominan berdebu, berstruktur lemah, Sedang, Kuat dan tidak memiliki konsistensi, tanah ini berwarna dominan coklat tua dan terkandung bahan organik kecil dengan rata-rata memiliki ph 5. kandungan karbon Tinggi dan memiliki batas horizon Baur. Tanah ini memiliki clay skin Sedikit dan Tidak ada mattles, concretion – dan sedikit aktivitas fauna , serta tingkat keretakan yang Sedikit, dan pori-pori tanah Sedikit, dengan zona perakaran Sedikit.

15) Plot 15 Tanah yang di temukan pada titik plot ini memiliki tekstur secara umum

dominan bertekstur debu, berstruktur Lemah dan tidak memiliki konsistensi, berwarna dominan coklat tua dan terkandung bahan organik Tinggi dengan rata- rata memiliki ph 5. kandungan karbon pada tanah sangat tinggi batas horizon Baur. Tanah ini memiliki clay skin Sedikit dan Tidak ada mattles, concretion – dan seditnya aktivitas fauna, serta tingkat keretakan yang Sedang, dan pori-pori tanah Sedikit, dengan zona perakaran yang Sedikit.

Gambar 4.6: Grafik ketebalan solum jalur C

Berdasarkan gambar di atas dapat diamati bahwa horizon O hanya terdapat di plot 12 dengan ketebalan 30 cm. Pada jalur ini ketebalan horizon A tertinggi berada pada plot 14 dengan ketebalan 60 cm disusul plot 13 dengan ketebalan yang tak jauh berbeda yaitu 50 cm, dan terendah berada pada plot 12 dengan ketebalan yang hanya 10 cm. Sedangkan horizon B secara berurutan dari plot 11 yaitu 13, 60, 35, 38 dan 44 cm . Lalu secara keseluruhan memiliki tebal solum yaitu 31, 70, 85, 98 dan 80.

Deskripsi Profil Tanah Boring

11) Plot 11 Tanah yang ditemukan pada titik plot ini memiliki tekstur berlempung

dan lempung berpasir, berstruktur agak kasar dan lembut. Tanah ini memiliki konsistensi lembab dan berwarna coklat dan abu-abu sangat gelap. Tanah ini mengandung bahan organic sedang dan ber ph rata- rata 5, memiliki karbon sedang tanpa ada sifat permukaan, tidak memiliki ciri khusus,dan Tidak ada Mattles.

12) Plot 12 Tanah yang ditemukan pada titik plot ini memiliki tekstur berdebu,

berstruktur Halus tanah ini memiliki konsistensi Gembur dan berwarna dominan Coklat gelap. Tanah ini mengandung bahan organik Sedikit dan ber ph rata- rata 6, memiliki karbon Sedikit, tanpa ada ciri khusus. Butir-butir tanah mulai mendekati horizon c karena terdapat batu-batu berukuran sedang dan Tidak ada Mattles.

13) Plot 13 Tanah yang ditemukan pada titik plot ini memiliki tekstur berdebu,

berstruktur Halus tanah ini memiliki konsistensi Gembur dan berwarna Coklat gelap dan hitam. Tanah ini mengandung bahan organik Sedikit dan ber ph rata- rata 5, memiliki karbon Sedikit dengan sifat permukaan Berumput serasak ciri khusus tercampur dengan warna diatasnya dan Tidak ada Mattles.

14) Plot 14 Tanah yang ditemukan pada titik plot ini memiliki tekstur lempung

berdebu, tanpa berstruktur. Tanah ini memiliki konsistensi Gembur dan berwarna dominan Coklat Kemerah-merahan gelap. Tanah ini mengandung bahan organik Banyak dan ber ph rata- rata 6, memiliki karbon Sedang sifat permukaan serasak ciri khusus Adanya bercak-bercak hitam dan Mattles Kecil.

15) Plot 15 Tanah yang ditemukan pada titik plot ini memiliki tekstur berdebu,