Proses Penghanian Maka berdasarkan tersebut di
7.4 Proses Penghanian Maka berdasarkan tersebut di
(Warping)
atas, maka cara penghanian dapat digolongkan sebagai
7.4.1 Tujuan Proses berikut :
x Penghanian langsung dari bobin yang ditempatkan Tujuan proses penghanian
Penghanian
pada rak hani ke bum tenun adalah untuk menggulung
tanpa melalui larutan kanji. benang lusi dengan arah x Penghanian sementara : gulungan sejajar pada bum hani - Menghani langsung dari (bum lusi) atau (bum tenun).
bobin-bobin yang Benang yang akan digulung
ditempatkan pada rak hani dapat berasal dari gulungan
ke bum lusi atau bum hani, benang bentuk kerucut (cone),
kemudian dari beberapa kemudian dari beberapa
panjang dari panjang kain - Menghani langsung dari
yang akan dibuat. bobin-bobin yang
gulungan ditempatkan pada rak hani
benang pada bum tenun ke bum hani setelah
harus rata.
melewati larutan kanji. Kemudian dari beberapa
lurus dengan pika bum. bum hani ( warp beam) dilakukan
terpasang simetris pada penggulungan/penyatuan
pipa bum tenun atau sisa kebum tenun.
ujung pipa bum tenun di luar Pada proses penghanian piringan kanan dan kiri sama
dilakukan proses penggulungan
panjang.
dengan : panjang tertentu, lebar
tertentu, jumlah lusi tertentu dan
7.4.3 Pemilihan Gulungan
tegangan yang sama. Yang
Benang
pada
kesemuanya hal tersebut
Bobin
disesuaikan dengan rapot hanian atau harus sesuai Pada proses penghanian, dengan persyaratan kain yang gulungan benang yang akan akan dibuat.
dihani dapat langsung berasal Persyaratan gulungan benang dari pabrik pemintalan.
pada bum tenun yang iap/baik Gulungan benang dari untuk digunakan :
pemintalan dapat langsung yang digunakan pada proses
digulung harus sama penghanian dan ada yang di panjang
rewinding terlebih dahulu sebelum digunakan.
digulung harus sejajar Gulungan benang yang berasal dari pabrik pemintalan dan
bum tenun harus seoptimal langsung digunakan pada mungkin
proses penghanian mempunyai kelemahan-kelemahan sebagai
hani/tenun mempunyaii berikut : kekerasan yang cukup atau x Besar gulungan benang setiap lapis gulungan kadang-kadang tidak sama, benang mempunyai sehingga penggantian tegangan yang sama
gulungan benang sering dilakukan dengan waktu
tenun harus lebih lebar dari habis yang tidak sama, pada lebar cucukan pada
dengan demikian maka sisir tenun.
stppage (berhentinya mesin) stppage (berhentinya mesin)
penerikan seperti ini mempunyai x Gulungan benang yang tidak kelemahan sebagai berikut :
sama besar akan x Kecepatan penarikan mengakibatkan tegangan
benang tidak dapat tinggi, tidak sama selama karena bobin ikut berputar, penghanian.
sehingga kalau x Penggantian
kecepatannya tinggi bobin benang yang sering akan bergelar dan akan dilakukan akan mengganggu kerataan mengakibatkan
gulungan
benang.
memperbanyak sambungan x Tegangan benang selama benang dan akan proses tidak sama. mempengaruhi mutu Tegangan yang terjadi pada (kwalitas) kain. Sambungan
waktu diameter gulungan, yang banyak akan berbeda dengan pada waktu memperbesar kemungkinan
diameter gulungan benang putus lagi karena
mengecil.
sambungan yang kurang x Karena massa gulungan baik.
benang, maka diperlukan x Kesalahan yang terjadi di
gaya tarikan yang besar. pemintalan akan terbawa ke
Jika gaya tarikan yang bum tenun, sehingga akan
diperlukan ini melampaui mengganggu proses kekuatan benangnya, maka penenunan dan akan benang akan putus. menurunkan mutu kain.
x Jika penarikan benang berhenti, gulungan benang
7.4.4 Cara Penarikan Benang
akan terus berputar karena adanya gaya centrifugal.
Ada dua cara penarikan benang Keadaan ini akan dari bobin yang ditempatkan
menimbulkan kesulitan pada pada rak hani (creel) :
proses penghanian. x Volume gulungan benang biasanya kecil, sehingga harus sering mengganti bobin, yang mengakibatkan
7.4.4.1 Penarikan
Benang
stppage besar dan efisiensi
Tegak Lurus dengan
turun.
Poros Bobin
Walaupun cara penerikan Cara penarikan seperti ini tersebut di atas mempunyai biasanya digunakan pada kelemahan, kadang-kadang gulungan benang yang masih dilakukan pada keadaan Walaupun cara penerikan Cara penarikan seperti ini tersebut di atas mempunyai biasanya digunakan pada kelemahan, kadang-kadang gulungan benang yang masih dilakukan pada keadaan
membuat kain yang 7.4.5 Mesin Hani Seksi
menggunakan benang-benang
Silinder (Cylinder
filamen atau benang-benang
Sectional Warping
mempunyai permukaan licin
Machine)
sehingga gulungan benang dibuat dalam bentuk bobin Mesin hani ini proses cakra di samping itu bila jumlah penghaniannya dilakukan pesanan kain kecil atau dengan membagi benang lusi perusahaan-perusahaan kecil.
menjadi seksi-seksi. Misalnya benang lusi yang harus dihani
7.4.4.2 Penarikan
6000 helai dengan lebar 180 Sejajar (Segaris) cm, maka proses
Benang
dengan Poros Bobin
penghaniannya dilakukan dengan membagi benang-
Cara penarikan seperti ini benang lusi tersebut menjadi biasanya digunakan pada 10 seksi setiap seksi terdiri dari gulungan benang yang 600 helai dengan lebar 18 cm. berbentuk kerucut (cone), cara Kemudian dari 10 bum hani penarikan ini lebih baik dari disatukan ke dalam bum tenun pada cara penarikan yang tegak dengan lebar bum 180 cm lurus dengan poros bobin, menggunakan ”Beaming karena beberapa kelemahan- Machine”. kelemahan tersebut di atas dapat diatasi/dihilangkan.
7.4.5.1 Bagian-bagian Peralatan Mesin Hani Seksi Silinder
(a) Gambar perspektif
(b) Pandangan samping dan atas mesin
Gambar 7.42
Cylinder Sectional Warping Machine
Keterangan : oleh penggeraknya, sehingga
1. Creel untuk menjaga agar tegangan
2. Sisir silang benang pada bum hani selalu
3. Sisir Ekspansi tetap sama, baik pada waktu
4. Bum hani diameter gulungan benang pada bum hani kecil maupun besar,
7.4.5.2 Proses Menghani
pada mesin tersebut diperlengkapi peralatan
Gulungan benang yang telah pengatur kecepatan putar bum siap dikerjakan dipasang pada hani. Apabila diameter gulungan rak hani (creel) (1) sesuai benang bertambah besar, dengan corak lusi yang telah kecepatan putaran bum hani direncanakan.
semakin lambat.
Ujung-ujung benang dari creel Gulungan-gulungan pada bum ditarik kemudian dilewatkan sisir hani kemudian disatukan dan silang (2) yang berfungsi untuk digulung pada bum tenun mensejajarkan setiap helai menggunakan mesin Beaming. benang. Selanjutnya benang dilewatkan pada sisir ekspansi (3) kemudian digulung pada bum hani (4). Bum hani diputarkan secara langsung
7.4.6 Mesin Hani Seksi Kelemahan dari mesin ini Kerucut (Cone adalah :
Sectional Warping Machine)
benang pada bum kadang- kadang tidak sama besar.
Proses penghanian dilakukan dengan menggulung benang-
produksi (produksi besar- benang lusi dalam bentuk band-
besaran).
band (tapes) pada tambur (tromel). Band-band benang lusi
tersebut digulung berjajaran
7.4.6.1 Bagian-bagian mesin
satu dengan lainnya, sehingga
hani seksi kerucut
selebar bum tenun. Banyaknya
benang lusi yang digulung x Rak Hani (Creel) dalam seluruh band-band x Sisir Silang (Leasing Reed) tersebut, sama dengan jumlah x Mesin Hani (Warping benang lusi yang diperlukan.
Machine)
Banyaknya benang-benang lusi x Mesin Penggulung Bum pada tiap-tiap band dapat sama
(Beaming Machine) dan juga dapat tidak sama.
Gambar 7.43 Skema Mesin Hani Seksi Kerucut
Keterangan :
2. Rol Pengantar
1. Creel (Rak Hani)
3. Sisir Silang
4. Rol Pengantar Kapasitas Creel 200 sampai
5. Sisir Hani 500 bobin dan tidak
6. Rol Pengantar diperlengkapi dengan alat
7. Rol Pengantar penjaga benang putus dan alat
8. Drum (Tambur) pengatur tegangan benang
9. Rol Pengantar sehingga tidak digunakan pada (Penegang)
mesin hani yang mempunyai
10. Bum Tenun kecepatan yang tinggi. Dengan demikian Creel bentuk
V ini hanya digunakan untuk
1) Creel (Rak Hani, Rak jumlah produksi yang kecil. Kelosan)
b) Creel berjajar ke belakang Creel ini fungsinya adalah untuk menempatkan gulungan benang Creel ini pada umumnya (kelosan) yang akan dihani.
digunakan untuk massa Macam-macam bentuk rak hani produksi (produksi yang lebih (Creel) :
besar dan dapat digunakan
a) Creel bentuk V untuk mesin hani yang mempunyai kecepatan yang
Creel bentuk V ini gulungan tinggi. Pada Creel diperlengkapi benang yang akan dihani pada dengan alat pengatur umumnya bentuk silinder atau tengangan/pembersih benang Cakra dengan penarikan tegak dan juga diperlengkapi dengan lurus dengan sumbu bobin.
alat penjaga benang putus.
Gambar 7.44 Creel tanpa Spindel Cadangan
Gambar 7.45 Creel dengan Spindel Cadangan
Gambar 7.46 Creel dengan kereta dorong
Gambar 7.47 Creel bentuk V
Bagian-bagian peralatan yang dan tidak terganggu oleh penting pada Creel :
gulungan benang pada Bobin
cones, dengan kata lain Spindel Bobin dipasang
penarikan benang berjalan pada pemegangnya dalam
dengan lancar.
kedudukan yang kuat Dalam hal ini juga sehingga kedudukan ditentukan jarak antara gulungan benang pada
ujung gulungan benang waktu mesin jalan tidak
dengan pengantar benang goyang.
(pengatur tegangan) Jarak Spindel bobin yang
sebagai standar ditetapkan satu dengan lainnya diatur
dengan jarak 30 cm. bila gulungan dipasang pada
Dalam menetapkan jarak spindel bobin permukaan
tersebut, poros cone benang gulungan benang tidak
atau ujung spindel harus saling bersinggungan dan
lurus dengan lubang dari balooning yang terjadi dari
pengatur tegangan. penarikan benang akan baik
Gambar 7.48
Cara Penempatan Spindel dan Pengantar Benang
(Pengatur Tegangan)
Macam-macam alat Tegangan
Pengatur
pengatur tegangan : Pengatur tegangan adalah
Bentuk dari alat pengatur pengantar benang yang
tegangan tergantung dari pertama yang dilalui benang
bahan benang yang dari bobin (gulungan dikerjakan. benang).
x Pengatur tegangan type Sesuai dengan namanya
universal
alat ini berfungsi untuk Pada type ini benang mengatur tegangan benang
dilewatkan pada beberapa sehingga seluruh benang
pena sehingga jalannya mempunyai tegangan yang
tidak lurus, beberapa pena sama. Seperti halnya dalam
sehingga jalannya tidak mengatur tegangan benang
lurus, beberapa pena diberi dalam mesin kelos, dalam
cincin pemberat. Untuk mesin hani juga benang-
mengatur tegangan dapat benang diatur tegangannya
dilakukan dengan cara : dengan alat pengatur - Mengatur berat cincin tegangan yang - Mengaur kedudukan pena mempergunakan cincin atau pemberat.
Gambar 7.49 Pengatur Tegangan type Universal
x Pengatur tegangan type kapas
Type ini dimaksudkan yang umum dipergunakan untuk benang kapas. Namun demikian dapat juga diper gunakan untuk benang-be nang dari serat buatan. Pada prinsipnya alat penga tur tegangan adalah sama hanya beda konstruksinya. Yang membedakan bentuk adalah karena benang- benang mempunyai sifat yang berbeda dari masing- masing macam bahannya sehingga sesuai dengan sifat itu maka diperlukan peralatan yang khusus. Pengatur tegangan type ini juga diperlengkapi dengan
cincin pemberat sehingga untuk mengatur tegangan benang dapat diatur dengan menambahkan atau mengu rangi berat cincin sehingga mendapatkan tegangan benang yang diinginkan.
Gambar 7.50 Pengatur Tegangan Type Kapas
Sisir silang ini pada Untuk mendapatkan penarikan
umumnya digunakan untuk benang yang baik pada waktu
pengahanian dengan terjadi proses penghanian,
ketetalan lusi rendah dan sehingga balooning yang terjadi
tidak memerlukan pengajian tidak terganggu oleh gulungan
setelah penghanian. benang yang lain maka pemasangan pengantar benang (pengatur tegangan) diatur sebagai berikut :
x Poros spindel harus lurus dengan lubang pengantar
benang. x Ujung spindel dengan pengantar benang berjarak + 30 cm.
2) Sisir Silang
Pada mesin hani seksi kerucut sisir silang berfungsi untuk
Gambar 7.51 memisahkan antar benang yang
Sisir Silang dengan 2 Silangan satu dengan lainnya, sehingga letak benang dalam band-band
silang ganda selalu tetap seperti yang telah
Sisir silang ini digunakan ditentukan dalam raport hanian
untuk membantu pemisahan dan benang supaya terletak
benang-benang pada mesin sejajar tidak menyilangkan pada
penganjian atau pada mesin waktu di mesin tenun.
tenun yang menggunakan
a) Macam-macam sisir silang benang-benang lusi dengan ketetalan yang tinggi.
Sisir silang ada beberapa Pemisahan benang dengan macam, tergantung pada sisir silang ganda ini bisa pemisahan benang yang terdiri dari 3, 4, 5 atau 6 diinginkan.
silangan tergantung dari jenis sisir silang ganda yang
silangan benang
digunakan.
Gambar 7.52 Sisir Silang Ganda
b) Bagian-bagian peralatan sisir silang
Gambar 7.53 Peralatan Sisir Silang
Untuk membuat silangan sisir silang dengan perantaraan benang dengan menaikturunkan lever (13)
Gambar 7.54 Jalan Benang pada Sisir Silang
c) Penarikan benang-benang mempunyai nomor urut yang
dari creel betul dan tidak akan tertukar, penarikan benang-benang dari
Seluruh gulungan benang creel sampai pada sisir silang dalam creel ujung benangnya ada 2 macam cara penarikan ditarik ke depan creel dan yaitu : gulungan benang disusun berderet dalam satu bidang
Benang nomor 1 paling kiri dengan dilewatkan pada depan berasal dari gulungan peralatan pengatur benang paling belakang tegangan/pembersih benang,
tingkat A nomor 20 adalah pengantar benang yang benang terakhir paling depat dilengkapi dengan penjaga
dari deret tingkat a. benang ptus kemudian Selanjutnya pindah creel ke dilakukan pada sisir silang.
dua sebelah kanan dimulai Agar tidak sulit untuk dari benang no. 201 paling
menyambung benang bila kiri depan dari tingkat j dan terjadi benang putus dan
no. 220 adalah benang mencari gulungan benang mana
terakhir paling belakang. yang terganggu kelancarannya, maka penempatan gulungan benang diberi nomor urut menurut cara penarikannya, sehingga deret benang di depan terakhir paling belakang. yang terganggu kelancarannya, maka penempatan gulungan benang diberi nomor urut menurut cara penarikannya, sehingga deret benang di depan
Dalam penarikan tegak, rak sebelah kanan, urutan benang ditarik baris demi
dimulai dari baris depan ke baris sebagai berikut :
belakang dari atas ke bawah Untuk rak sebelah kiri urutan
(201 – 210). Selanjutnya dimulai dari kelos paling
bergeser satu baris ke belakang atas ke bawah ( 1-
belakang dan seterusnya
10 ) selanjutnya bergeser sehingga berakhir pada datu baris ke depan
baris paling belakang (301 – seterusnya sehingga 400)
Gambar 7.55 Penarikan Datar
Gambar 7.56 Penarikan Tegak
3) Mesin Hani (Warping Proses penghanian pada mesin Machine)
hani seksi kerucut ini, benang- benang yang ditarik dari creel hani seksi kerucut ini, benang- benang yang ditarik dari creel
pada mesin hani biasanya mesin hani dengan urutan
rendah yaitu no. 30 sebagai berikut :
sehingga untuk pencucukan benang pada sisir hani akan
hani lebih banyak bila Sisir hani berfungsi untuk
dibandingkan pencucukan mengatur lebar lusi, pada sisir tenun. sehingga sesuai dengan
Untuk menyesuaikan jumlah lebar band lusi yang
benang dalam persatuan dikehendaki.
panjang yang sama dengan x Macam-macam sisir hani
rencana dalam tenunan
1. Sisir hani lurus maka dalam sisir hani
2. Sisir hani bentuk V biasanya dimiringkan
3. Sisir hani bentuk kipas sisirnya atau distel sudutnya untuk sisir bentuk V dan
dikebawahkan atau kebawahkan untuk sisir berntuk kipas.
Contoh perhitungan
- Jumlah benang dalam 1
band 600 helai - Lebar lusi dalam 1 band
10 inch
Gambar 7.57 - Nomor sisir yang digunakan Sisir Hani
No. 30 Penyelsaian :
x Penomoran sisir hani Penomoran sisir hani sama - Jumlah lubang sisir dalam
dengan sisir tenun yaitu 10 inch
nomor sisir menyatakan
u 10
150 lubang
jumlah lubang (celah) sisir
dalam 2 inch. Misal, sisir - Jumlah benang dalam 1 hani no. 30 artinya setiap 2
lubang
inch jumlah lubang sisirnya ada 30 lubang.
600 4 helai
x Cara pencucukan benang pada sisir hani
Pada waktu band lusi pertama akan digulung pada drum yang terlebih dahulu sudah dipasang silangan setelah menempuh pada kayu drum maka lebar band akan lebih dari 10 inch, dengan demikian untuk mengatur supaya lebar band tersebut tepat 10 inch maka harus mengatur kedudukan sisir hani sesuai dengan bentuk sisir hani yang digunakan.
hanian (lenght counter) Benang lusi dalam bentuk band ini dilewatkan pada rol pengukur panjang hanian yang dilapisi vilt. Pada rol pengukur panjang hanian diperlengkapi dengan rol pengantar yang berfungsi untuk menekan benang (band) sehingga benang- benang dapat bersinggungan/bergesekan dengan rol pengukur panjang hanian. Pada poros rol pengukur panjang hanian ini dihubungkan dengan alat penghitung panjang hanian (length counter) yang
fungsinya untuk menentukan panjang lusi pada penghanian band pertama sedang band yang kedua dan seterusnya panjang hanian digunakan penghitung putaran drum (revolution counter).
Setelah melalui rol pengukur panjang hanian darol pengantar, kemudian ujung benang disatukan dan dibuat simpul, yang selanjutnya dikaitkan pada pen yang terletak pada drum. Drum dihubungkan dengan alat pengukur putaran drum yang berfungsi untuk mengukur jumlah putaran drum yang dibutuhkan untuk panjang hanian setiap band benang. Pada drum terdapat bagian untuk membentuk kerucut pada band lusi.
a) Bagian-bagian
peralatan penting pada mesin hani seksi kerucut
Gambar 7.58 Mesin Hani Seksi Kerucut Type K-50-III
Keterangan :
7.13 Push Button Switch
7.5 Motor (Switch Motor)
7.6 Connecting Gera Handle
7.14 Traversing Gear Handle (Handel Penghubung
(Handel Gigi Penghantar) Roda Gigi)
7.15 Drive Pedal (Pedal
7.7 Elevation Wing Penjalan) (Pembentuk Sudut
7.16 Stop Pedal (Pedal Kerucut Gulungan
Pemberhenti) Benang)
7.17 Traveling Handle (Handel
7.8 Length (Pengukur Penggeser Sisir Hani) Panjang)
7.9 Front Reed (Sisir Hani,
7.4.6.2 Proses menghani
Sisir Ekspansi)
7.10 Warping Drum (Tambur,
1. Menyetel penggeseran band Tromel)
lusi dan sudut kerucut
7.11 Brake Handle (Handel Pengerem)
Pada penghanian pertama, sisir
7.12 Revolution Counter hani bergeser ke kiri ke arah (Pengukur Putaran Drum)
kerucut sehingga benang yang terletak pada sisi luar dari band
lusi terletak tepat pada sudut yang dibentuk oleh kerucut dan drum. Pada waktu drum berputar, benang-benang berangsur-angsur naik melalui sisi miring kerucut, yaitu karena gerakan-gerakan dari bagian- bagian mesin yang menggeser sisir hani ke arah luar ( ke kiri). Untuk band benang yang tetalnya tinggi dan tidak mudah menggeser atau tergelincir, sudut kerucut distel curam. Untuk band benang yang tetalnya rendah, sudut kerucut distel lebih datar. Sudut kerucut yang tidak tepat dapat mengakibatkan penggulungan dan tegangan benang yang tidak rata, sehingga akan mengakibatkan cacat pada kainnya. Untuk menghindari hal ini dapat dilakukan dengan cara :
disesuaikan dengan nomer
benang dan tetal benang lusi
penggeseran band lusi yang disesuaikan dengan panjang lusi.
Untuk penghanian yang panjangnya lebih besar penggeseran band lusi tidak dapat dilakukan lebih cepat, mengingat panjang sisi kerucut yang terbatas / tidak mengijinkan. Oleh karena itu makin panjang lusi yang dihani penggeseran band lusi harus lebih sedikit/pendek, begitu pula sudut kerucutnya harus lebih curam, dengan maksud agar lusi dapat digulung semuanya pada sisi kerucut. Untuk menghitung penggeseran band lusi dan sudut kerucut pada mesin hani seksi kerucut type K-50-III memberikan rumus sebagai berikut :
- Penggeseran band lusi (X) :
yang drum putaran drum
maksimal kerucut sudut kerja lebar kerja ) (
- Putaran drum yang diperlukan :
putaran Drum Keliling Drum
hanian Panjang hanian
Untuk menentukan besarnya sudut kerucut terlebih dahulu harus menghitung bilangan konstantanya yang kemudian
untuk melihat besarnya sudut kerucut yang tertera pada tabel.
- Bilangan konstanta sudut kerucut (Y) :