Instalasi Pelayanan Jantung Central Sterilized Supply Department CSSD

dari berbagai disiplin, ahli anestesi dari berbagai subspesialistik, perawat kamar bedah dan perawat anestesi yang terlatih. Untuk menjamin keselamatan, pasien paska bedah dirawat sementara di ruang pemulihan yang dilengkapi dengan alat monitoring yang modern sampai kondisi mereka stabil.

3.3.6 Instalasi Pelayanan Jantung

Instalasi ini merupakan salah satu pelayanan khusus di RSHS. Instalasi ini dilengkapi peralatan berteknologi mutakhir dan dilaksanakan dengan pendekatan sistem pelayanan yang terpadu dan komprehensif. Pelayanan yang tersedia meliputi: a. Pelayanan diagnostik Pelayanan ini meliputi elektrokadiografi EKG, treadmill, ekokardiografi, sidik perfusi jantung, dan kateterisasi jantungangiografi. b. Pelayanan pengobatan Pelayanan ini terdiri dari pelayanan spesialis klinik jantung dan pelayanan rawat inap Ruang Khusus, High Care dan CICU. Pelayanan pengobatan juga mencakup tindakan ina V asif jantung seperti percuta- neous coronary intervention PCI dengan atau tanpa stents, pacemaker jantung dan bedah jantung.

3.3.7 Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung IFRS RSHS

Pelayanan Farmasi di rumah sakit adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang utuh dan berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat dengan mutu yang dapat dipertanggungjawabkan, termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008 USU Repository © 2008 semua lapisan masyarakat. Dalam melaksanakan pelayanan kefarmasiannya, IFRS RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung memiliki V isi dan misi. Visi IFRS RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah “Menjadi IFRS yang prima dalam pelayanan farmasi rumah sakit berdasarkan pharmaceutical care asuhan kefarmasian.” Misi IFRS RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu menyediakan pelayanan farmasi rumah sakit menyeluruh dan terjangkau dengan mutu yang dapat dipertanggungjawabkan bagi masyarakat. Instalasi Farmasi RSUP Dr.Hasan Sadikin merupakan fasilitas rumah sakit untuk melakukan kegiatan kefarmasian di rumah sakit seperti peracikan, penyimpanan, penyaluran obat-obatan dan bahan kimia serta penyimpanan dan penyaluran alat kedokteran, dan alat kesehatan. Farmasi rumah sakit bertanggung jawab terhadap semua barang farmasi yang beredar di rumah sakit sesuai dengan SK Menkes No. 1333MenkesSKXII1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung No. 2383D1.8-32KP.01.01VIII2007 tentang Pemberlakuan Kebijakan Pelayanan Farmasi di Instalasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung, maka untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat, perlu adanya kebijakan pelayanan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung. Instalasi Farmasi bertugas membantu Direktur Medik dan Keperawatan untuk menyelenggarakan, mengkoordinasikan, merencanakan, mengawasi dan Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008 USU Repository © 2008 mengevaluasi seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dengan SK Direktur Utama RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung No. 2383D1.8-32KP.01.01VIII2007 mempunyai fungsi: - Melaksanakan kegiatan tata usaha untuk menunjang kegiatan Instalasi Farmasi dan melaporkan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian - Melaksanakan perencanaan perbekalan farmasi untuk kebutuhan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung serta melaksanakan evaluasi dan SIMRS Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit Instalasi Farmasi - Melaksanakan perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi di gudang Instalasi Farmasi dan memproduksi obat- obat sesuai dengan kebutuhan rumah sakit - Mendistribusikan perbekalan farmasi ke seluruh satuan kerjainstalasi di lingkungan RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung baik untuk kebutuhan pasien rawat jalan, rawat inap, gawat darurat dan instalasi-instalasi penunjang lainnya. - Melaksanakan fungsi pelayanan Farmasi Klinis - Melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengembangan di bidang farmasi. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur RSUP Dr. Hasan Sadikin tentang Struktur Organisasi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin, Instalasi Farmasi RSHS bertugas membantu Direktur Medik dan Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008 USU Repository © 2008 Keperawatan. IFRS RSHS dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi Farmasi. Dalam melaksanakan kegiatan IFRS, Kepala Instalasi Farmasi dibantu oleh tiga orang Kepala Sub Instalasi Sub Instalasi Perbekalan Farmasi, Sub Instalasi Pelayanan Farmasi dan Apotik, Sub Instalasi SDM dan Pengembangan dan seorang Koordinator Administrasi. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dapat dilihat pada gambar 2. DIREKTUR MEDIK DAN KEPERAWATAN Gambar 2. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

3.3.7.1 Kepala Instalasi Farmasi

Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah seorang apoteker yang mempunyai tugas memimpin, KOORD. ADMINISTRASI Perencanaan KA. INSTALASI FARMASI Depo Farmasi KA. SUB INSTALASI PELAYANAN FARMASI Produksi Sed. Fa KA. SUB INSTALASI PERBEKALAN FARMA KA. SUB INSTALASI SI SDM DAN PENG Gudang Distribusi Sist. Informasi dan Manajemen Diklit SDM EMBANGAN Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008 USU Repository © 2008 menyelenggarakan, mengkoordinasi, merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian terhadap pasien, instalasi pelayanan dan instalasi penunjang lainnya di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kepala Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dalam menjalankan tugasnya bertanggungjawab langsung kepada Direktur Medik dan Keperawatan. Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit wajib membuat laporan kegiatan sebagai hasil evaluasi pelaksanaan tugas untuk disampaikan kepada Direktur Medik dan Keperawatan. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Instalasi Farmasi : - menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, baik di lingkungan instalasi farmasi maupun antar satuan organisasi di lingkungan rumah sakit dan instansi lain di luar rumah sakit. - mengadakan rapat dengan bawahannya secara berkala dalam rangka pemberian bimbingan dan pembinaan. - wajib mengawasi bawahannya dan bila terjadi penyimpangan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku - wajib mengikuti, mematuhi petunjuk, bertanggung jawab langsung kepada Direktur Medik dan Keperawatan dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008 USU Repository © 2008 3.3.7.2 Kepala Sub Instalasi Perbekalan Farmasi Kepala Sub Instalasi Perbekalan Farmasi adalah seorang apoteker yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung. Kepala Sub Instalasi Perbekalan Farmasi ini mempunyai tugas membantu Kepala Instalasi Farmasi dalam hal mengkoordinasikan, membina, membuat perencanaan perbekalan farmasi, melakukan pengadaan perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan yang telah dibuat sesuai ketentuan yang berlaku, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi Barang Medis Habis Pakai serta melakukan pengendalian terhadap perbekalan farmasi yang diadakan. Sub instalasi perbekalan farmasi mempunyai 4 bagian yaitu bagian perencanaan, penyimpanangudang, produksi sediaan farmasi dan distribusi sediaan farmasi 1. Perencanaan Perbekalan Farmasi Menurut Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit tahun 2004, perencanaan dilakukan sebagai pedoman dalam merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi yang bertujuan untuk menentukan jenis dan jumlah perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dan meningkatkan efisiensi penggunaan perbekalan farmasi dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggungjawabkan dan dasar-dasar yang telah ditentukan antara lain konsumsi, epidemiologi atau kombinasi keduanya. Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008 USU Repository © 2008 2. Produksi Sediaan Farmasi Bagian produksi sediaan farmasi melakukan kegiatan pembuatan, pengemasan kembali dan pengenceran sediaan farmasi. Kegiatan pembuatan seperti kapsul NaCl 500 mg dan garam inggris. Pengemasan kembali dilakukan pada larutan desinfektan, antiseptik, dan rivanol. 3. Penyimpanan atau Gudang Perbekalan Farmasi Bagian penyimpanangudang berfungsi sebagai tempat penyimpanan perbekalan farmasi sebelum didistribusikan. Perbekalan farmasi atau Barang Medis Habis Pakai BMHP disimpan dalam 3 gudang, yaitu: 1. Gudang obat 2. Gudang bahan baku. 3. Gudang alat kesehatan. Penyimpanan dan penyusunan perbekalan farmasi di gudang obat dilakukan sesuai dengan: - sifatnya obat termolabil di lemari pendingin dengan suhu berkisar 2 C - 8 C - bentuk sediaan oral, injeksi, infus, salep - bahan baku obat mudah menguapterbakar - obat narkotika dan psikotropik dalam lemari khusus dengan 2 pintu dan terkunci - disusun secara alfabetis dengan sistem First In First Out FIFO dan First Expired First Out FEFO. - Masing-masing BMHP memiliki kartu stok. Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008 USU Repository © 2008 BMHP bahan baku disimpan dan disusun secara terpisah dalam gudang bahan baku berdasarkan jenisnya yaitu bahan baku padat, bahan baku cair dan bahan baku desinfektan. Bahan baku ini selanjutnya dapat dibawa ke bagian produksi sediaan farmasi untuk diproses, seperti pengemasan ulang ataupun pengenceran. Masing-masing item bahan baku memiliki kartu stock. Untuk penyimpanan alat kesehatan disusun berdasarkan jenis dan nomorukuran. Masing-masing item alat kesehatan mempunyai kartu stock. 4. Distribusi Perbekalan Farmasi Bagian distribusi perbekalan farmasi berfungsi menyalurkan perbekalan farmasi yang disimpan di gudang ke depo-depo farmasi, ruangan rawat inap dan poliklinik rawat jalan.

3.3.7.3 Kepala Sub Instalasi Pelayanan Farmasi

Kepala Sub Instalasi Pelayanan Farmasi adalah seorang apoteker yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung. Kepala Sub Instalasi Pelayanan Farmasi ini mempunyai tugas membantu Kepala Instalasi Farmasi dalam hal mengkoordinasikan, membina, melaksanakan pelayanan kefarmasian terhadap pasien rawat jalan, rawat inap maupun gawat darurat dan melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan depo farmasi. Pelaksanaan pelayanan farmasi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung meliputi pelayanan farmasi produk dan pelayanan farmasi klinik. Jangkauan Pelayanan Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini: Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008 USU Repository © 2008 Tabel 1. Jangkauan Pelayanan Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung No Depo Farmasi Jangkauan Pelayanan Sistem Distribusi Waktu Pelayanan Lokasi Depo Farmasi 1. Ruang Penyakit Dalam Lantai 1 Penyakit Dalam Lantai 1 IP , FS 3 shift Ruang Penyakit Dalam Lantai 1 2. Ruang Penyakit Dalam Lantai 2 Penyakit Dalam Lantai 2 IP, FS 2 shift Ruang Penyakit Dalam Lantai 2 3. Ruang Penyakit Dalam Lantai 3 Penyakit Dalam Lantai 3 UDD, IP, FS 3 shift Ruang Penyakit Dalam Lantai 3 4. Ruang 11 Pa iliun anggrek UDD, IP, FS 3 shift Ruang 11 5. Ruang Cempaka Ruang Cempaka, Ruang 15 IP , FS 1 shift Ruang Cempaka 6. Ruang 19 Ruang 19A, 19B, 18 IP , FS 1 shift Ruang 19 A 7. COT Unit Bedah Sentral IP , FS 3 shift COT 8. ODS Unit Bedah Sentral IP , FS 1 shift ODS 9. Ruang Bougen il Ruang Bougen il B RBB dan RBA UDD, IP, FS 3 shift Ruang BB 10. Ruang 2 Ruang 2 IP , FS 1 shift Raung 2 11. Ruang Perawatan Bedah Ruang C2 Bedah Umum dan Bedah Ortho, Ruang C3 NC, THT-BM IP , FS 1 shift Ruang C2 12. Ruang 17 Ruang 17, Ruang Perina, Ruang Dahlia IP , FS 1 shift Ruang 17 13. Ruang AL 1 Ruang AL 1 IP , FS 1 shift Ruang AL 1 14. Ruang AL 2 Ruang AL 2 IP , FS 1 shift Ruang AL 2 15. Lay Kemoterapi Ruang Kemoterapi IP 1 shift Ruang kemoterapi 16. Depo Farmasi Pusat Unit Gawat Darurat IP 3 shift Gedung Baru 17. Counter Poli Spesialis Poli Spesialis IP 1 shift Poli Spesialis 18. EU 1 Unit Gawat Darurat IP , FS 3 shift UGD lantai 1 19. EU 2 Unit Gawat Darurat IP , FS, UDD 1 shift UGD lantai 2 20. SW Unit Gawat Darurat IP , FS 1 shift SW 21. ICU’s GICU, NICU, PICU, CICU IP , FS 3 shift ICU 22. RIK lantai 1 RIK lantai 1 UDD, IP, FS 3 shift RIK lantai 1 23. RIK lantai 2 RIK lantai 2 UDD, IP, FS 3 shift RIK lantai 2 24. HCU RIK lantai 2 UDD, IP, FS 3 shift RIK lantai 2 25. RIK lantai 3 RIK lantai 3 UDD, IP, FS 3 shift RIK lantai 3 26. RIK lantai 4 RIK lantai 4 UDD, IP, FS 3 shift RIK lantai 4 Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008 USU Repository © 2008 27. Ruang Flamboyan Ruang Flamboyan IP , FS 1 shift Ruang Flamboyan 28. Ruang Teratai Poliklinik Teratai IP 1 shift Poliklinik Teratai 29. PTRM PTRM IP 1 shift PTRM 30. Askeskin Rawat Jalan Askeskin Rawat Jalan IP 1 shift Rawat jalan 31. DPJ Di . Layanan Jantung IP 1 shift DPJ 32. Bedah Urologi Bedah Urologi IP 1 shift Bedah Urologi Keterangan: RIK : Rawat Inap Khusus Pa iliun Parahygan IP : Indi idual Prescription COT : Central Operating Theater FS : Floor Stock ODS : One Day Surgery UDD : Unit Dose Dispensing EU : Emergency Unit UGD : Unit Gawat Darurat SW : Supplement Wing ICU : Intensi e Care Unit

3.3.7.3.1 Depo Farmasi Ruang Perawatan Bedah RC2RC3

Depo Farmasi ini dipimpin oleh seorang apoteker yang bertanggung jawab kepada Kepala Sub Instalasi Pelayanan Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin, yang bertugas mengkoordinasikan, membina, melaksanakan perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi untuk pasien rawat inap ruang perawatan bedah dan melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di depo farmasi ini. Depo farmasi ini mempunyai waktu pelayanan 1 shift kerja. Jangkauan pelayanannya adalah pasien rawat inap perawatan bedah di ruang C2, C3 dan NCCU. Perbekalan farmasi didistribusikan dengan sistem Individual Prescription IP dan Floor Stock FS. Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008 USU Repository © 2008

3.3.7.3.2 Depo Farmasi Pusat DFP

Depo Farmasi Pusat dipimpin oleh seorang apoteker yang bertanggung jawab kepada Kepala Sub Instalasi Pelayanan Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin , yang bertugas mengkoordinasikan, membina, melaksanakan perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi untuk pasien di Unit Gawat Darurat dan poliklnik spesialis serta melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan Depo Farmasi ini. Waktu pelayanan di depo farmasi pusat ini adalah 24 jam dengan 3 shift kerja. Disribusi obat dilakukan dengan sistim Individual Prescription IP.

3.3.7.3.3 Depo Farmasi Ruang Bougenville

Depo Farmasi Ruang Bougenville dipimpin oleh seorang apoteker yang bertanggung jawab kepada Kepala Sub Instalasi Pelayanan Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin, yang bertugas mengkoordinasikan, membina, melaksanakan perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi untuk kebutuhan pasien di ruang Bougenville dan melaksanakan pencatatan, pelaporan serta evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan Depo Farmasi ini. Waktu pelayanannya 24 jam dengan 3 shift kerja. Distribusi obat dilakukan dengan sistim Individual Prescription IP , Floor Stock FS dan Unit Dose Dispensing UDD. Sistim UDD hanya dilakukan untuk pasien kelas I yang berada di ruang Bougenville B RBB. Jangkauan pelayanan depo farmasi Bougenvile adalah : 1. Ruang Bougenville A RBA untuk pasien kelas II 2. Ruang Bougenville B RBB untuk pasien kelas I Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008 USU Repository © 2008 Selain itu depo farmasi ini di luar jam kerja juga melayani pasien rawat inap dari ruang inap R2, ruang inap perawatan bedah R C2C3, ruang inap R17, ruang inap R19, ruang dahlia dan ruang perinatologi, karena depo farmasi yang berada pada masing-masing daerah perawatan tersebut hanya memiliki 1 shift kerja.

3.3.7.3.4 Depo Farmasi COTODS

Depo Farmasi COTODS dipimpin oleh seorang apoteker yang bertanggung jawab kepada Kepala Sub Instalasi Pelayanan Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin, yang bertugas mengkoordinasikan, membina, melaksanakan perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi untuk kebutuhan pasien yang akan melakukan operasi di ruang COTODS dan melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan depo farmasi ini. Waktu pelayanannya 24 jam dengan 3 shift kerja. Distribusi BMHP dilakukan dengan sistim individual prescription dan floor stock. Ruang COT Central Operation Theater merupakan ruang untuk bedah sentral yang butuh waktu lama bedah kompleks dan ODS One Day Surgery merupakan ruang untuk bedah pulang hari dimana pasien pulang pada hari yang sama setelah dilakukan operasi.

3.3.7.3.5 Depo Farmasi R AL1AL2

Depo Farmasi R AL1AL2 dipimpin oleh seorang apoteker yang bertanggung jawab kepada Kepala Sub Instalasi Pelayanan Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin, yang bertugas mengkoordinasikan, membina, melaksanakan Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008 USU Repository © 2008 perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi untuk kebutuhan pasien anak di ruang rawat inap R AL1 dan R AL2 serta melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan depo farmasi ini. Waktu pelayanannya 1 shift kerja dari jam 07.30 sampai 15.30. Distribusi obat dilakukan dengan sistim Individual Prescription IP dan Floor Stock FS.

3.3.7.3.6 Depo Farmasi ICU Intensive Care Unit

Depo Farmasi Ruang ICU dipimpin oleh seorang apoteker yang bertanggung jawab kepada Kepala Sub Instalasi Pelayanan Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin, yang bertugas mengkoordinasikan, membina, melaksanakan perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi untuk kebutuhan pasien di ruang rawat inap ICU dan melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan depo farmasi ini. Waktu pelayanannya 24 jam dengan 3 shift kerja. Distribusi obat dilakukan dengan sistim Individual Prescription IP , Floor Stock FS. Ruang ICU Intensive Care Unit merupakan ruang perawatan bagi pasien dengan kesakitan hebat yang memerlukan pelayanan khusus selama waktu krisis kesakitannya atau lukanya, suatu kondisi apabila ia tidak mampu melakukan kebutuhannya sendiri. Pasien dirawat dalam ruang perawatan intensif oleh staf medik dan perawat khusus. Ruang ICU di RSUP Dr.Hasan Sadikin terbagi menjadi 4 bagian yaitu : 1. Ruang Rawat Intensif Umum General Intensif Care Unit GICU 2. Ruang Rawat Intensif Jantung Cardiac Intensif Care UnitCICU Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008 USU Repository © 2008 3. Ruang Rawat Intensif Anak Perina Intensif Care Unit PICU 4. Runag Rawat Intensif Bayi Neonatal Intensif Care Unit NICU

3.3.7.3.7 Depo Farmasi Emergency Unit EU 1EU 2

Depo Farmasi Ruang EU1 dan EU2 dipimpin oleh seorang apoteker yang bertanggung jawab kepada Kepala Sub Instalasi Pelayanan Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin, yang bertugas mengkoordinasikan, membina, melaksanakan perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi untuk kebutuhan pasien di ruang EU 1 dan EU 2 serta melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan depo farmasi ini. Waktu pelayanan di depo farmasi EU 1 yaitu 24 jam dengan 3 shift kerja sedangkan waktu pelayanan di depo farmasi EU 2 yaitu 2 shift kerja. Distribusi obat di depo farmasi EU 1 dilakukan dengan sistim Individual Prescription IP dan Floor Stock FS. Distribusi obat di depo farmasi EU 2 dilakukan dengan sistim Individual Prescription IP , Floor Stock FS dan Unit Dose Dispensing UDD. Sistim UDD hanya dilakukan untuk pasien VIP dan kelas I yang berada di ruang EU 2.

3.3.7.3.8 Depo Farmasi Ruang 17 R 17

Depo Farmasi Ruang 17 R 17 dipimpin oleh seorang apoteker yang bertanggung jawab kepada Kepala Sub Instalasi Pelayanan Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin, yang bertugas mengkoordinasikan, membina, melaksanakan perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi untuk kebutuhan pasien di ruang 17, ruang dahlia dan ruang perinatologi serta melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008 USU Repository © 2008 lingkungan depo farmasi ini. Waktu pelayanannya 1 shift kerja. Distribusi obat dilakukan dengan sistim Individual Prescription IP dan Floor Stock FS. Jangkauan pelayanan depo farmasi Ruang 17 adalah pasien rawat inap yang berada di ruang 17 R 17, ruang Dahlia dan ruang Perinatologi.

3.3.7.3.9 Depo Farmasi Rawat Jalan Askeskin

Depo Farmasi ini dipimpin oleh seorang apoteker yang bertanggung jawab kepada Kepala Sub Instalasi Pelayanan Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin, yang bertugas mengkoordinasikan, membina, melaksanakan perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi untuk kebutuhan pasien di rawat jalan askeskin dan melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan depo farmasi ini. Waktu pelayanannya 1 shift kerja. Distribusi obat dilakukan dengan sistim Individual Prescription IP.

3.3.7.3.10 Depo Farmasi Ilmu Penyakit Dalam IPD

Ilmu Penyakit Dalam mempunyai 3 ruangan rawat inap, yaitu : 1. Ruang Anyelir di lantai 1 merupakan ruang rawat inap untuk pasien kelas II 2. Ruang Melati di lantai 2 merupakan ruang rawat inap untuk pasien kelas III 3. Ruang Mawar di lantai 3 merupakan ruang rawat inap untuk pasien kelas I Tiap ruangan dilengkapi dengan satu depo farmasi. Depo farmasi Ruang Anyelir dan Melati dipimpin oleh seorang apoteker yang bertanggung jawab kepada Kepala Sub Instalasi Pelayanan Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin, yang bertugas mengkoordinasikan, membina, melaksanakan perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi untuk kebutuhan pasien di rawat inap di Ruang Melati dan Anyelir serta melaksanakan pencatatan, pelaporan Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008 USU Repository © 2008 dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan depo farmasi ini. Waktu pelayanannya 24 jam dengan 3 shift kerja. Distribusi obat di depo farmasi Ruang Anyelir dilakukan dengan sistim Floor Stock FS dan Unit Dose Dispensing UDD sedangkan di depo farmasi Ruang Melati menggunakan sistim Individual Prescription IP dan Floor Stock FS. Depo farmasi Ruang Mawar dipimpin oleh seorang apoteker yang bertanggung jawab kepada Kepala Sub Instalasi Pelayanan Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin, yang bertugas mengkoordinasikan, membina, melaksanakan perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi untuk kebutuhan pasien di rawat inap di Ruang Mawar dan melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan Depo Farmasi ini. Waktu pelayanannya 24 jam dengan 3 shift kerja. Distribusi obat di depo farmasi Ruang Mawar dilakukan dengan sistim Floor Stock FS ,Unit Dose Dispensing UDD dan Individual Prescription IP.

3.3.7.4 Kepala Sub Instalasi Sumber Daya Manusia dan Pengembangan

Sub Instalasi Sumber Daya Manusia dan Pengembangan dipimpin oleh seorang apoteker yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr.Hasan Sadikin dan mempunyai tugas membantu Kepala Instalasi Farmasi dalam hal mengkoordinasikan, membina, mengembangkan pendidikan, pelatihan, penelitian dan menerapkan perkembangan tersebut dalam pelayanan di RSUP Dr. Hasan Sadikin, melaksanakan SIMRS Sistem Informasi dan Manajemen Rumah Sakit dan Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008 USU Repository © 2008 melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan Sub Instalasi Sumber Daya Manusia dan Pengembangan.

3.3.7.5 Koordinator Administrasi

Tugas dan tanggung jawab Koordinator Administrasi adalah: 1. Bertanggung jawab atas penataan administrasi, pencatatan, pelaporan sampai dokumentasi dari semua kegiatan instalasi farmasi 2. Bertanggung jawab atas pengelolaan dokumen tertulis surat, proposal dan lain- lain dari semua kegiatan instalasi farmasi 3. Bertanggung jawab atas kegiatan surat-menyurat, pengarsipan, dan tata usaha kepegawaian instalasi farmasi 4. Bertanggung jawab atas pemeliharaan peralatan dan sarana instalasi farmasi 5. Bertanggung jawab atas evaluasi dan pelaporan semua kegiatan administrasi.

3.3.8 Central Sterilized Supply Department CSSD

CSSD RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung merupakan salah satu Sub Instalasi dari Instalasi Bedah Sentral yang bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Instalasi Bedah Sentral. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Sub Instalasi Sterilisasi CSSD bertugas untuk membantu menyelenggarakan kebutuhan steril. Kepala Sub Instalasi Sterilisasi CSSD dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Bagian Administrasi, Sub Koordinator Dekontaminasi, Sub Koordinator Produksi, Sub Koordinator Packing dan Sterilisasi, Sub Koordinator PendistribusianSupply Barang Steril, Sub Koordinator Kesehatan dan Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008 USU Repository © 2008 Keselamatan Kerja dan Pemeliharaan Sarana. Setiap Sub Koordinator mempunyai staf yang dirotasi 24 jam. Kepala Sub Instalasi Sterilisasi CSSD bertugas dan bertanggung jawab dalam memimpin, memonitor, mengevaluasi dan mengkoordinasikan semua aktivitas di setiap ruangan di pelayanan sterilisasi; menjamin kualitas barang hasil sterilisasi; mengadakan rapat rutin setiap bulan dan melakukan penilaian terhadap kinerja seluruh petugas di pelayanan sterilisasi. Tanggungjawab pelayanan sterilisasi bervariasi tergantung dari besar kecilnya rumah sakit. Tujuan pelayanan sterilisasi di RSUP Dr. Hasan Sadikin adalah sebagai berikut: 1. Membantu unit lain di rumah sakit yang membutuhkan kondisi steril, untuk mencegah terjadinya infeksi. 2. Menurunkan angka kejadian infeksi dan membantu mencegah serta menanggulangi infeksi nosokomial. 3. Menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang dihasilkan Pelayanan Sterilisasi adalah kegiatan yang memproses semua bahan, peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk Pelayanan Medik di Rumah Sakit, mulai dari perencanaan, pengadaan, pencucian, pengemasan, pemberian tanda, proses sterilisasi, penyimpanan dan penyalurannya untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit. Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008 USU Repository © 2008 Tata Usahaadministrasi bertugas membantu Kepala Sub Instalasi Sterilisasi CSSD dalam menyelenggarakan seluruh ketatausahaanadministrasi di Sub Instalasi CSSD. Kepala Instalasi Bedah Sentral Kepala Sub Instalasi Sterilisasi CSSD Administrasi Gambar 3. Struktur Organisasi Central Sterilized Supply Department CSSD RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Kepala Sub Koordinator Dekontaminasi bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sub Instalasi Sterilisasi CSSD Rumah Sakit Umum Pusat Dr.Hasan Sadikin dan mempunyai tugas membantu Kepala Sub Instalasi Sterilisasi CSSD dalam hal memimpin, mengkoordinasikan, membina, memonitor, mengevaluasi dan mengkoordinasikan semua aktivitas di ruangan dekontaminasi. Sub. Koordinasi Dekontamina i Sub. Koordinasi Produksi Sub. Koordinasi Packing dan Sterilisasi Sub. Koordinasi Distribusi Sub. Koordinasi Keselamatan Kerja Karyawan Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008 USU Repository © 2008 Kepala Sub Koordinator Produksi bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sub Instalasi Sterilisasi CSSD Rumah Sakit Umum Pusat Dr.Hasan Sadikin dan mempunyai tugas membantu Kepala Sub Instalasi Sterilisasi CSSD dalam hal memimpin, memonitor, mengevaluasi dan mengkoordinasikan semua aktivitas produksi kasa rumah sakit. Kepala Sub Koordinator Packing dan Sterilisasi bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sub Instalasi Sterilisasi CSSD Rumah Sakit Umum Pusat Dr.Hasan Sadikin dan mempunyai tugas membantu Kepala Sub Instalasi Sterilisasi CSSD dalam hal memimpin, memonitor, mengevaluasi dan mengkoordinasikan semua aktivitas pengemasan dan sterilisasi. Kepala Sub Koordinator Distribusi bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sub Instalasi Sterilisasi CSSD Rumah Sakit Umum Pusat Dr.Hasan Sadikin dan mempunyai tugas membantu Kepala Sub Instalasi Sterilisasi CSSD dalam hal memimpin, memonitor, mengevaluasi dan mengkoordinasikan semua aktivitas distribusi instrument yang telah disterilisasi ke kamar operasi dan unit lain di luar kamar operasi seperti poliklinik dan di ruang perawatan. Kepala Sub Koordinator Keselamatan Kerja Karyawan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sub Instalasi Sterilisasi CSSD Rumah Sakit Umum Pusat Dr.Hasan Sadikin dan mempunyai tugas membantu Kepala Sub Instalasi Sterilisasi CSSD dalam hal memimpin, memonitor, mengevaluasi dan mengkoordinasikan semua aktivitas yang berhubungan dengan keselamatan kerja karyawan. Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008 USU Repository © 2008

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung

Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin adalah rumah sakit umum kelas A dan terbesar di Jawa Barat. Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin merupakan pusat rujukan pelayanan kesehatan di Jawa Barat dan menjadi pusat unggulan nasional dalam Pelayanan Kedokteran Nuklir. Sejak Juli 2007 pelayanan kesehatan untuk pasien yang berasal dari keluarga miskin Gakin di RSUP Dr. Hasan Sadikin ditanggung oleh pemerintah yang langsung dikelola oleh rumah sakit. Perubahan ini terjadi dari pelayanan Askeskin yang dikelola oleh PT Askes menjadi pelayanan Jamkesmas Jaminan Kesehatan Masyarakat. Pelayanan obat yang diberikan untuk pasien yang berasal dari keluarga miskin Jamkesmas tidak lagi mengacu kepada DPHO Daftar Plafon Harga Obat tetapi mengacu kepada formularium yang dikeluarkan oleh Menkes sesuai dengan SK Menkes nomor 417MenkesSKIV2007 tanggal 1 Juli 2007 dan pengadaannya dikelola oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit. Pada tanggal 23 Agustus 2007, formularium ini dilengkapi lagi dengan berbagai obat yang belum terdapat pada formularium sebelumnya. Formularium ini lebih dikenal dengan nama Pedoman Pelaksanaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin Manlak yaitu berisi obat-obat yang telah diresepkan oleh dokter kepada pasien dan farmasi hanya melayani obat-obat yang terdapat pada formularium tersebut. Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008 USU Repository © 2008