Pengertian Manajemen Inventori TUGAS KHUSUS

BAB IV TUGAS KHUSUS

MANAJEMEN INVENTORI

4.1 Pengertian Manajemen Inventori

Persediaan inventori adalah bahan atau barang-barang yang pada suatu saat akan dijual kembali oleh perusahaan tanpa atau setelah mengalami pengolahan. Persediaan dapat dibedakan atas 3 jenis yaitu bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi. Produk farmasi sangat banyak jumlahnya, menyulitkan dalam penyediaan barang, ditambah lagi produk farmasi umumnya merupakan me too product, suatu produk yang sama dengan kemasan yang berbeda, tapi isi obatnya sama. Bila di apotek tidak tersedia obat yang dibutuhkan pasiennya pada waktu mereka memerlukan, apotek akan kehilangan penjualan. Bila hal ini sering terjadi, apotek akan kehilangan konsumen. Di sisi lain, pengelola apotek kesulitan karena banyaknya obat yang harus dimusnahkan karena rusak atau kadaluarsa, yang tentunya merugikan apotek. Untuk itu perlu dicari jalan agar apotek dapat mempunyai stok yang benar dan dapat memenuhi kebutuhan pasien, tetapi di lain pihak tidak mengalami kerugian akibat kerusakan obat, tidak diproduksi lagi dan kadaluarsa. Usaha untuk menghindari hal-hal tersebut adalah menyeimbangkan besarnya persediaan dengan permintaan dari sekelompok barang, yang disebut pengendalian persediaan barang kontrol inventori. Pengendalian persediaan sangat penting, kerana besar jumlah yang diinvestasikan dalam persediaan, pengendalian persediaan obat yang tepat memiliki pengaruh yang kuat dan langsung terhadap perolehan kembali atas investasi apotek. Pengendalian yang efektif berakibat pada investasi yang bebih kecil. Untuk laba tertentu, pengendalian persediaan obat mengarah pada perolehan yang lebih besar atas investasi. Bila APA apotek dapat menurunkan persediaan dengan menjual lebih sedikit obat atau dengan menyingkirkan barangobat yang tidak mudah dijual dan bila pengurangan ini digunakan atas modal sendiri akan meningkat. Sebaliknya, bila investasipenanaman modal atas persediaan barangobat dinaikkan, perolehan atas modal dengan sendirinya akan menurun. Emil Salim: Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 Oleh karena itu, pengendalian barang yang efektif adalah mengoptimalkan dua tujuan: memperkecil total investasi pada persediaan obat dan menjual berbagai produk yang benar untuk memenuhi permintaan konsumen.

4.2 Persediaan