Alat Tenun Tangan

8.1.1 Alat Tenun Tangan

Suatu kain tenun dibentuk dengan cara menyilangkan dua kelompok benang dengan sudut

90 0 . Alat tenun yang pertama diketahui 4000 tahun sebelum masehi. Benang pakan yang searah dengan lebar kain disilangkan dengan kelompok benang lusi yang membentuk panjang kain. Pada alat tenun ini benang lusi dalam posisi vertikal dan selalu tegang karena ada pemberat atau beban, sedangkan benang pakan disisipkan dengan suatu alat yang disebut “shuttle” atau “teropong” untuk membentuk “mulut lusi” benang lusi dipisahkan menjadi dua kelompok sehingga teropong bisa dilewatkan melalui mulut tersebut. Pemisahan ini dilakukan dengan menggunakan tongkat atau tangki pemisah. Di Asia Timur alat tenun kuno dirancang dengan posisi benang lusi horisontal, namun kapan alat itu mulai digunakan masih belum diketahui kurang lebih abad ke 3 Masehi, suatu mekanisme “shedding” atau “pembukaan mulut lusi” telah

diperkenalkan di Cina dan disebarluaskan ke benua Eropa. Benang lusi secara individu dimasukkan ke lubang mata gun yang tersusun pada suatu bingkai atau rangka gun. Kemudian rangka gun ini diikat dengan tali yang dililitkan pada rol. Naik turun “rangka gun” atau “kamran” dikendalikan oleh injakan yang ada dibawah rangka gun dan dioperasikan oleh operator tenun dengan kakinya. semacam sisir berayun atau “sisir tenun” digunakan untuk merapatkan benang pakan ke ujung kain (anyaman awal) Pembentukan mulut lusi dan pengetekan benang pakan ke arah lebar kain sangat menentukan kualitas kain tenun. Penyisipan benang pakan, yang merupakan bagian penting proses pembuatan kain tenun. Membutuhkan tenaga dan keterampilan yang tinggi, masih dilakukan secara manual. Lebar kain yang dapat dihasilkan sangat terbatas tergantung pada rentang tangan penenun sehingga untuk menghasilkan kain yang lebih lebar diperlukan untuk menyisihkan benang pakan (teropong) dari satu sisi ke sisi yang lain.

Teropong Melayang

Pengembangan alat tenun tangan selanjutnya baru di mulai pada abad ke 18. Pada tahun

1733 orang Inggris, J.Kay, Alat-alat penggerak tersebut memperkenalkan suatu alat menghasilkan gerakan berputar peluncur pakan atau shuttle yang kemudian diubah menjadi yang disebut “flying shuttle” atau gerak lurus seperti gerak naik “teropong terbang” yang turun, gerak maju mundur atau dirancang dengan mekanisme gerak putar yang lain. sederhana untuk mengurangi Tiga gerakan pokok pada alat gesekan dengan lade, teropong tenun seperti gerakan dilengkapi dengan roda. pembukaan mulut lusi, gerakan Dengan cara ini peluncuran penyisipan pakan dan gerakan pakan dapat dilakukan dengan pengetekan masih tetap ada sebuah tangan. Perlengkapan pada mesin tenun. Sekitar tahun utama peralatan ini antara lain : 1500 Leonardo da Vinci tropong, gun dan sisir merancang tenaga air untuk dioperasikan secara mekanis, menggerakkan mesin tenun. tetapi tenaga penggerak seperti Pada tahun 1678 gennes pengatur saat peluncuran dan seorang perwira angkatan laut pengerakan alat masih Perancis dan pada tahun 1745 dilakukan secara manual.

Vancanson seorang insinyur Prancis memajukan rancangan

8.1.2 Mesin Tenun

yang lebih rinci dari rancangan Leonardo Da Vinci namun tidak

Mesin tenun merupakan ada satupun dari ketiganya pengembangan lebih lanjut dari yang benar-benar terwujud. alat tenun tangan (handloom). Mesin tenun yang pertama kali Perubahan yang berarti adalah diproduksi secara komersial pada jenis “sumbu tenaga”.

dirancang oleh R. Miller, Pada handloom menggunakan seorang Inggris pada tahun tenaga manusia sedangkan 1796. mesin tenun secara pada mesin tenun atau otomatis akan berhenti bila ada “powerloom” menggunakan teropong berhenti di tengah sumber tenaga non manusia, celah mulut lusi. Peralatan ini seperti :

disebut “Shuttle Stop Motion” - Tenaga angin melalui kincir atau “Pengaman teropong”. angin

Kemudian ditemukan peralatan - Tenaga uap melalui mesin penjaga pakan putus (Weft Stop uap

Motion) apabila ada pakan - Bahan bakar melalui motor putus atau teropong meloncat. bakar

Berlatar belakang pengetahuan - Tenaga listrik melalui motor mekanisme-mekanisme diatas, listrik

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

GANGGUAN PICA(Studi Tentang Etiologi dan Kondisi Psikologis)

4 75 2