Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang obyek yang diteliti, keadaan, atau gejala –
gejala lainnya.
59
Dengan suatu penelitian yang deskriptif, maka hasil – hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat
memberikan gambaran secara menyeluruh dan sistematis mengenai upaya perlindungan dan konsep hak cipta di kalangan
seniman tari Yogyakarta. Dikatakan analitis karena terhadap data yang diperoleh selanjutnya akan dilakukan analisis dari aspek
yuridis dan sosio ekonomis terhadap upaya yang dilakukan oleh seniman tari dalam upaya untuk melindungi hasil karya ciptanya.
3. Jenis dan Sumber Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer yang dihasilkan dari penelitian terjun ke lapangan yang diperoleh
langsung dari komunitas Seniman Tari Yogyakarta. Adapun komunitas Seniman Tari Yogyakarta yang dijadikan narasumber
dalam penelitian ini adalah Seniman Tari Yogyakarta yang menggeluti seni tari yang bersifat Tradisional Klasik dan Seni tari
Kontemporer atau Kreasi Baru berkaitan dengan pandangan seniman tari tentang perlindungan hukum karya seni tari, dan data
sekunder yaitu data yang diperoleh berdasarkan studi kepustakaan. Melalui studi kepustakaan ini diusahakan pengumpulan data dengan
mempelajari buku – buku, majalah, surat kabar, artikel dari internet,
59
Soerjono Soekanto, Op. Cit, Hlm. 10.
serta referensi lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Data sekunder dalam penelitian ini mencakup:
1. Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti, yaitu Undang – undang
No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta serta peraturan terkait di bawahnya dan ketentuan – ketentuan lain yang mempunyai
korelasi dengan permasalahan yang akan diteliti. 2.
Bahan hukum sekunder merupakan bahan hukum yang erat hubungannya dengan bahan hukum primer yang dapat membantu
menganalisa dan memahami bahan hukum primer seperti buku – buku referensi, hasil – hasil penelitian, karya ilmiah yang relevan
dengan penelitian ini. 3. Bahan hukum tersier merupakan bahan hukum penunjang yang
mencakup bahan yang memberi petunjuk atau informasi, penjelasan terhadap bahan hukum primer maupun sekunder seperti
kamus bahasa, kamus ilmiah, surat kabar, media informasi dan komunikasi lainnya.
4. Metode Pengumpulan Data
Bagaimana memperoleh data adalah persoalan yang khusus membicarakan teknik – teknik pengumpulan data. Apakah seorang
peneliti akan menggunakan questioner, interview, observasi bisas, teset, eksperimen, koleksi atau metode lainnya atau kombinasi dari
beberapa metode itu, semuanya harus mempunyai dasar – dasar yang beralasan.
60
Di dalam penelitian ini, untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang diharapkan, maka peneliti menggunakan dua
teknik pengumpulan data, yaitu: 1 Penelitian kepustakaan library research
Penelitian kepustakaan ini menghasilkan data sekunder. Penelitian kepustakaan dimaksudkan untuk membandingkan
antara teori dan kenyataan di lapangan. Melalui studi kepustakaan ini diusahakan pengumpulan data dengan
mempelajari buku-buku, tulisan-tulisan, surat kabar, artikel dari internet, serta referensi lain yang berhubungan dengan
penelitian ini. 2 Penelitian Lapangan Field research
Penelitian lapangan ini menghasilkan data primer. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan cara wawancara
interview. Kegiatan wawancara dilakukan sebagai upaya untuk mengumpulkan data guna mendukung dan menunjang
data sekunder yang berasal dari penelitian kepustakaan. Wawancara adalah cara untuk memperoleh informasi denga
bertanya langsung pada yang diwawancarai.
61
60
Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid I, Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1983, hal 67.
61
Rony Hanitijo Soemitro, Op Cit, hal 35.
Di dalam teknik pengumpulan data pada penelitian lapangan ada beberapa teknik wawancara, yaitu
62
: a. Wawancara tidak terarah non directive interview.
Disebut juga wawancara tidak terpimpin. b. Wawancara terarah directive interview. Disebut juga
wawancara terpimpin. c. Wawancara yang difokuskan focused interview.
d. Wawancara mendalam depth interview. e. Wawancara yang diulang – ulang repeated interview
Teknik wawancara yang dipakai dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara bebas terpimpin yaitu dengan
mempersiapkan terlebih dahulu pertanyaan – pertanyaan sebagai pedoman tetapi masih dimungkinkan adanya variasi
– variasi pertanyaan yang disesuaikan dengan situasi ketika wawancara dengan menggunakan kuisioner.
Penelitian lapangan antara lain bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendapat seniman terhadap perlindungan hak cipta karya
seni tari menurut Undang – Undang Hak Cipta No 19 Tahun 2002 dan upaya apa yang dilakukan oleh seniman tari di Yogyakarta
dalam rangka melindungi karya cipta mereka.
62
Sutrisno Hadi, Ibid, hal 59-62.
5. Lokasi Penelitian, Populasi dan Sampling