BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Sakit Perut Berulang
Sakit perut berulang menurut kriteria Apley
adalah sindroma sakit perut berulang pada remaja terjadi paling sedikit tiga kali dengan jarak paling
sedikit tiga bulan dan mengganggu aktivitas dari remaja tersebut.
8
Prevalensi sakit perut berulang berkisar antara 7 sampai 25 pada anak usia sekolah
dan remaja. Gejalanya sering dikaitkan dengan penyebab non-organik, sehingga selalu disebut sebagai nyeri perut fungsional.
9
Keluarga bisa memperberat gejala dengan bersikap khawatir dan tergesa-gesa memeriksakan ke dokter, sehingga terdapat kecenderungan
untuk melakukan evaluasi yang berlebihan untuk mencari penyebab organik.
10
Anamnesis yang seksama, dan pemeriksaan fisik sudah cukup untuk menegakkan diagnosis sakit perut berulang.
11
2.2. Etiologi
Sakit perut berulang pada remaja paling sering tidak berkaitan dengan penyebab struktural dan biokimia tertentu. Namun, penyebab organik harus
selalu dipikirkan dalam diagnosis banding karena kelainan ini lebih memungkinkan pengobatan yang lebih spesifik.
11
Perbedaan dalam sensasi visceral
dapat juga menyebabkan perbedaan dalam persepsi nyeri. Persepsi sakit perut berulang adalah
Universitas Sumatera Utara
kumpulan dari sensorik, emosi, dan kognitif. Respon anak terhadap nyeri dapat dipengaruhi oleh stres, dan jenis kepribadian. Tidak ada bukti
gambaran psikopatologi yang konsisten pada anak-anak yang mengalami sakit perut berulang .
12
2.3. Manifestasi dan Diagnosis
Gejala sakit perut berulang fungsional mempunyai karakteristik yang tidak spesifik. Gejala klinis sakit perut berulang berdasarkan kriteria
Apley yaitu
nyeri di daerah periumbilikus atau suprapubik, nyeri berlangsung kurang dari satu jam, nyeri tidak berhubungan dengan makanan, dan kebiasaan buang
air besar, tetapi nyeri mengganggu aktivitas, diantara dua episode sakit perut berulang terdapat masa bebas gejala, pemeriksaan fisik dalam batas normal
serta nilai laboratorium juga dalam batas normal.
13
Remaja tampak sehat di antara masa-masa sakit dan pemeriksaan fisiknya normal serta riwayat pertumbuhannya baik. Anak tersebut mungkin
tampak pucat sewaktu serangan, tetapi gejala ini tidak menunjukkan bahwa penyebabnya adalah fungsional. Remaja mungkin terlihat cemas dan
cenderung tidak mau menceritakan masalahnya dengan orang lain.
12-14
Remaja penderita sakit perut berulang fungsional sering berasal dari keluarga yang tidak harmonis. Sebagian besar sakit perut berulang pada
remaja untuk mengalihkan perhatian dari stres keluarga.
12
Universitas Sumatera Utara
Wawancara secara tidak langsung sering membantu menilai kemungkinan organik. Pewawancara harus mendapat uraian rinci tentang
gejala sakit perut berulang, waktu sakit perut berulangnya, berat sakit perut berulang, gejala penyerta, kejadian yang mungkin memicu, keterbatasan
aktivitas, dan cara-cara untuk mengurangi rasa sakit perut berulang. Nyeri perut fungsional khas tidak disertai dengan gejala lain, walaupun kadang-
kadang ada muntah dan sakit kepala.
13
Selama pemeriksaan fisik, kita harus memikirkan kemungkinan diagnosis yang berasal dari anamnesis. Pemeriksaan lengkap penting karena
sakit perut berulang mungkin merupakan manifestasi dari bermacam-macam kelainan sistemik. Penurunan berat badan tidak berkaitan dengan nyeri
fungsional. Perlu dilakukan penilaian abdomen yang cermat mengenai perut kembung, nyeri tekan, organomegali, atau suatu massa.
8-13
Pemeriksaan Ultrasonografi abdomen bisa memberikan informasi tentang ginjal, kandung kemih, dan pankreas. Foto rontgen saluran cerna
bagian atas jika ada kecurigaan kelainan lambung atau usus halus. Esofagogastroduodenoskopi untuk memastikan kelainan saluran cerna.
13
2.4. Pengobatan Sakit Perut Berulang