Analisis ABC TUGAS KHUSUS

persediaan, unit dalam persediaan juga digunakan untuk penjualan, sehingga menyebabkan berkurangnya persediaan. Model-model dari beberapa aspek praktek persediaan yang berbeda, yaitu: 1. Model Fixed-Order-Period adalah suatu model di mana pesanan-pesanan dilakukan setiap periode misal: 2 minggu atau bulan. Kuantitas order bisa bervariasi, tetapi setiap periode tingkat persediaan ditinjau kembali, dan pesanan dilakukan untuk mengisi persediaan sebesar optimal. Model ini banyak dipakai, karena perusahaan-perusaan membeli komponen dengan basis periodik. 2. Pengawasan persediaanABC

4.5 Analisis ABC

Analisis ABC membagi persediaan ditangan kedalam 3 kelompok berdasarkan volume tahunan dalam jumlah uang. Analisis ABC Merupakan penerapan persediaan dari prinsip Pareto. Prinsip Pareto menyatakan bahwa “beberapa yang penting dan banyak yang sepele”. Pemikiran yang mendasari hal ini adalah bagaimana memfokuskan sumberdaya yang ada pada bagian persediaan yang penting yang sedikit itu dan bukan pada bagian persediaan yang banyak namun sepele. Untuk menentukan nilai uang tahunan dari volume dalam analisis ABC, kita mengukur permintaan tahunan dari setiap butir persediaan dikalikan dengan biaya perunit.Butir persediaan kelas A adalah persediaan – pesediaan yang jumlah nilai uang pertahunnya tinggi. Butir – butir persediaan semacam ini mungkin hanya mewakili sekisar 15 dari butir – butir persediaan total, tetapi mewakili 70 – 80 dari total biaya persediaan. Butir persediaan kelas B adalah butir – butir persediaan yang volume tahunanya dalam nilai uang sedang. Butir – butir persediaan ini mungkin hanya mewakili 30 dari keseluruhan persediaan dan 15 – 25 dari nilainya. Butir – butir persediaan yang volume tahunannya kecil, dinamakan kelas C, yang mewakili hanya 5 dari keseluruhan volume tahunan tetapi sekitar 55 dari keseluruhan persediaan. Emil Salim: Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 Kriteria selain volume tahuna dalam nilai uang dapat menentukan klasifikasi butir persediaan. Misalnya, perubaha teknis yang diantisipasi, masalah – masalah pengiriman, masalah – masalah mutu, atau biaya peruni yang tinggi dapat mebawa butir persedian menaik kedalam klasifikasi yang lebih tinggi. Keuntungan pembagian butir – butir persediaan kedalam kelas – kelas memungkinkan ditetapkannya kebijakan dan pengendalian dari setiap kelas yang ada. Kebijakan yang dapat didasarkan pada analisis ABC mencakup hal – hal dibawah ini: 1. Perkembangan sumber daya pembelian yang dibayarkan kepada pemasok harus lebih tinggi untuk butir persediaan A dibandingkan butir persediaan C. 2. Butir persediaan A, berlainan dengan butir persediaan B dan C, harus dikendalikan scera lebih ketat, mungkin karena butitr persediaan A ini ditemnpatkan diwilayah yang lebih tertutup dan mungkin karena keakuyratan catatan persediaannya harus lebih sering diverivikasi. 3. Meramalkan butir persediaan kelas A mungkin harus lebih berhati – hati dari pada meramalkan butir – butir persediaan kelas yang lainnya. Peramalan yang lebih baik, pengendalian fisik, keandalan pemasok, dan pengurang besar stock pengaman dapat dihasilkan oleh senua teknik manajemen persediaan semacam analisis ABC. Keakuratan Catatan Persediaan Kebijakan persediaan yang baik tidak berarti manajemen tidak mengetahui persediaan yang ada di tangan. Keakuratan catatan mengenai persediaan ini penting dalam sistem produksi dan persediaan. Keakuratan inimemungkinkan organisasi unutuk tidak merasa yakin bahwa ”beberapa dari seluruh produk” berada di persediaan dan memungkinkan organisasi untuk tidak hanya memfokuskan pada butir – butir persediaan yang dibutuhkan. Bila hanya suatu organisasi dapat secara akurat menentukan apa yang ada ditangannyalah Emil Salim: Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 27 Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 organisasi itu dapat membuat keputusan yang tepat mengenai pemesanan, penjadwalan dan pengangkutan. Kelompok A merupakan obat yang cepat laku dan dalam beberapa kasus merupakan obat yang sangat mahal. Hanya ada sedikit kelompok A dalam persediaan apotek. Tetapi karena kelompok tersebut sangat tinggi permintaannya, merupakan obat yang berputar dengan cepat atau karena obat itu sangat mahal, kelompok A merupakan mayoritas penjualan apotek. Kelompok A seharusnya dimonitor dengan hati-hati; angka pemesanan ulang dan economic order quantity EOQ-nya seharusnya dihitung dan digunakan serta dikalkulasi ulang paling sedikit setiap 6 bulan. Kelompok B dan C merupakan agak lambat lakunya. Kelompok B mempunyai penjualan rata-rata dan perputaran inventaris. Kelompok C adalah obat yang paling lambat lakunya, obat produk yang paling kurang diminta. Karena kelompok B dan C merupakan jumlah yang jauh lebih besar, tidak perlu dan tidak efisien untuk memonitor obat-obat tersebut seketat kelompok A. Kelompok B dan C biasanya dapat cukup dikendalikan dengan menggunakan kartu stok gudang dan kartu stok di ruang peracikan dan penjualan eceran. PengelolaApoteker secara perodik seharusnya memonitor kelompok C untuk menentukan apakah obat tersebut semestinya disingkirkan dari persediaan. Menyingkirkan kelompok C yang lambat lakunya merupakan metode praktis mengurangi jumlah obat atau barang dan investasi dalam persediaan.

4.6 Waktu Tenggang, Persediaan Pengaman, dan Titik Pemesanan Ulang