Gerakan Pokok Mesin

8.3.1 Gerakan Pokok Mesin

Ketikan pakan selesai

Tenun

disisipkan, kamran bergerak ke arah yang berlawanan menuju Sejumlah helai benang lusi yang posisi dasar, yaitu tidak

membentuk lembaran (2) membentuk celah atau mulut digulung pada beam lusi (2), lusi. Posisi ini biasa juga disebut kemudian dibentangkan melalui mulut tertutup (III). Pada posisi rol gandar belakang (3), mata ini benang pakan dirapatkan gun (4-5), sisir (6). Pembawa kearah ujung kain.

pakan (11) disisipkan sambil merentangkan pakan (7) yang

Langkah IV : Pengetekan ditarik dari gulungan kelos (8)

Pakan (Weft beat up)

diantara ujung kain (9) dan sisir. Pada mesin tenun teropong

Benang pakan terakhir yang atau multifase, pakan dilepaska disisipkan didorong (beaten up) dari gulungan yang terdapat oleh sisir (6) pada ujung kain A

didalam teropong itu sendiri. Langkah berikutnya :

Setiap pengetekan oleh sisir, rol Kamran (5), yang posisinya penarik atau gandar parut (12) maksimal diatas diturunkan ke akan menari kain yang sudah posisi terendah, sedangkan terbentuk dan juga benang lusi kamran (4) yang posisinya yang ada pada beam (1) dan maksimal dibawah akan kemudian digulung pada rol terangkat.

penggulung kain (tidak Kemudian langkah II2, III2, dan diperlihatkan ) IV2 pada putaran engkol Bagian-bagian utama mesin berikutnya akan membentuk tenun seperti kawat gun (4-5), silangan yang ke 2

pembawa pakan (11), sisir Untuk membentuk suatu kain tenun (6) disetel menjadi suatu tenun dibutuhkan tiga unsur, gerakan yang terpadu dan yaitu :

selaras oleh suatu sistem

1. Kawat gun / kamran (N4 dan mekanik. Gerakan kamran N5) untuk membentuk mulut selaras dengan gerakan lusi

pembukaan mulut lusi. Suatu pengendali sistem (cam) pembukaan mulut lusi. Suatu pengendali sistem (cam)

Gambar 8.2 Bagian-bagian Utama Mesin Tenun

Pembawa pakan dapat pakan, yang akan digerakkan dengan cam, per/ menghentikan mesin bila ada pegas atau udara yang lusi / pakan putus. bertekanan tinggi atau dengan Sumber gerakan lusi berasal cara lain. Pada mesin tenun jet dari motor listrik yang (semburan), pakan disisipkan putarannya diteruskan kemesin dengan semburan udara (airjet) melalui kupling penggerak. atau semburan air (waterjet)

Perkembangan lebih lanjut mesin dilengkapi dengan

x Mekanisme Pelengkap bermacam alat pengaman, yang akan menghentikan mesin bila

Benang lusi yang diulur ada peralatan mekanik yang dikendalikan oleh “peralatan gagal berfungsi. Agar peralatan penguluran lusi” dan kain yang bekerja dengan sempurna, dibentuk dikendalikan oleh sistem pengaman yang efisien peralatan penggulung kain.

diterapkan secara optimal. Benang lusi dan pakan dikontrol oleh otomatis lusi dan otomatis

8.3.2 Diagram Engkol

- sisir mengetek - Gun bergerak naik turun Engkol adalah suatu bagian dari - Pembukaan mulut lusi poros engkol yang akan - Pembawa pakan disisipkan /

merubah putaran porosnya

diluncurkan

yang juga memutarkan bagian lengan engkol. Melalui lengan Untuk menunjukkan posisi engkol ini, gerakan berputar putaran engkol dan poros diubah menjadi gerak hubungannya dengan keempat berayun lade.

kejadian diatas dibuat suatu Dalam satu siklus putaran sistem penggambaran yang engkol terjadi satu kali disebut “diagram engkol” peluncuran pakan yang berarti (gambar 8.3). terjadi satu kali.

Gambar 8.3

Diagram Engkol Anyaman Polos

Pada diagram ini poros engkol - pada titik 180 0 , engkol berputar tidak searah denang

berada pada titik mati gerak jarum jam

belakang

- pada titik 0 0 , engkol berada - pada titik 270 0 , engkol pada titik mati depan

berada pada titik mati atas. - pada titik 90 0 , engkol pada

titik mati bawah Hubungan posisi poros engkol dengan gerakan, pengetekan, gerakan naik turun gun, gerakan titik mati bawah Hubungan posisi poros engkol dengan gerakan, pengetekan, gerakan naik turun gun, gerakan

s.d 360 0 .

I. Langkah Ayunan Sisir

III. Ruang untuk Pembawa

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

GANGGUAN PICA(Studi Tentang Etiologi dan Kondisi Psikologis)

4 75 2