Nomor 129 • November 17 Nomor 129 • November 17
20 Nomor 129 • November 2017 20 Nomor 129 • November 2017
PETIKAN PUTUSAN
negara yang seharusnya tidak boleh
Nomor 97/PUU-XIV/2016
terjadi. Pengujian Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan “Berdasarkan uraian di atas, dalil
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
para Pemohon yang menyatakan Kependudukan (UU Adminduk) terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Pasal 61 ayat (1) dan Pasal 64 ayat
Indonesia Tahun 1945.
(1) UU Administrasi Kependudukan
Pemohon
1. Nggay Mehang Tana
bertentangan dengan Pasal 28D
2. Pagar Demanra Sirait
ayat (1) dan Pasal 27 ayat (1) UUD
3. Arnol Purba 4. Carlim
1945 sepanjang kata “agama” dalam
Materi yang diuji
pasal a quo tidak dimaknai termasuk
Pasal 61 ayat (1) UU Adminduk
kepercayaan adalah beralasan menurut “KK memuat keterangan mengenai kolom nomor KK, nama lengkap kepala keluarga hukum,” ucap Saldi.
dan anggota keluarga, NIK, jenis kelamin, alamat, tempat lahir, tanggal Iahir, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, status hubungan dalam keluarga,
Untuk menjamin hak konstitusional
kewarganegaraan, dokumen imigrasi, nama orang tua.”
para Pemohon, Mahkamah menegaskan
Pasal 61 ayat (2) UU Adminduk
Pasal 61 ayat (2) dan Pasal 64 ayat “Keterangan tentang agama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi Penduduk yang agamanya belum diakui sebagai agama berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-
(5) UU Administrasi Kependudukan undangan atau bagi penghayat kepercayaan tidak diisi, tetapi tetap dilayani dan dicatat kehilangan relevansinya dan juga turut
dalam database kependudukan.”
tunduk pada argumentasi perihal
Pasal 64 ayat (1) UU Adminduk
pertentangan kata “agama” dalam Pasal “KTP-el mencantumkan gambar lambang Garuda Pancasila dan peta wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, memuat elemen data penduduk, yaitu NIK, nama, tempat
61 ayat (1) dan Pasal 64 ayat (4) UU tanggal lahir, laki-laki atau perempuan, agama, status perkawinan, golongan darah, alamat, Administrasi Kependudukan sebelumnya
pekerjaan, kewarganegaraan, pas foto, masa berlaku, tempat dan tanggal dikeluarkan KTP- el, dan tanda tangan pemilik KTP-el.”
sehingga dinyatakan bertentangan
Pasal 64 ayat (5) UU Adminduk
dengan UUD 1945, dan karenanya tidak “Elemen data penduduk tentang agama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi memiliki kekuatan hukum mengikat.
Penduduk yang agamanya belum diakui sebagai agama berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan atau bagi penghayat kepercayaan tidak diisi, tetapi tetap dilayani
“Dengan demikian dalil para Pemohon
dan dicatat dalam database kependudukan.”
tentang inkonstitusionalitas Pasal 61 ayat (2) dan Pasal 64 ayat (5) UU Administrasi
Amar Putusan
Kependudukan beralasan menurut
1. Mengabulkan permohonan para Pemohon untuk seluruhnya;
hukum,” tegas Saldi. 2. Menyatakan kata “agama” dalam Pasal 61 ayat (1) dan Pasal 64 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan sebagaimana telah diubah Saldi pun menambahkan
dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang- pencantuman elemen data
Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 232 dan Tambahan Lembaran Negara Republik
kependudukan tentang agama bagi Indonesia Nomor 5475) bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik penghayat kepercayaan, hanya dengan
Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat sepanjang tidak termasuk “kepercayaan”;
mencatatkan yang bersangkutan sebagai 3. Menyatakan Pasal 61 ayat (2) dan Pasal 64 ayat (5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun “penghayat kepercayaan” tanpa merinci
2006 tentang Administrasi Kependudukan sebagaimana telah diubah dengan Undang- kepercayaan yang dianut di dalam KK
Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia
maupun KTP-el. Hal tersebut dilakukan Tahun 2013 Nomor 232 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor agar tertib administrasi kependudukan
5475) bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;
dapat terwujud serta mengingat 4. Memerintahkan pemuatan Putusan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia jumlah penghayat kepercayaan dalam
sebagaimana mestinya.
masyarakat Indonesia sangat banyak dan beragam, maka begitu juga dengan penganut agama lain.
LULU ANJARSARI
Nomor 129 • November 2017
JALAN PANJANG