L =N ( S d ) S kecepatannya tinggi, tetapi lapisan-lapisan benang tersebut

2 L =N 2 ( S d ) S kecepatannya tinggi, tetapi lapisan-lapisan benang tersebut

2 = 2 1000 ( 3 . 14 . 10 ) 8 hanya terurai lapis demi lapis,

cm/menit sesuai dengan kecepatan = 32400 cm/menit

jalannya teropong (shuttle).

Gulungan benang pada proses mudah putus, dengan demikian pemaletan pada umumnya cacat kain karena benang menrupakan gulungan sejajar pakan dapat dicegah. dan bersilang yang bentuk

gulungannya merupakan 1) Tujuan Proses Pemaletan

kerucut pada kedua pangkalnya atau hanya pada pangkal Tujuan proses pemaletan bagian akhir saja, yang mana adalah membuat gulungan tergantung dari type mesin benang pakan dengan volume palet, macam teropong dan type yang seoptimal mungkin sesuai mesin tenun yang digunakan.

dengan standar ukuran yang Pada proses pemaletan juga ditetapkan sehingga dapat terjadi proses penyempurnaan meningkatkan mutu dan mutu benang, agar pada proses efesiensi produksi pada proses pertenunan, benang pakan tidak pertenunan.

Gambar 7.26 Bentuk gulungan benang pakan

2) Bentuk Bobin Palet

x Bobin Palet Biasa Bobin palet ini biasanya

Bobin palet yang akan digunakan pada mesin digunakan pada proses tenun biasa (ordinary) yaitu pemaletan bermacam-macam

mesin tenun yang tergantung dari jenis dan type

pergantian pakan dilakukan mesin tenun yang digunakan.

secara manual. Bobin palet pada umumnya dibuat dari kayu atau plastik yang keras.

Gambar 7.27 Bobin Palet Biasa

- Bobin Palet Peraba Elektrik logam. Bobin palet ini Bobin palet pada kepala

digunakan pada mesin bobin terdapat cincin-cincin

tenun otomatis pergantian

dan pada bagian palet dengan peraba pakan pangkalnya dilapisi dengan

elektrik.

Gambar 7.28 Bobin Palet Peraba Elektrik

x Bobin Palet Peraba Mekanik pada mesin tenun - Bobin palet yang pada

otomatis pergantian kepala bobin terdapat

palet dengan peraba cincin-cincin. Bobin ini

pakan mekanik. biasanya digunakan

Gambar 7.29 Bobin Palet Peraba Mekanik

- Bobin palet yang pada digunakan pada mesin bagian pangkal terdapat

tenun otomatis lubang peraba pakan.

pergantian teropong Bobin ini biasanya

dengan peraba mekanik.

Gambar 7.30

Bobin Palet Shuttle Change Peraba Mekanik

x Bobin Palet Foto Elektrik pada mesin tenun otomatis Bobin palet pada kepala

pergantian palet atau bobin terdapat cincin-cincin

pergantian teropong dengan dan pada pangkal bobin

peraba foto elektrik. terdapat lubang-lubang. Bobin palet ini digunakan

Gambar 7.31 Bobin Palet Peraba Foto Elektrik

- Mesin Palet bak minyak dengan poros berdiri Ditinjau dari konstruksi atau - Mesin Palet bak minyak bekerjanya, mesin palet dapat

3) Mesin Palet (Pirn Winder)

dengan poros datar/rebah digolongkan menjadi :

- Mesin Palet bak minyak - Mesin Palet berbentuk

tanpa poros

corong - Mesin Palet otomatis - Mesin Palet dengan rol kerucut

Dalam hal ini akan dijelaskan - Mesin Palet dengan bak dari salah satu jenis mesin palet minyak

yaitu Mesin Palet Otomatis Merk MURATA buatan Jepang.

7.3.3.1 Mesin Palet Otomatis

Otomatisasi pada mesin-mesin dikembangkan karena untuk mengejar produksi yang tinggi dengan menjalankan mesin pada efisiensi yang tinggi dan membutuhkan pelayanan dari tenan manusia yang sedikit mungkin. Mesin palet otomatis ditandai dengan penggantian bobin palet penuh dengan bobin palet kosong secara otomatis, tanpa mesin berhenti, sehingga operator melayani mesin tersebut hanya pada waktu ada benang putus, pemasangan palet-palet kosong dan pengambilan palet-palet penuh saja. Dengan perkembangan teknologi, otomatisasi semakin dikembangkan dan banyak sekali macamnya dengan keistimewaan sendiri-sendiri. Bahkan kemudian dibuat mesin palet yang unitnya terdiri dari

115 spindel, sedang spindelnya selama penggulungan benang sampai penuh, bergerak mengelilingi mesin satu kali dan diganti dengan palet kosong pada satu tempat tertentu type mesin tersebut terkenal dengan sebutan “Long Quiler” yang dilengkapi dengan alat penyambung benang putus secara otomatis pada setiap spindelnya. Mesin palet otomatis dengan 4 spindel dikembangkan oleh Murata dengan type 100’s dan 110’s Fully Automatic Weft Pirn Winder, seperti yang tertera pada gambar. Pada mesin ini pemasangan bobin pada spindelnya dengan sistem tekan pada kedua ujung pangkalnya. Sistem penggulungannya yaitu bobin diputar tetap dengan pengantar benang bergerak maju mundur sambil sedikit demi sedikit digeser dari pangkal sampai keujungnya.

Gambar 7.32 Full Automatic Weft Pirn Winder Type 110’s Murata

Mekanisme penggeraknya eksentrik, ang terlihat pada terletak didalam bak minyak, gambar. terdiri dari roda-roda gigi dan

Gambar 7.33

Mekanisme Penggerak Mesin Palet Otomatis

“MURATA” Type 100’s

1. Mekanisme Gerakan Mesin - Gerakan Pengatur Tebal Palet Otomatis “MURATA”

Gulungan (Diameter Type 100’s.

Gulungan)

Pada mesin palet ini terdiri - Gerakan Penggulungan dari

Benang Cadangan yaitu :

- Gerakan Penjalan dan - Gerakan Pengatur Pemberhenti (Starting And

Tegangan

Stopping) - Gerakan Otomatis Benang - Gerakan Penggulungan dan

Putus

a. Gerakan Starting And - Gerakan Otomatis Gulungan

Pengantar Benang

Stopping (Penjalan dan Penuh/Pergantian Palet

Pemberhenti)

Bila Switch pada “ON” maka Driving Pulley (3595-2). Bila Elektromotor akan berputar

Handel pada posisi mesin dan jika Handel pada posisi

jalan maka Belt akan mesin ber-Belt akan terletak

berpindah dari Loose Pulley pada Loose Pulley (507),

(507) ke Driving Pulley sehingga Elektromotor akan

(3595-2) dan kulit rem akan tetap berputar dan kulit

membuka sehingga mesin rem(3579) akan mengerem

akan jalan.

Gambar 7.34 Starting and Stopping

b. Gerakan Penggulungan dan terpasang pada Spindel Pengantar Benang

akan berputar menggulung Driving Shaft (505-2) akan

benang.

berputar jika Handel pada Spindel (521 dan 515) posisi mesin jalan, pada

mempunyai pengantar

Driving Shaft (505-2) benang yang terpasang mempunyai Roda Gigi (511)

pada poros (613), demikia yang akan memutarkan

pula Spindel (522 dan 515) Poros Spindel (521,522,515)

mempunyai satu pengantar dengan perantaraan Roda

yang terpasang pada poros Gigi (524,520), bobin yang

(613-1).

Gambar 7.35 Diagram Mekanisme Gerakan

Kedua poros pengantar (613,613-1) digerakkan bolak-balik oleh eksestrik (1044-X) dengan gerakan yang berlawanan arah. Eksentrik tersebut diputarkan oleh Driving Shaft (505-2) dengan perantaraan Gigi Cacing (512) dan Roda Gigi (1043). Untuk penggeseran pengantar benang sedikit demi sedikit dari pangkal sampai keujung palet pada poros pengantar (613) mempunyai gigi panjang yang berhubungan dengan gigi (1036), jadi poros (613)

sambil bergerak bolak-balik diputar sedikit demi sedikit oleh gigi (1036) setiap satu gerakan bolak-balik. Poros pengantar (613) diluar kotak diperpanjang oleh spil yang membawa pengantar benang. Spil-spil (Traversebar 614) ini mempunyai ulir sepanjang batangnya. Dengan berputarnya Traverse bar (614) pengantar benang akan bergearak maju sedikit demi sedikit bergeser dari pangkal sampai keujung Traverse bar (614).

pengantar benang akan

c. Gerakan Otomatis Gulungan dapat kembali dengan cepat Penuh

kepangkalnya, setelah Pada bagian depan terjadi pergantian palet yang Traverse Guide Bracket

penuh dengan palet yang (620), ditekan oleh per (619)

kosong maka penggulungan sehingga apabila gulungan

dan pengantar akan mulai benang sudah penuh maka

bekerja lagi.

ujung Traverse Bar Bracket Di bawah pangkal bobin (620) akan menumbuk pisau yang akan memotong Shaft Head (58) sehingga

benang dari bobin yang Stop Lever (67) akan

telah penuh, yang sudah mengungkit Traverse Guide

dijatuhkan kebawah, yang (621) keatas terbebas

ujungya sebelumnya dijepit hubungannya dengan ulir

diantara spidel dan pengkal pada Traverse Bar (620)

bobin.

dan dari kekuatan Per tadi

Gambar 7.36 Otomatis Gulungan Penuh

Gambar 7.37 Gerakan Pergantian Palet

d. Gerakan Pengatur Tebal Gulungan Seperti diketahui bahwa benang pakan harus digulung dalam palet dengan diameter yang besarnya tertentu, yaitu sesuai dengan teropong yang digunakan dan nomor benangnya. Apabila nomor benang yang dipalet diganti atau dirubah, maka untuk mencapai diameter gulungan yang sama, perlu diadakan perubahan kecepatan geseran dari pengantar benang. Untuk benang-benang yang lebih kasar memerlukan pergeseran yang lebih cepat dari pada benang-benang yang lebih halus. Sebab apabila pergeserannya sama, benang-benang kasar

akan menghasilkan diameter yang lebih besar dari pada benang halus. Untuk mempercepat dan memperlambat pergeseran pada mesin diperlengkapi dengan Adjusting Hand Wheel (571) yang mempunyai angka skala. Makin besar angka skala yang distel pada adjustment wheel (571), berarti makin cepat pergeseran pengantar benang tersebut. Pada Spidle (521) mempunyai Gigi Cacing (525) yang akan memutarkan Feed Worm Wheel (553) dan pada gigi tersebut mempunyai pena yang dapat membawa Ratchet Feed Lever (549) dan memutarkan Feed Ratchet Wheel (532). Jumlah gigi Ratchet yang akan menghasilkan diameter yang lebih besar dari pada benang halus. Untuk mempercepat dan memperlambat pergeseran pada mesin diperlengkapi dengan Adjusting Hand Wheel (571) yang mempunyai angka skala. Makin besar angka skala yang distel pada adjustment wheel (571), berarti makin cepat pergeseran pengantar benang tersebut. Pada Spidle (521) mempunyai Gigi Cacing (525) yang akan memutarkan Feed Worm Wheel (553) dan pada gigi tersebut mempunyai pena yang dapat membawa Ratchet Feed Lever (549) dan memutarkan Feed Ratchet Wheel (532). Jumlah gigi Ratchet yang

kedudukan Ratchet Feed Lever (549). Kedudukan

Lever (532) akan dapat Ratchet Feed Lever dapat

memutarkan jumlah gigi diatur dengan menyetel

Ratchet lebih banyak, Adjust Handle Wheel (571),

sehingga pergeseran bila Adjust Handle Wheel

benang lebih besar. (571) distel pada angka

Gambar 7.38 Pengatur Tebal Gulungan

e. Gerakan Penggulung diperlegkapi dengan Benang Cadangan

peralatan otomatis Gulungan cadangan benang

pergantian palet (Cop ini diperlukan apabila mesin

Change) atau pergantian tenun yang digunakan

teropong (Shuttle Change).

Gulungan benang cadangan balik (Traverse ini disebut “Bunch”, Ada 2

Bunching), dimana macam bentuk Bunch yaitu :

benang digulung diatas

1. Penggulungan setempat palet dengan pengantar (Traverseless Bunching),

benang bergerak bolak- dimana benang balik. digulungan diatas palet Panjang benang cadangan ini dengan pengantar tergantung lebar sisir mesin benang tidak bergerak tenunnya (ukuran mesin) yaitu 3 bolak-balik.

kali lebar sisir ditambah 70 cm.

2. Penggulungan dengan

gerak pengantar bolak-

Gambar 7.39

Gulungan Benang Cadangan “Bunch”

(A)

(B)

(C)

(D)

Gambar 7.40

A, B, C, D, E. Peralatan Gerakan Gulungan Benang Cadangan (Bunch)

Gerakan pengatur panjang Holder (621) akan berhubungan gulungan cadangan ini pusat dengan ulir Traverse Bar (611) gerakannya adalah dari Poros sehingga pengantar benang Eksentrik Pengantar benang akan bekerja menggeser (1044-X), dengan perantaraan benang. Layer Locking Gear (1045-1), Layer Locking Cam (526) Bunch

f. Pengatur Tegangan Motion Gear (546), Connecting

Benang yang akan digulung Lever (603) yang akan

pada mesin palet berbentuk memutarkan Ratchet Wheel

coner dipasangkan pada (592).

pegangan. ujung benang Pada saat mulai penggulungan

ditarik dilewatkan pada benang cadangan, setiap satu

pengatur tegangan dan kali putaran dari Bunch Motion

peraba otomatis benang Gear (546) akan menggerakkan

putus (compensator). gigi ratchet satu gigi, pada Fungsi pengatur tegangan ratchet mempunyai nock yang adalah : makin lama nock tersebut

1. Mengatur tegangan benang mendekati Pawl Bracket (585)

agar benang mendapat dan akan megangkat Pawl

tegangan dan kekerasan Bracket sehingga Half Nut Piece

gulungan yang cukup atau gulungan yang cukup atau

pertenunan.

gulungan yang ditetapkan sehingga gulungan benang Standar tegang pada proses tidak mudah rusak pada pemaletan berkisar antara 1 – 2 proses pertenunan. Selain gram/tex. itu juga untuk menghasilkan Untuk mengatur tegangan volume atau panjang benang pada proses pemaletan benang yang optimal.

dapat dilakukan dengan

2. Meningkatkan mutu benang mengatur kekerasan per spiral dalam hal kebersihan dan yang menjepit piringan atau menghilangkan bagian ring/cincin pemberat pengatur benang yang lemah tegangan. sehingga dapat Alat pengatur tegangan dapat meningkatkan mutu dan dilihat pada gambar 7.41.A, B,

C, D, E.

Gambar 7.41 A

Pengatur Tegangan Tension Washer

Gambar 7.41 B Pengatur Tegangan

Gambar 7.41 C Pengatur Tegangan Pegas (Per Spiral)

Gambar 7.41 D Pengatur Tegangan (Per Spiral)

Gambar 741 E Arah Jalan Benang pada Pengatur Tegangan

7.3.3.2 Pemeliharaan Mesin

silinder, cakra, yang

ditempatkan pada rak hani Pemeliharaan pada mesin Palet (creel). meliputi :

Palet.

Kalau jumlah benang yang akan

1. Pembersihan spindle setiap ditenun sedikit misalnya untuk hari.

membuat kain pita atau

2. Pembersihan tension device permadani, maka benang lusi setiap hari.

tidak perlu dihani tetapi dapat

3. Pembersihan sensor benang langsung ditarik dari rak hani putus setiap hari.

(creel) dan terus ditenun asal

4. Pembersihan motor dengan jumlahnya lusi lebih dari kecil

V beltnya setiap hari. atau paling banyak sama

5. Pembersihan bagian penyua dengan kapasitas rak hani. pan setiap hari.

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

GANGGUAN PICA(Studi Tentang Etiologi dan Kondisi Psikologis)

4 75 2