Daftar Pustaka.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TENTANG ADMINISTRASI DAN TIM PERTIMBANGAN PERIJINAN PENGANGKATAN ANAK
1. Pengertian Administrasi dan Malfungsi Administrasi.
Dalam penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan kenegaraan dalam negara hukum terdapat aturan-aturan hukum tertulis dalam konstitusi
atau peraturan-peraturan yang terhimpun dalam hukum negara. Meskipun un tuk, menyelenggarakan persoalan-persoalan yang bersifat teknis, hukum tata
negara ini tidak sepenuhnya dapat dilaksanakan secara efektif, dengan kata lain hukum tata negara membutuhkan hukum lain yang bersifat teknis.
Hukum tersebut menurut Ridwan. HR adalah Hukum Administrasi negara.
37
Menurut J.B.J.M. Ten Berge yang dikutip dari buku Hukum Administrasi Negara karangan Ridwan HR. yang dimaksud Hukum Adminstrasi Negara
adalah sebagai hukum sekunder yang berkenaan dengan keanekaragaman lebih mendalam dari tatanan hukum publik sebagai akibat pelaksanaan tugas
oleh penguasa. Atas dasar ini tampak bahwa keberadaan hukum administrasi negara seiring sejalan dengan keberadaan negara hukum dan Hukum Tata
37
Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, Rajagrafindo, Jakarta 2006, hal.20.
Negara. Dengan kata lain Hukum Administrasi Negara berkaitan erat dengan kekuasaan dan kegiatan penguasa. Dalam pelaksanaan kekuasaan dan
kegiatan penguasa tersebut maka lahirlah Hukum Administrasi Negara. Mengingat negara merupakan sebagai organisasi kekuasaan, maka
pada akhirnya Hukum Administrasi Negara akan muncul sebagai instrumen pedoman dalam melaksanakan kekuasaan pemerintahan dan sekaligus
sebagai instrumen untuk mengawasi penggunaan kekuasaan pemerintahan. Keberadaan Hukum Administrasi Negara muncul karena adanya
penyelenggaraan kekuasaan negara dan pemerintahan dalam suatu negara hukum, yang menuntut dan menghendaki penyelenggaraan tugas-tugas
kenegaraan, pemerintahan dan kemasyarakatan yang berdasarkan hukum. Pengertian Hukum Administrasi Negara didalamnya tidak dapat
dilepaskan dari pengertian administrasi, karena adminstrasi memegang perangan yang sangat penting dalam penyelenggaraan pemerintahan. Kata
adminstrasi berasal dari bahasa Latin “Administrare” yang berarti to manage. Derivasinya antara lain menjadi “administatio” yang berarti besturing atau
pemerintahan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneisa, administrasi diartikan sebagai:
38
1. Usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara penyelenggaraan organisasi.
2. Usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan kebijakan serta mncapai tujuan.
3. Kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan.
38
Kamus Besar Bahasa Indonesia,Edisi Kedua, Balai Pustaka, Jakarta 1994, hal.8.
4. Kegiatan kantor dan tata usaha negara. Menurut Achmad Ichsan apabila komunikasi adminstrasi diwujudkan
dalam bentuk peraturan kekaryawanan dalam arti materiil baik yang bersifat heteronom ialah perundang-undangan yang mengikat pihak yang
bersangkutan seperti yang tercakup dalam hukum kepegawaian pemerintahan maupun yang bersifat otonom, ialah perundang-undangan yang
dapat dikesampingkan dengan persetujuan para pihak yang bersangkutan seperti yang terdapat dalam hukum perburuhan serta dalam arti formil dan
proseduril, penetapan acara dan prosedur kerja dalam melaksanakan dan merealisasikan organosasi kerja dan manejemen kerja kekaryawanan
berdasarkan perundang-undangan, dalam hal ini administrasi dapat diartikan sebagai organization dan manejemen. Dalam hal ini administrasi memiliki
pengertian yang berbeda sama sekali dengan pengertian administrasi sehari- hari, sehingga terjemahan adminstrasi sebagai tata usaha yang akan
memberikan pengertian yang sangat sempit dan tidak dapat digunakan. Pengertian administrasi dapat diterjemahkan dalam tata pelaksanan
dengan keterangan bahwa didalamnya tercakup disamping pengertian tata dalam arti organisasi dan menejemen juga dalam arti kata hukumnya,
sedangkan pelaksanaan menunjukkan realisasi dalam melaksanakan tata tersebut. Sehingga administrasi disini dapat diartikan administrasi publik juga
dapat berarti administrasi bisnis yang didalamnya mencakup pengertian tentang ketatalaksanaan. Ketatalaksanaan dapat diberikan arti sebagai suatu
sistem kerja dalam rangka penyelesaian suatu pekerjaan yang didalamnya memuat tata kerja dan prosedur kerja. Katatalaksanaan sebagai upaya
penataan dan pengaturan secara tertib dan teratur mengenai cara-cara
pelaksanaan seluruh tugas dan fungsi dalam berbagai bidang kegiatan pemerintah merupakan salah satu aspek yang penting dalam
penyelenggaraan administrasi negara. Tujuannya adalah agar kegiatan aparatur pemerintah dapat terlaksana secara berdaya guna dan berhasil
guna, dalam arti dapat mencegah pemborosan dan kebocoran serta menjamin kejelasan proses dan penyelesaian kegiatan, oleh karena masalah
ketatalaksanaan selalu menjadi salah sasaran pendayagunaan aparatur pemerintah.
Istilah administrasi yang berasal dari bahasa Latin “administrare” lebih mencerminkan fungsi dari pada negara modern sesudah perang dunia ke II
dari pada istilah “Tata Pemerintahan” dan “Tata Usaha Negara”,
39
. Kata administrasi sering digunakan bahkan sangat lekat dengan kata negara yang
bila digabung menjadi administrasi negara. Menurut Prajudi Admosudirdjo mengemukakan bahwa administrasi negara mempunyai tiga arti, yaitu:
1. sebagai salah satu fungsi pemerintahan. 2. sebagai aparatur dan aparat pemerintah.
3. sebagai penyelenggara tugas pekerjaan pemerintah yang memerlukan kerja sama secara tertentu.
40
Menurut Bintoro Tjokroamidjoyo administrasi negara adalah manejemen dan organisasi dari manusia-manusia dan peralatannya guna
mencapai tujuan-tujuan pemerintah.
41
Bahsan Mustafa mengartikan administrasi negara sebagai gabungan jabatan-jabatan yang dibentuk dan
39
Philipus M.Haddjon, R.Sri Soemantri Martosoewignyo, Sjachman Basah, Bagir Manan, H.M. Laica Marzuki, J.B.J.M. ten Berge, P.J.J. van Buuren, F.A.M. Struink, Pengantar Hukum Administrasi
Indonesia, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2007, hal.2.
40
Prajudi Admosudirdjo, Hukum Administrasi Negara, Ghalia, Jakarta, hal.11.
41
Bintoro Tjokroamidjoyo, Pengantar Administrasi Pembangunan, LP3ES Ghalia, Jakarta, 1974, hal.11.
disusun serta diserahi tugas melakukan sebagian dari pekerjaan pemerintah dalam arti luas, yang tidak diserahkan kepada badan-badan pembuat
undang-undang dan badan-badan kehakiman.
42
2. Hubungan Administrasi dengan Peraturan Kebijakan.