Profil Perusahaan Pembahasan Pengaruh Kompensasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Bhanda GharaReksa(Persero)Cabang Medan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

PT Bhanda Ghara Reksa Persero didirikan tanggal 11 April 1977 berdasarkan peraturan pemerintah No. 26 Tahun 1976 mengemban misi turut menunjang kebijaksanaan pemerintah dan membantu pelaku bisnis dan industri, Khususnya di bidang penyelenggaraan jasa penyewaan dan pengelolaan ruangan serta proses pengiriman barang dcengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan usaha yang sehat dari UU Perseroan Terbatas. Pada masa awal berdirinya PT Bhanda Ghara Reksa Persero mengawali kegiatan sebagai salah satu gudang penyanggah stokeholder pupuk produksi PT Pusri. Pada saat itu BGR hanya memiliki gudang-gudang penyanggah di wilayah kota-kota besar pelabuhan dan beberapa gudang di wilayah kabupaten.

4.2 Uji Validitas Dan Reliabilitas

Kualitas hasil penelitian yang baik sudah semestinya diperoleh jika rangkaian penelitian dilakukan dengan baik. Perencanaan yang matang, dengan alat penelitian seperti daftar pertanyaan yang digunakan harus dalam kondisi baik. Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen penelitian dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh konsisten atau stabil. Agar data yang diperoleh valid dan reliabel maka dilakukan uji Universitas Sumatera Utara validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 16.0 for windows.

4.2.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 dengan kriteria sebagai berikut : a. Jika r hitung positif atau r hitung r tabel , maka butir pertanyaan tersebut valid. b. Jika r hitung positif atau r hitung r tabel , maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation. Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang responden diluar dari responden penelitian yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Uji Validitas Butir Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan X1P1 0.616 0.361 Valid X1P2 0.501 0.361 Valid X1P3 0.660 0.361 Valid X1P4 0.645 0.361 Valid X2P1 0.725 0.361 Valid X2P2 0.712 0.361 Valid X2P3 0.647 0.361 Valid X2P4 0.647 0.361 Valid X2P5 0.628 0.361 Valid X3P1 0.398 0.361 Valid X3P2 0.661 0.361 Valid X3P3 0.653 0.361 Valid YP1 0.751 0.361 Valid YP2 0.533 0.361 Valid YP3 0.473 0.361 Valid YP4 0.399 0.361 Valid Universitas Sumatera Utara YP5 0.419 0.361 Valid YP6 0.611 0.361 Valid Sumber: Hasil Penelitian Desember, 2013 Pada Tabel 4.1 di atas menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Untuk mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai pada colom corrected item total correlation yang merupakan nilai r hitung dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui validitas pada s etiap butir pertanyaan. Adapun pada α = 0,05 dengan derajat bebas df = 30, sehinggan r 0,05:30, diperoleh rtabel adalah 0,361. Tabel 4.1 menunjukkan bahwa butir pertanyaan X1P1-X1P4, X2P1-X2P5 X3P1-X3P3, YP1-YP6 valid karena r hitung r tabel yang dapat dilihat dari r hitung pada corrected item total correlation yang pada keseluruhan butir lebih besar dari r tabel 0,361. Dengan demikian, pengujian dapat dilanjutkan ke tahap uji reliabilitas.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika r alpha positif atau lebih besar dari r tabel maka dinyatakan reliabel. b. Jika r alpha negatif atau lebih kecil dari r tabel maka dinyatakan tidak reliabel. Menurut Ghozali dan Kuncoro Situmorang dkk, 2010:75 butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: a. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach’s alpha 0.60 b. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach’s alpha 0.80 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Reliability Statistics Cronbcah’s alpha N of Item .914 18 Sumber: Penelitian Desember, 2013 Pada Tabel 4.2 terlihat bahwa nilai cronbachs alpha 0,914 0,60 dan 0,914 0,80 maka ke 18 pernyataan dinyatakan reliabel dengan kriteria tersebut. 4.3 Metode Analisis Data 4.3.1 Analisis Deskriptif Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif persentase hasil penelitian setiap pengaruh Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 4 empat butir variabel Kompensasi X 1 , 5 lima butir variabel Keselamatan X 2 , dan 3 tiga butir variabel Kesehatan Kerja X3, dan 6 enam butir pernyataan variabel Kinerja Karyawan Y, jadi jumlah seluruh pernyataan adalah 18 delapan belas butir. Kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Likert dengan tanggapan responden sebagai berikut: Sangat Setuju SS : diberi skor 5 Setuju S : diberi skor 4 Kurang Setuju KS : diberi skor 3 Universitas Sumatera Utara Tidak Setuju TS : diberi skor 2 Sangat Tidak Setuju STS : diberi skor 1

4.3.1.1 Variabel Kompensasi sebagai variabel X

1 Tabel 4.3 Distribusi Pendapat Responden Tentang Variabel Kompensasi Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden Total Skor: 5 SS Skor: 4 S Skor: 3 KS Skor: 2 TS Skor: 1 STS N N N N N N 1 43 70.5 11 18.0 4 6.6 3 4.9 - - 61 100 2 30 49.2 27 44.3 2 3.3 2 3.3 - - 61 100 3 33 54.1 21 34.4 6 9.8 1 1.6 - - 61 100 4 29 47.5 24 39.3 5 8.2 3 4.9 - - 61 100 Sumber: Hasil Penelitian Januari, 2014 Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 61 orang responden untuk variabel Kompensasi pada Tabel 4.3 yaitu: a. Pada pertanyaan pertama Saya diberikan gaji yang sesuai dengan tanggungjawab Saya sebanyak 43 orang atau 70.5 yang menyatakan sangat setuju, 11 orang atau 18.0 menyatakan setuju, 4 orang atau 6.6 menyatakan kurang setuju, dan 3 atau 4.9 orang menyatakan tidak setuju. b. Pada pertanyaan kedua PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan selalu memberikan tunjangan yang sesuai kepada seluruh karyawan sebanyak 30 orang atau 49.2 yang menyatakan sangat setuju, 27 orang atau 44.3 menyatakan setuju, 2 orang atau 3.3 menyatakan kurang setuju dan 2 orang atau 3.2 menyatakan tidak setuju. c. Pada pertanyaan ketiga Setiap ada pekerjaan tambahan di luar pekerjaan pokok, maka akan selalu ada insentif dari PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan sebanyak 33 orang atau 54.1 yang menyatakan sangat setuju, 21 orang Universitas Sumatera Utara atau 34.4 menyatakan setuju, 6 orang atau 9.8 menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 1.6 menyatakan tidak setuju. d. Pada pertanyaan keempat PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan selalu memberikan bonus setiap tahun. sebanyak 29 orang atau 47.5 yang menyatakan sangat setuju, 24 orang atau 39.3 menyatakan setuju, 5 orang atau 8.2 menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9 menyatakan tidak setuju.

4.3.1.2 Variabel Keselamatan sebagai variabel X2 Tabel 4.4

Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Keselamatan Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden Total Skor: 5 SS Skor: 4 S Skor: 3 KS Skor: 2 TS Skor: 1 STS N N N N N N 1 45 73.8 11 18.0 2 3.3 1 1.6 2 3.3 61 100 2 42 68.9 13 21.3 3 4.9 3 4.9 - - 61 100 3 30 49.2 28 45.9 - - 3 4.9 - - 61 100 4 17 27.9 39 63.9 2 3.3 3 4.9 - - 61 100 5 13 21.3 41 67.2 6 9.8 1 1.6 - - 61 100 Sumber: Hasil Penelitian Januari, 2014 Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 61 orang responden untuk variabel Kompensasi pada Tabel 4.4 yaitu: a. Pada pertanyaan pertama Saya memiliki kemampuan untuk mengoperasikan alat-alat di divisi dimana Saya ditempatkan sebanyak 45 orang atau 73.8 yang menyatakan sangat setuju, 11 orang atau 18.0 menyatakan setuju, 2 orang atau 3.3 menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 1.6 menyatakan tidak setuju dan 2 orang atau 3.3 menyatakan sangat tidak setuju. b. Pada pertanyaan kedua Kondisi peralatan kerja di Kantor Saya sudah memenuhi standar kebutuhan kerja sebanyak 42 orang atau 68.9 yang Universitas Sumatera Utara menyatakan sangat setuju, 13 orang atau 21.3 menyatakan setuju, 3 orang atau 4.9 menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9 menyatakan tidak setuju. c. Pada pertanyaan ketiga Peralatan kerja yang tersedia masih layak pakai sebanyak 30 orang atau 49.2 yang menyatakan sangat setuju, 28 orang atau 45.9 menyatakan setuju, dan 3 orang atau 4.9 menyatakan tidak setuju. d. Pada pertanyaan keempat Gudang sudah difasilitasi pengaman kebakaran sebanyak 17 orang atau 27.9 yang menyatakan sangat setuju, 39 orang atau 63.9 menyatakan setuju, 2 orang atau 3.3 menyaatakan kurang setuju dan 3 orang atau 4.9 menyatakan tidak setuju. e. Pada pertanyaan kelima Perawatan gudang dilakukan secara berkala sebanyak 13 orang atau 21.3 yang menyatakan sangat setuju, 41 orang atau 67.2 menyatakan setuju, 6 orang atau 9.8 menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 1.6 menyatakan tidak setuju.

4.3.1.3 Kesehatan Kerja sebagai Variabael X

3 Tabel 4.5 Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kesehatan Kerja Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden Total Skor: 5 SS Skor: 4 S Skor: 3 KS Skor: 2 TS Skor: 1 STS N N N N N N 1 16 26.2 32 52.5 12 19.7 1 1.6 - - 61 100 2 16 26.2 34 55.7 8 13.1 3 4.9 - - 61 100 3 31 50.8 17 27.9 12 19.7 1 1.6 - - 61 100 Sumber: Hasil Penelitian Januari, 2014 Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 61 orang responden untuk variabel Kompensasi pada Tabel 4.5 yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Pada pertanyaan pertama Di PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan selalu ada olahraga rutin seminggu sekali sebanyak 16 orang atau 26.2 yang menyatakan sangat setuju, 32 orang atau 52.5 menyatakan setuju, 12 orang atau 19.7 menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 1.6 menyatakan tidak setuju. b. Pada pertanyaan kedua PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan selalu mengadakan pengecekan kesehatan rutin atas seluruh karyawan sebanyak 16 orang atau 26.2 yang menyatakan sangat setuju, 34 orang atau 55.7 menyatakan setuju, 8 orang atau 13.1 menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9 menyatakan tidak setuju. c. Pada pertanyaan ketiga PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan merupakan tempat kerja yang bersih sebanyak sebanyak 31 orang atau 50.8 yang menyatakan sangat setuju, 17 orang atau 27.9 menyatakan setuju, 12 orang atau 19.7 menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 1.6 menyatakan tidak setuju.

4.3.1.4 Kinerja Karyawan sebagai variabel Y Tabel 4.6

Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden Total Skor: 5 SS Skor: 4 S Skor: 3 KS Skor: 2 TS Skor: 1 STS N N N N N N 1 22 36.1 27 44.3 11 18.0 1 1.6 - - 61 100 2 33 54.1 20 32.8 5 8.2 3 4.9 - - 61 100 3 36 59.0 21 34.4 2 3.3 2 3.3 - - 61 100 4 36 59.0 13 21.3 9 14.8 3 4.9 - - 61 100 5 47 77.0 9 14.8 2 3.3 3 4.9 - - 61 100 6 25 41.0 30 49.2 3 4.9 3 4.9 - - 61 100 Sumber: Hasil Penelitian Januari, 2014 Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 61 orang responden untuk variabel Kompensasi pada Tabel 4.6 yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Pada pertanyaan pertama Saat melakukan pekerjaan, Saya selalu teliti agar tidak terjadi kesalahan yang merugikan perusahaan sebanyak 22 orang atau 36.1 yang menyatakan sangat setuju, 27 orang atau 44.3 menyatakan setuju, 11 orang atau 18.0 menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 1.6 menyatakan tidak setuju. b. Pada pertanyaan kedua Saat melakukan pekerjaan, Saya selalu teliti agar tidak terjadi kesalahan yang merugikan diri sendiri sebanyak 33 orang atau 54.1 yang menyatakan sangat setuju, 20 orang atau 32.8 menyatakan setuju, dan 5 orang atau 8.2 menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9 menyatakan tidak setuju. c. Pada pertanyaan ketiga Jarang terjadi kesalahan pada setiap pekerjaan Saya sebanyak 36 orang atau 59.0 yang menyatakan sangat setuju, 21 orang atau 34.4 menyatakan setuju, 2 orang atau 3.3 menyatakan kurang setuju, dan 2 orang atau 3.3 menyatakan tidak setuju. d. Pada pertanyaan keempat Setiap barang yang menjadi tanggungjawab Saya, belum pernah terjadi kehilangan sebanyak 36 orang atau 59.0 yang menyatakan sangat setuju, 13 orang atau 21.3 menyatakan setuju, 9 orang atau 14.8 menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9 menyatakan tidak setuju. e. Pada pertanyaan kelima Kuantitas dari hasil perkerjaan Saya sudah sesuai dengan tanggungjawab Saya. sebanyak 47 orang atau 77.0 yang menyatakan sangat setuju, 9 orang atau 14.8 menyatakan setuju, 2 orang atau 3.3 menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9 menyatakan tidak setuju. Universitas Sumatera Utara f. Pada pertanyaan keenam Saya selalu memenuhi target yang diberikan PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan sebanyak 25 orang atau 41.0 yang menyatakan sangat setuju, 30 orang atau 49.2 menyatakan setuju, 3 orang atau 4.9 menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9 menyatakan tidak setuju. 4.3.2 Uji Asumsi Klasik 4.3.2.1 Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik dilihat dari titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 0,05 maka jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal. Hasil dari output SPSS terlihat seperti Gambar 4.1 dan Gambar 4.2: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas Sumber: Hasil Penelitian 2013 Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas Sumber: Hasil Penelitian 2013 Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan, sedangkan pada Gambar 4.1 dapat juga terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov K-S. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Kolmogrov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 61 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation .63881522 Most Extreme Differences Absolute .145 Positive .101 Negative -.145 Kolmogorov-Smirnov Z 1.135 Asymp. Sig. 2-tailed .152 a. Test distribution is Normal. Sumber: Hasil Penelitian 2013 Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0.152, ini berarti di atas nilai signifikan 0.05 atau 5. Oleh karena itu, sesuai dengan analisis grafik, analisis statistik dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorv-Smirnov K-S juga menyatakan bahwa variabel residual berdistribusi normal.

4.3.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1 Metode Grafik Dasar analisis adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Gambar 4.3 Scatterplot Sumber: Hasil Penelitian 2013 Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastistas pada model regresi. Universitas Sumatera Utara 2 Uji Glejser Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian menunjukkan hasil untuk uji Glejser pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .992 .345 2.879 .006 Kompensasi -.009 .040 -.063 -.228 .820 Kesehatan .004 .027 .038 .151 .880 Keselamatn_Kerja -.032 .042 -.168 -.764 .448 a. Dependent Variable: absut Sumber: Hasil Penelitian 2013 Kriteria pengambilan keputusan dengan uji glejser sebagai berikut: a. Jika nilai signifikansi0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas b. Jika nilai signifikansi0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas Tabel 4.8 memperlihatkan bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut Absut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat Keselamatan 5, jadi model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.3.2.3 Uji Multikolinearitas

Universitas Sumatera Utara Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Varience Inflation Factor. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang dkk,2010:154. Hasil pengujian menunjukkan hasil untuk uji Glejser pada Tabel 4.8 Tabel 4.9 Uji Nilai Tolerance dan VIF Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .992 .345 2.879 .006 Kompensasi -.009 .040 -.063 -.228 .820 .218 4.579 Kesehatan .004 .027 .038 .151 .880 .274 3.646 Keselamatn_Kerja -.032 .042 -.168 -.764 .448 .349 2.869 a. Dependent Variable: absut Sumber: Hasil Penelitian 2013 Berdasarkan Tabel 4.9 dapat terlihat bahwa: a. Nilai VIF dari variabel Kompensasi dan variabel Keselamatan lebih kecil atau dibawah 5 VIF5, ini berarti tidak terdapat multikoliniaeritas antar variabel independen dalam model regresi. b. Nilai Tolerance dari variabel Kompensasi dan Keselamatan lebih besar dari 0,1 Nilai Tolerance 0,1 ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. Universitas Sumatera Utara

4.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi linier Berganda ditujukan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas X 1 , X 2, dan X 3 berupa variabel Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta variabel terikat Y berupa Kinerja Karyawan, maka untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program software SPSS Statistik Product and Service Solution versi 16.0 dari Tabel coefficient maka dihasilkan output pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Analisis Regresi Linear Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.547 .623 -.878 .384 Kompensasi .275 .073 .178 3.769 .000 Kesehatan .732 .049 .631 14.939 .000 Keselamatn_Kerja .488 .076 .241 6.430 .000 a. Dependent Variable: Kinerja_karyawan Sumber: Hasil Penelitian 2013 Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.10 Kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = -0,547 + 0,275 X 1 + 0,488 X 2 + 0,732 X3 + e Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a. Konstanta a = -0,547. Ini mempunyai arti bahwa variabel Kompensasi dan Keselamatan dianggap konstan maka Kesehatan Kerja Y sebesar -0,547. Universitas Sumatera Utara b. Koefisien X 1 b 1 = 0,275. Variabel Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan dengan koefisien regresi sebesar 0,275. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel Kompensasi sebesar 1 satuan, maka Kesehatan Kerja akan meningkat sebesar 0,275. c. Koefisien X 2 b 2 = 0,488. Variabel Keselamatan terhadap Kinerja Karyawan dengan koefisien regresi sebesar 0,488. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel Keselamatan sebesar 1 satuan, maka Kesehatan Kerja akan meningkat sebesar 0,488. d. Koefisien X 3 b 3 = 0,732. Variabel Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan dengan koefisien regresi sebesar 0,732. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel Keselamatan sebesar 1 satuan, maka Kesehatan Kerja akan meningkat sebesar 0,732.

4.3.3.1 Pengujian Koefisien Determinasi R

2 Pengujian koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilainya adalah 0-1. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan dengan sangat terbatas sebaliknya semakin mendekati satu maka suatu model akan semakin baik. Dari hasil pengujian, diperoleh hasil pada Tabel 4.11. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Pengujian Koefisen Determinasi R 2 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .986 a .972 .971 .65541 a. Predictors: Constant, Keselamatn_Kerja, Kesehatan, Kompensasi Sumber: Hasil Penelitian 2013 Berdasarkan Tabel 4.11 dapat terlihat bahwa: 1 R sebesar 0.986 berarti hubungan antara variabel Kompensasi X 1 , variabel Keselamatan X 2 dan Kesehatan Kerja X 3 terhadap Kinerja Karyawan Y sebesar 98,6. Hal ini berarti hubungannya cukup erat. 2 Adjusted R 2 sebesar 0.972 berarti 97,2 Kesehatan Kerja dapat jelaskan oleh variabel Kompensasi dan variabel Keselamatan. Sedangkan sisanya 2,8 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini. 3 Standard Error of the Estimated standar deviasi bernilai 0,65541 yang berarti model dinilai cukup baik karena semakin kecil standar deviasi berarti model akan semakin baik.

4.3.3.2 Uji Signifikan Simultan Uji-F

Uji F uji serentak dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau hubungan positif dan signifiken variabel bebas X 1 , X 2 dan X 3 berupa variabel Kompensasi X 1 , variabel Keselamatan X 2 dan Kesehatan Kerja X 3 terhadap Kinerja Karyawan Y . Model hipotesis yang digunakan dalam Uji F ini adalah sebagai berikut: H : b 1 = b 2 = 0, Artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 dan X 3 berupa berupa variabel Kompensasi Universitas Sumatera Utara X 1 , variabel Keselamatan X 2 dan Kesehatan Kerja X 3 terhadap Kinerja Karyawan Y. H 1 : secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 dan X 3 berupa variabel Kompensasi, variabel Keselamatan, dan variabel Kesehatan Kerja terhadap variabel terikat Y Kinerja Karyawan. Peneliti dalam menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut: df pembilang = k-1 df penyebut = n-k Keterangan: n = jumlah sampel penelitian k = jumlah variabel bebas dan terikat Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 61 dan jumlah keseluruhan variabel k adalah 4, sehingga diperoleh: 1 df pembilang = k-1 df pembilang = 4-1 = 3 2 df penyebut = n-k df penyebut = 61-4 = 57 Nilai F hitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 16.0 for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai F tabel pa da tingkat α = 5 3:57 = 4.1259 dengan kriteria uji sebagai berikut: H diterima bila F hitung F tabel pada α = 5 H ditolak bila F hitung F tabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12 Uji F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 852.826 3 284.275 661.778 .000 a Residual 24.485 57 .430 Total 877.311 60 a. Predictors: Constant, Keselamatn_Kerja, Kesehatan, Kompensasi b. Dependent Variable: Kinerja_karyawan Sumber: Hasil penelitian 2013 Berdasrkan Tabel 4.12 memperlihatkan nilai F hitung adalah 28.005 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F tabel 4.1259. Oleh karena pada kedua perhitungan yaitu F hitung F tabel 661,7784.1259 dan tingkat signifikansi 0,0000,05, dengan hipotesis H ditolak dan H 1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas X 1 , X 2 dan X 3 berupa variabel Kompensasi X 1 , variabel Keselamatan X 2 dan Kesehatan Kerja X 3 terhadap Kinerja Karyawan Y.

4.3.3.3 Uji Signifikan Parsial Uji-t

Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial variabel bebas yang terdiri dari variabel variabel Kompensasi X 1 , variabel Keselamatan X 2 dan Kesehatan Kerja X 3 terhadap Kinerja Karyawan Y. Model hipotesis yang akan digunakan adalah sebagai berikut: H : b1 = b2 = b3 = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari variabel Kompensasi X 1 , variabel Keselamatan X 2 dan Kesehatan Kerja X 3 tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan sebagai variabel terikat Y. Universitas Sumatera Utara H 1 : variabel bebas secara parsial variabel Kompensasi X1, variabel Keselamatan X2 dan Kesehatan Kerja X 3 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan sebagai variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika thitung t tabel pada α = 5 H ditolak jika thitung t tabel pada α = 5 Nilai t hitung akan diperoleh dengan menggunakan software SPSS 16.0 for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai t tabel pada tingkat α = 5 yakni yang diperoleh dengan derajat bebas = df – k df = jumlah sampel dan k = jumlah variabel keseluruhan yaitu df 1 = 4-1 = 3, dan df 2 = 61-4 = 57. Uji t hitung yang dilakukan adalah uji dua arah maka t tabel yang digunakan adalah t 5 atau t 0,0557 = 2,000. Dari hasil pengujian, diperoleh hasil pada Tabel 4.13. Tabel 4.13 Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.547 .623 -.878 .384 Kompensasi .275 .073 .178 3.769 .000 Kesehatan .732 .049 .631 14.939 .000 Keselamatn_Kerja .488 .076 .241 6.430 .000 a. Dependent Variable: Kinerja_karyawan Sumber: Hasil Penelitian 2013 Berdasarkan Tabel 4.13 terlihat bahwa: 1 Nilai t hitung variabel Kompensasi X 1 sebesar 3.769 berpengaruh secara positif dan signifikan hal ini terlihat dari nilai signifikan 0.0000.05. Hipotesis H 1 Universitas Sumatera Utara diterima karena t hitung t tabel 3.769 2.000 yang berarti bahwa variabel Kompensasi X 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan Y. 2 Nilai t hitung variabel Keselamatan X 2 sebesar 6.430 berpengaruh secara positif dan signifikan hal ini terlihat dari nilai signifikan 0.0000.05. Hipotesis H 1 diterima karena t hitung t tabel 6.430 2.000 yang berarti bahwa variabel Keselamatan X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan Y. 3 Nilai t hitung variabel Kesehatan kerja X 3 sebesar 14.939 berpengaruh secara positif dan signifikan hal ini terlihat dari nilai signifikan 0.0000.05. Hipotesis H 1 diterima karena t hitung t tabel 14.939 2.000 yang berarti bahwa variabel Kesehatan X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan Y. Variabel Kompensasi, variabel kesehatan dan variabel Keselamatan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan . Sedangkan yang dominan dalam penelitian ini adalah variabel X 3 yaitu variabel kesehatan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa Faktor kesehatan kerja sangat mempengaruhi Kinerja karyawan.

4.4 Pembahasan

Kompensasi seringkali juga disebut penghargaan dan dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi Panggabean, 2002:118. Maka kompensasi yang semakin menarik akan menghasilkan kinerja Universitas Sumatera Utara yang semakin tinggi dan menjadikan perusahaan semakin berkembang. Hal ini terbukti dari hasil peneloitian dari penelitian ini yaitu kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan. Menurut Husni 2005:136, keselamatan kerja bertalian dengan kecelakaan kerja yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja atau dikenal dengan istilah kecelakaan industri. Semakin tinggi keselamatan kerja maka akan semakin tinggi kinerja karyawan di sebuah perusahaan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa keselamatan kerja karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan. Menurut Husni 2005:140, kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar tenaga kerja memperoleh keadaan kesehatan yang sempurna baik fisik, mental, maupun sosial sehingga memungkinkan dapat bekerja secara optimal. Semakin tinggi tingkat kesehatan kerja karyawan maka akan menghasilkan kinerja karyawan yang semakin tinggi pula. Hal ini terbukti dari hasil penelitian ini yang memperoleh hasil bahwa Kesehatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Menurut Husni 2005:139, bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 melindungi pekerjaburuh guna mewujudkan kinerja yang optimal. Sehingga semakin tinggi tingkat keselamat dan kesehatan kerja karyawan maka akan menghasilkan kinerja yang semakin tinggi pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan., begitu juga sebaliknya. Universitas Sumatera Utara Menurut Rivai 2004:309 bahwa kinerja adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Dalam penelitian ini kinerja dipengaruhi oleh kompensasi, kesehatan dan keselamatan kerja secara serentak positif dan signifikan. Artinya, semakin tinggi kompensasi, kesehatan dan keselamatn kerja maka akan semakin tinggi pula kinerja karyawan pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan