Deksametasone Eritromisin TINJAUAN PUSTAKA

Cefotaxime mempunyai cincin -laktam Gambar 3 yang strukturnya mirip dengan struktur residu D-Alanil-D-Alanin. Sehingga terjadi ikatan kovalen antara protein dan -laktam sebagai substrat palsu pada transpeptidase. Akibatnya katalisis yang dilakukan oleh reaksi transpeptidase akan merubah ujung alanin menjadi bentuk sambung silang dengan peptida yang tidak jauh berbeda, dan struktur dinding sel menjadi kaku. Setelah -laktam berikatan kovalen dengan protein, maka reaksi transpeptidase akan dihambat, sintesa peptidoglikan juga dihambat dan sel mati. Schunack, 1990 Cefotaksim diindikasikan untuk pengobatan penderita dengan infeksi yang disebabkan oleh bakteri spektrum luas pada penyakit infeksi saluran pernapasan bawah, infeksi saluran kemih, infeksi kulit, dan infeksi abdominal yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus sp, Staphylococcus, Pseudomonas sp dan Enterobacter sp. Schunack, 1990; Katzung, 2004

b. Deksametasone

Deksametason merupakan suatu kortikosteroid golongan glukokortikoid. Secara struktural dexametasone dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 Struktur Deksametason Glukokortikoid ini digunakan untuk menurunkan atau mencegah respon jaringan terhadap proses inflamasi pada penyakit asma bronkial karena itu menurunkan gejala inflamasi tanpa dipengaruhi penyebabnya. Anonim, 2005 Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008 USU Repository © 2008 Glukokortikoid menghambat akumulasi sel inflamasi, termasuk makrofag dan leukosit pada lokasi inflamasi. Glukokortikoid juga menghambat fagositosis, pelepasan enzim lisosomal, sintesis dan atau pelepasan beberapa mediator kimia inflamasi melalui blokade faktor penghambat makrofag MIF. Penghambatan lokalisasi makrofag mengakibatkan terjadi reduksi atau dilatasi permeabilitas kapiler yang terinflamasi dan mengurangi lekatan leukosit pada endotelium kapiler, dan meningkatkan sintesis lipomodulin macrocortin, yang merupakan inhibitor fosfolipase A 2 yang berperan untuk melepaskan asam arakidonat mediator inflamsi seperti prostaglandin, tromboksan, dan leukotrien dari membran fosfolipid Neal, 2005.

c. Eritromisin

Eritromisin merupakan antibiotika dari kelompok makrolida. Eritromisin bekerja melalui pengikatan reversibel pada ribosom bakteri, sehingga síntesis proteinnya dirintangi. Bila digunakan terlalu lama dapat terjadi resistensi. Absorpsinya tidak teratur, sering menimbulkan efek samping lambung- usus,sedangkan waktu paruhnya singkat, maka perlu diberikan 4 x sehari.Eritromisin merupakan antibiotik pilihan pertama pada khususnya infeksi paru-paru Tjay,2002. Bioavaibilitasnya tergantung dari formulasi, bentuk garam atau ester. Makanan memperburuk absorpsinya, maka sebaiknya diminum pada saat perut kosong. Efek smping berupa diare, nyeri perut, nausea dan kadang-kadang muntah akibat penguraianya oleh asam lambung. Pada dosis tinggi dapat menimbulkan ketulian reversibel akibat pengaruhnya terhadap sistem saraf pusat. Rika Afrisanti Sianipar : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandung, 2008 USU Repository © 2008 Dosis lazimnya: 1-2 gramsehari digunakan 3-4 kali sehari selama 7 sampai 14 hari.

d. Gliseril Guiayakolat