Kriteria Inklusi dan Eksklusi Kriteria inklusi : Persetujuan Setelah Penjelasan Informed Consent Etika Penelitian Cara Kerja dan Alur Penelitian

P1 = 0,50. 14 dan P2 = 0,70 Q1 = 0,50. dan Q2 = 0,30 P = ½ 0,50 + 0,70 = 0,60 Q = 1- 0,60= 0,40 Dengan memakai rumus di atas maka diperoleh jumlah sampel untuk masing-masing kelompok adalah 49 orang. Untuk mengantisipasi sampel yang drop out , penelitian ini dilakukan intention to treat.

3.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi Kriteria inklusi :

1. Anak sekolah SMP dan SMA berusia 18 tahun yang bersedia mengikuti penelitian, dibuktikan dengan mengisi surat persetujuan dari orang tua. 2. Memenuhi kriteria Apley Kriteria Eksklusi : 1. Tidak teratur menolak minum obat. 2. Dijumpai infeksi saluran kemih, diare kronis, konstipasi, nyeri haid.

3.6 Persetujuan Setelah Penjelasan Informed Consent

Semua subjek penelitian telah diminta persetujuan dari orang tua, setelah dilakukan penjelasan mengenai kondisi penyakit yang dialami, pengobatan yang diberikan, dan efek pengobatan. Formulir Persetujuan Setelah Universitas Sumatera Utara Penjelasan PSP dan naskah penjelasan kepada orang tua sebagaimana terlampir dalam usulan penelitian ini.

3.7 Etika Penelitian

Penelitian ini sudah mendapat izin dari Komite Etik Penelitian Fakultas Kedokteran USU.

3.8 Cara Kerja dan Alur Penelitian

- Penelitian telah dilakukan di SMP Swasta Maju Secanggang, SMK Swasta Maju Secanggang, SMP dan SMA di kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatera Utara. Waktu Penelitian dilakukan selama satu setengah bulan dimulai pada bulan Agustus 2009 – September 2009 - Sampel penelitian didapat dengan melakukan skrining penderita sakit perut berulang berdasarkan anamnesis adanya riwayat salah satu gejala sakit perut berulang dengan kuesioner , riwayat sakit perut berulang dan pemeriksaan fisik dan pengukuran antropometri meliputi berat badan dan tinggi badan. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi dimasukkan sebagai sampel penelitian. - Sampel penelitian dibagikan kuesioner PedsQL untuk menilai kualitas hidup sakit perut berulang sebelum dilakukan intervensi. Universitas Sumatera Utara - Dilakukan randomisasi sederhana dengan memilih amplop yang berisi tulisan lansopazol dan plasebo dengan jumlah yang sama. Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang mendapat lansoprazol dan kelompok plasebo - Kelompok pertama A mendapat lansoprazol 30 mg satu kali sehari setiap pagi hari, diberikan selama 14 hari, dibawah pengawasan peneliti dan guru kelas, jika hari Minggulibur pemberian obat dibawah pengawasan orang tua wali. - Kelompok kedua B mendapat plasebo yang berisi saccarum lactis satu kali perhari saat pagi hari, diberikan selama 14 hari, dibawah pengawasan peneliti dan guru kelas, jika hari Minggulibur pemberian obat dibawah pengawasan orang tua wali. - Lansoprazol dan plasebo dimasukkan ke dalam kapsul dengan warna yang sama. Pasien tidak mengetahui obat yang diberikan. - Jika terjadi efek samping seperti muntah, dan diare, maka pemberian obat dihentikan. - Dilakukan penilaian ulang kualitas hidup dengan PedsQL pada hari ke- 30 setelah selesai pemberian lansoprazol dan plasebo pada penderita sakit perut berulang. Universitas Sumatera Utara Alur Penelitian: Remaja penderita sakit perut berulang memenuhi kriteria Apley Dinilai kualitas hidup remaja penderita sakit perut berulang Randomisasi Kelompok mendapat lansoprazol 30 mg Kelompok mendapat plasebo 14 hari 14 hari Evaluasi 30 hari setelah pemberian lansoprazolplasebo Dinilai kualitas hidup remaja dengan sakit perut berulang Gambar 3.1. Alur penelitian Universitas Sumatera Utara

3.9. Identifikasi Variabel Variabel bebas