Keperawatan. IFRS RSHS dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi Farmasi. Dalam melaksanakan kegiatan IFRS, Kepala Instalasi Farmasi dibantu oleh tiga
orang Kepala Sub Instalasi Sub Instalasi Perbekalan Farmasi, Sub Instalasi Pelayanan Farmasi dan Apotik, Sub Instalasi SDM dan Pengembangan dan
seorang Koordinator Administrasi. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dapat dilihat pada gambar 2.
DIREKTUR MEDIK DAN KEPERAWATAN
Gambar 2. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung
3.3.7.1 Kepala Instalasi Farmasi
Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah seorang apoteker yang mempunyai tugas memimpin,
KOORD. ADMINISTRASI
Perencanaan
KA. INSTALASI FARMASI
Depo Farmasi
KA. SUB INSTALASI PELAYANAN FARMASI
Produksi Sed. Fa
KA. SUB INSTALASI PERBEKALAN FARMA
KA. SUB INSTALASI SI
SDM DAN PENG
Gudang Distribusi
Sist. Informasi dan Manajemen
Diklit SDM
EMBANGAN
Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008
USU Repository © 2008
menyelenggarakan, mengkoordinasi, merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian terhadap pasien, instalasi
pelayanan dan instalasi penunjang lainnya di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Kepala Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dalam menjalankan tugasnya bertanggungjawab langsung kepada Direktur Medik dan
Keperawatan. Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit wajib membuat laporan kegiatan sebagai hasil evaluasi pelaksanaan tugas untuk disampaikan kepada
Direktur Medik dan Keperawatan. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Instalasi Farmasi :
- menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, baik di
lingkungan instalasi farmasi maupun antar satuan organisasi di lingkungan rumah sakit dan instansi lain di luar rumah sakit.
- mengadakan rapat dengan bawahannya secara berkala dalam rangka
pemberian bimbingan dan pembinaan. -
wajib mengawasi bawahannya dan bila terjadi penyimpangan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku -
wajib mengikuti, mematuhi petunjuk, bertanggung jawab langsung kepada Direktur Medik dan Keperawatan dan menyampaikan laporan berkala
tepat pada waktunya.
Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008
USU Repository © 2008
3.3.7.2 Kepala Sub Instalasi Perbekalan Farmasi Kepala Sub Instalasi Perbekalan Farmasi adalah seorang apoteker yang
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung. Kepala Sub Instalasi Perbekalan
Farmasi ini mempunyai tugas membantu Kepala Instalasi Farmasi dalam hal mengkoordinasikan, membina, membuat perencanaan perbekalan farmasi,
melakukan pengadaan perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan yang telah dibuat sesuai ketentuan yang berlaku, penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian perbekalan farmasi Barang Medis Habis Pakai serta melakukan pengendalian terhadap perbekalan farmasi yang diadakan. Sub instalasi
perbekalan farmasi mempunyai 4 bagian yaitu bagian perencanaan, penyimpanangudang, produksi sediaan farmasi dan distribusi sediaan farmasi
1. Perencanaan Perbekalan Farmasi Menurut Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit tahun 2004,
perencanaan dilakukan sebagai pedoman dalam merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi yang bertujuan untuk menentukan jenis dan jumlah perbekalan
farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dan meningkatkan efisiensi penggunaan perbekalan farmasi
dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggungjawabkan dan dasar-dasar yang telah ditentukan antara lain konsumsi, epidemiologi atau kombinasi
keduanya.
Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008
USU Repository © 2008
2. Produksi Sediaan Farmasi Bagian produksi sediaan farmasi melakukan kegiatan pembuatan,
pengemasan kembali dan pengenceran sediaan farmasi. Kegiatan pembuatan seperti kapsul NaCl 500 mg dan garam inggris. Pengemasan kembali dilakukan
pada larutan desinfektan, antiseptik, dan rivanol. 3. Penyimpanan atau Gudang Perbekalan Farmasi
Bagian penyimpanangudang berfungsi sebagai tempat penyimpanan perbekalan farmasi sebelum didistribusikan. Perbekalan farmasi atau Barang
Medis Habis Pakai BMHP disimpan dalam 3 gudang, yaitu: 1.
Gudang obat 2.
Gudang bahan baku. 3.
Gudang alat kesehatan. Penyimpanan dan penyusunan perbekalan farmasi di gudang obat
dilakukan sesuai dengan: -
sifatnya obat termolabil di lemari pendingin dengan suhu berkisar 2 C - 8
C -
bentuk sediaan oral, injeksi, infus, salep -
bahan baku obat mudah menguapterbakar -
obat narkotika dan psikotropik dalam lemari khusus dengan 2 pintu dan terkunci
- disusun secara alfabetis dengan sistem First In First Out FIFO dan First
Expired First Out FEFO. -
Masing-masing BMHP memiliki kartu stok.
Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008
USU Repository © 2008
BMHP bahan baku disimpan dan disusun secara terpisah dalam gudang bahan baku berdasarkan jenisnya yaitu bahan baku padat, bahan baku cair dan
bahan baku desinfektan. Bahan baku ini selanjutnya dapat dibawa ke bagian produksi sediaan farmasi untuk diproses, seperti pengemasan ulang ataupun
pengenceran. Masing-masing item bahan baku memiliki kartu stock. Untuk penyimpanan alat kesehatan disusun berdasarkan jenis dan
nomorukuran. Masing-masing item alat kesehatan mempunyai kartu stock. 4. Distribusi Perbekalan Farmasi
Bagian distribusi perbekalan farmasi berfungsi menyalurkan perbekalan farmasi yang disimpan di gudang ke depo-depo farmasi, ruangan rawat inap dan
poliklinik rawat jalan.
3.3.7.3 Kepala Sub Instalasi Pelayanan Farmasi